5

141 31 0
                                    

<< Chapter 5: ...Who is he...? >>


"Bang...Malik?"

Malik tersentak saat Elestial memanggilnya, dia langsung membalikkan badan kearahnya.
Wajahnya kini benar-benar sudah ternampak jelas, khawatir dan ketakutan.

Elestial yang melihatnya hanya bisa terdiam semakin mematung.

"Vel."

Elestial kini menjadi pendengar.

"Tidak ada sesuatu yang menarik perhatian mu disana, kan?"
Tanya Malik.

"Sesuatu?"
Tanya Elestial balik kebingungan.

"...Makhluk tak kasat mata, tapi mereka bukan hantu. Hanya raga yang terpisah dengan arwah tuk sementara waktu."

Kedua bola mata Elestial membulat sempurna.
"......"

"Marvel."

"H-uh!? Y-ya!?"

"...Apa lu ngerasa sesuatu. Familiar?"

Pertanyaan dari Malik, sekali lagi hanya dapat membuat Elestial diam membisu.
Dia tidak tau bagaimana harus menjawab semua ini, karena dia masih merasa ragu dengan semua ini. Bahkan mengenai perasaannya terhadap semua rasa familiar dan canggung ini.

"..."
Malik berbalik badan kembali.
Kini benar-benar menghadap kearah Elestial.

"Seperti dugaan. Huh...?"

Malik berjalan kearah Marvel.
Melepas ransel nya dan membuangnya ke sembarang tempat.

"Lu. Terlibat. Ya?"

Mendekat dan mendekat.
Elestial yang melihatnya hanya terdiam, di dalam pikirannya dia sudah bisa menebak bahwa kakaknya telah mengetahuinya dan dia tidak memiliki opsi lain untuk menolak kebenaran tersebut.

"Apa? Apa yang harus gue lakuin? Apa yang harus gue lakuin sekarang? Kenapa harus sekarang?"

Saat kini jarak mulai semakin dekat, Malik langsung merangkul dan menarik Elestial dalam pelukan erat. Malik memendamkan wajahnya pada bahu Elestial dan mulai menangis kembali.

"Kenapa? Padahal ini adalah hari pertamanya....Kenapa harus secepat ini...?"

Elestial yang merasa bahwa bahu nya terasa sedikit basah pun langsung menoleh kearah kakaknya. Dia benar-benar tidak dapat mengerti apa pun, sejak tadi dan sekarang. Semua kejadian yang ia alami hari ini, semuanya, benar-benar tidak dapat di mengerti olehnya.
Elestial tidak faham. Dia tidak tau harus apa.
Tadi di sibukkan oleh kebingungannya mengenai sosok misterius, rumor sekolah, dan perasaan familiar nya terhadap sekolah itu. Tapi sekarang. Dia harus di hadapkan oleh hal seperti ini. Kakaknya yang memeluknya sambil menangis, Elestial tidak mengerti.

Sebagai adik yang baik, Elestial membalas pelukan itu dengan balik memeluk kakaknya. Walau awalnya dia sedikit ragu untuk melakukannya. Apalagi dia masih tidak mengerti alasan dibalik sikap aneh kakaknya saat ini.

"Apa yang sebenarnya terjadi...? Pelukan ini...Bang Malik gak pernah mau peluk gue kayak gini sebelumnya, apa yang terjadi?"

✣✣✣

"Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan? Apa yang harus aku lakukan!? Aku yakin perlahan cepat ataupun lambat dia akan kembali!"

Melihatnya yang berputar-putar tak jelas karena rasa panik, sosok ini pun mencoba tuk membuka suara akan pendapatnya.
"Menurut mu apakah buruk kalau kita juga mengikut campurkan dia dalam masalah ini?"

𝘎𝘩𝘰𝘴𝘵? | 𝚈𝚝𝚖𝚌𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang