14

118 20 0
                                    

"Eh? Lu serius Lik, soal. Marvel yang inget sama ingatannya?"

"Gue serius, Gem. Marvel sendiri yang ngomong ke gue..tadi. Gue juga masih bingung, darimana dia dapet tu memori? Kan ga mungkin orang yang hilang ingatan bisa dapet kenangan memorinya tanpa ada sesuatu yang nge-trigger memori itu buat muncul, kan?"

"Bener juga omongan lu..."

"Kesel gue lama-lama! Pengen rasanya ku──

" L, lik..! Sabar Lik...tu lu punya tangan lu jentikin dua jari lu, bisa kena masalah lagi ni sekolah, Lik!"

"Ya habis! Salah siapa ngebiarin hal beginian ga di proses proses penyelesaiannya..!?"

"Mereka lagi nyoba, Lik..kita cuma bisa bantu buat do'a aja biar ni masalah bisa di kelar in dengan baek-baek."

"Dari waktu awal kejadian itu sampai hari ini!? Itu yang mereka sebut dengan 'usaha'!?"

Gemmad menjadi bungkam, meskipun dalam kepalanya terdapat banyak sekali untaian kalimat yang bisa ia pergunakan untuk membalas namun untuk sekarang. Diam mungkin pilihan yang tepat.

Gemmad menghela nafas.

"Awas aja kalau sampai Marvel terlibat lagi dan bahkan sampai mengamcam nyawanya!"
Ucap Malik, sambil memukul pelan mejanya.

"Haihhh..."

✣✣✣

"Eee..? Maksud, lu..?"
Tanya Vania kebingungan, ia sedikit memiringkan kepalanya dan berkedip beberapa kali.

Elestial yang diberikan pertanyaan itu juga ikut merasa bingung, dan lucunya malah bertanya balik kepada Vania, dan. Pertanyaan itu lebih banyak.
"Eh? Kok lu bingung? Kan lu murid lama di sekolah ini?? Seharusnya lu udah familiar sama hal kayak gini, kan?"

"...."
Vania diam mencoba sekali lagi untuk mencerna.

"...."
Elestial juga ikut diam untuk menunggu balasan dari lawan bicaranya.

Keduanya saling bertatapan dengan tatapan bingung yang sama. Membuat suasana disekitar mereka terasa hening dan canggung, sehingga berakhir dengan keduanya saling memutus pandangan satu sama lain.

"Ya ampun, awkward moment banget..."
Batin Elestial menjerit, ia memejamkan matanya bersamaan dengan merapatkan mulutnya. Ia merasa malu sendiri entah mengapa.

Keheningan itu berlangsung sampai akhirnya Samsul datang memecah keheningan itu dengan menggebrak meja Elestial lumayan keras, spontan membuat Elestial melatah sebuah kalimat tidak jelas dan Vania hanya melotot mendengar latahan Elestial.

***

"Gila, Vel.. Gue kira lu anak baik-baik..."
Komen Vania masih merasa terkejut.

Elestial memicingkan matanya, "Ngga juga..lagi jaga image. Lagian, ini kedua kalinya gue disini...."

"Eh? Maksud lo?"
Sela Samsul menatap bingung.

"Ini, gue lumayan dapet ingatan lama gue.."
Jawab Elestial santai sambil menatap balik kearah Samsul.

"Eeee...tapi kalau gue pikirin lagi, lu juga keliatan familiar di ingatan gue...apa gue juga kayak lu? Tapi gue bener-bener ga inget apa pun disini...."
Potong Vania.

Pernyataan itu berhasil menarik perhatian Elestial dan Samsul, yang langsung dibalas oleh Samsul meskipun dirinya juga sedikit ragu, "Lu ada benarnya, Van! Gue juga ngerasa gitu....dan setelah denger ini dari kalian gue jadi mikir──apa murid-murid lainnya juga sama? Tapi karena apa?"

Ketiganya mulai berpikir bersama, sibuk mendiskusikan keanehan tersebut.

Yah, kalau saja mereka memperhatikan sekitar mereka mungkin akan sadar..──ada yang sedaritadi mendengarkan obrolan membingungkan tersebut dari kejauhan.

𝘎𝘩𝘰𝘴𝘵? | 𝚈𝚝𝚖𝚌𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang