S:23

26.5K 1.4K 48
                                    

Assalamualaikum semuaaa

Jangan lupa buat dukung terus book "Sequoia"
dengan cara vote dan komen

Enjoy your time guys!

.
.

~ Sequoia ~

"Assalamualaikum, Ning Ana," sapa para santri yang melihat Ana tengah membersihkan teras ndalem.

Ana pun membalas sapaan mereka. Dirinya masih sedikit kaku dengan panggilan baru tersebut. Tapi bagaimanapun, gelar tersebut sekarang sudah berada di pundaknya.

"Pagi bidadarinya Abang!" Sebuah kecupan mendarat di pipi chubby tersebut.

"Pagi juga Abang. Mau pergi kemana?" Sebab yang Ana tau sekarang bukan jadwal suaminya untuk mengajar.

"Abang pergi keluar pondok sebentar ya, mau ngurus sesuatu dulu. Sebelum zuhur, insyaallah Abang udah pulang. Kamu baik-baik ya sayang di pondok." Sebelum Razzan pergi, Ana menyalimi tangan suaminya itu. Dan dirinya pendapat kecupan singkat di keningnya.

"Astaghfirullah Nina, pagi-pagi aku udah melihat keuwuan Ning Ana dan Gus Razzan!" Seru seorang santriwati kepada temannya. Mereka menyaksikan keromantisan anak pemilik pondok dengan istrinya.

"Selera aku juga jadi meningkat, pokoknya harus sama Gus, Gus!" Balas temannya.

Ana hanya terkekeh. Sepertinya ia harus lebih berhati-hati lagi jika ingin bermesraan dengan suaminya. Takut menjadi bahan tontonan orang-orang pondok, terlebih disini banyak santri yang masih kecil.

Setelah membereskan kamar dan beberapa bagian ndalem, Ana bergegas mandi untuk mengajar. Perlu kalian ketahui, semenjak menikah Ana tidak diperbolehkan lagi untuk mengajar di madrasah santri, tau sendirilah ya siapa yang mengusulkan hal tersebut.

Mertuanya juga meng-iyakan saja kehendak suaminya itu, untung saja ada guru baru yang mengajar pelajaran yang sama seperti Ana.

"Umi, Ana mengajar dulu ya. Abang tadi juga udah pergi, katanya ada urusan sebentar di luar," pamit Ana kepada Nyai Dewi yang berada di dapur.

"Iya nak, habis ngajar langsung pulang ke ndalem apa ke ruang guru dulu?"

"Sepertinya ke ruang guru dulu, mi. Nanti kalau Abang sudah pulang dan Ana belum kembali, tolong beritahu saja jika Ana ada di ruang guru."

Setelah berpamitan, Ana langsung bergegas menuju kelas mengajarnya. Setelah 2 hari izin, Ana sekarang sudah kembali mengajar. Sebenarnya Gus Razzan masih menyuruh istrinya izin selama seminggu, tapi Ana menolak, katanya ia pasti akan bosan jika hanya di ndalem saja.


🤍🤍

"Sudah di urus semua?"

Pria yang berada di seberangnya mengangguk sambil menyodorkan 2 lembar kertas persegi panjang.  "Sudah semua. Keberangkatannya 3 hari lagi."

Gus Razzan tersenyum. Ia harap semua yang sudah ia susun nantinya akan berjalan dengan lancar dan tentunya membuat istri cantiknya itu bahagia.

SEQUOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang