S:26

25.1K 1.4K 49
                                    

Assalamualaikum semuaaa

Jangan lupa buat dukung terus book "Sequoia"
dengan cara vote dan komen

Enjoy your time guys!

.
.

~ Sequoia ~

Gus Razzan tengah berada diatas kasurnya. Sejak tadi ia gelisah karena belum bertemu dengan istrinya sejak kejadian yang terjadi tadi. Ia takut istrinya salah paham dan berujung mereka akan bertengkar.

"Aaaa! Zawjati kamu di manaaa?!" Teriak Gus Razzan.

Mungkin orang-orang diluar sana tidak bakal tau jika Gus Razzan memiliki sifat seperti kekanak-kanakan begini, jika mereka tau turun sudah reputasinya sebagai Gus muda yang cool.

Suara pintu terbuka membuat Gus Razzan yang awalnya membelakangi pintu langsung berbalik badan.

"Zawjati?"

Ana pun masuk kedalam kamar itu.

"Zawjati! Abang tuuuh kangen!" Gus Razzan langsung memeluk tubuh Ana.

"Padahal tadi udah ketemu lho," jawab Ana sedikit tertawa melihat sifat Gus Razzan yang hanya ia seorang yang tau.

Gus Razzan menenggelamkan kepalanya di leher Ana yang tertutup jilbab. "Yaa nggak papa dong, kangen sama istri sendiri gak dosa juga."

"Udah dulu, aku mau mandi dulu ya," ujar Ana seraya melepaskan pelukan itu.

"Jangan lama-lama!"

"Ya ampun, cuma mandi Abang ..." geram Ana. Harus ekstra sabar jika pria itu sudah mode bocil.

"Aku ikut mandi juga deh kalo gitu," usul Gus Razzan yang tentunya mendapat gelengan dari Ana.

"Gak, gak! Mandi itu 15 menit paling lama, kalau Abang ikut pasti nantinya jadi 2 jam. Gak dulu deh," tolak Ana.

Gus Razzan menatap genit ke arah Ana. "Padahal kamu juga mau kan?" Alisnya yang ia mainkan membuat Ana mendelik geli.

"Gak ya!"

Pipi Ana memerah. Siapa yang tidak malu jika membahas hal-hal itu.

"Aku mandi dulu."

Ana mendorong pelan tubuh Gus Razzan dan mengambil baju serta handuk miliknya.

"Jangan lama-lama!"

"Iya sayang!"

Gus Razzan yang mendengar jawaban Ana hanya mesem-mesem sendiri.

Baper banget lo Gus!

Syirik lo author! -Gus Razzan.

Setelah beberapa menit berlalu, Ana keluar dari kamar mandi dengan menggunakan setelah daster. Jangan tanya kabar Gus Razzan bagaimana sekarang, bola matanya sangat tidak bisa di kondisikan.

SEQUOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang