S:25

25.6K 1.3K 43
                                    

Assalamualaikum semuaaa

Jangan lupa buat dukung terus book "Sequoia"
dengan cara vote dan komen

Enjoy your time guys!

.
.

~ Sequoia ~

Gus Razzan berjalan menuju dapur ndalem. Ia disuruh oleh Uminya untuk menemui mbok yang memasak disana untuk menanyakan bahan-bahan makanan untuk para santri.

"Assalamualaikum, mbok."

"Waalaikumsalam, Gus Razzan. Ada apa Gus? Tumben sekali datang kesini."

"Maaf ya mbok kalo saya jarang ke dapur umum," Gus Razzan memang lebih memilih makan di ndalem daripada di dapur umum, katanya ingin menemani Uminya makan.

"Jadi gini mbok, umi nyuruh saya buat minta catatan bahan-bahan yang sudah habis."

"Ooh begitu, tunggu sebentar disini ya Gus, mbok kebelakang dulu."

Sambil menunggu kembalinya mbok, Gus Razzan duduk dikursi yang berada didekatnya sambil memainkan handphone nya.



Daffa
Online

|Gimana? Istri lo suka?

Belum gue kasih, nanti malam sekalian aja, biar jadi suprise|

|Oalaah gue kira udah lo kasih, gue harap istri lo suka.
|Gue udah booking hotel buat lo berdua, hadiah pernikahan dari gue

Daf, sumpah gak usah. Lo udah nolong gue mesen tiket aja udah cukup|

|Yaelah, santai aja. Sesekali gitu, sekalian ganti dari tidak kehadiran gue waktu lo nikah

Makasih banget, Daf|

|Sans bro, good luck ya. Gue tunggu ponakan gue😎

Doain aja|


Besok siang, apa yang sudah ia dan Daffa rencanakan akan terlaksanakan. Ia harap, Ana bakal menyukai semuanya. Ia juga berterimakasih atas bantuan lelaki bernama Daffa yang sudah banyak menolongnya.

Mulai dari mengurus paspor hingga memesankan tiket. Ditambah lagi, dirinya diberi hadiah bookingan hotel oleh sahabatnya itu.

"Assalamualaikum, mbok." Ucapan salam tersebut mengalihkan atensi Gus Razzan ke arah pintu dapur umum.

"Waalaikumsalam," jawabnya.

Orang yang baru masuk pun terkejut dengan jawaban salam dari Gus Razzan. Ia tidak tahu jika ada Gus Razzan yang tengah duduk di sana, sebab kursi yang diduduki itu sedikit berada di pojok.

"A-Afwan Gus, saya kira tadi tidak ada orang."

"Tidak apa-apa. Anda mencari mbok, ustadzah?"

Wanita itu mengangguk. "Iya Gus, apa Gus melihatnya?"

"Beliau kebelakang, sebentar lagi pasti kembali."

SEQUOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang