16

103 23 7
                                    

Nevin memandang terkejut dan heran dengan kedua matanya yang melebar dan bola matanya yang sedikit bergetar. Mulutnya terbuka perlahan, namun tak ada sedikitpun kata yang keluar dari sana, Nevin hanya terdiam menatap seperti itu kepada Nelson yang masih menatap Elestial dengan tatapan seriusnya seakan dia berkata jujur dan sangat yakin dengan perkataannya.

Nevin mengalihkan pandangannya kearah Elestial, dia berkedip dan menghela nafas untuk sedikit menenangkan dirinya meskipun pada wajahnya masih sangat terlihat bahwa dia sangat khawatir pada keadaan sahabatnya itu.

"Jagalah dulu si Marvel, aku. Mau pergi bentaran."
Ujar Nelson memecah keheningan.

"Hah? Lu, mau kemana?"
Tanya Nevin.

Nelson berbalik dengan salah satu tangannya terangkat seakan dia sedang menutupi wajahnya, tanpa menoleh sedikitpun Nelson menjawab namun dengan nada suara yang sedikit berbeda,
"Bentaran doang, kau jaga aja si Marvel sampai dia sadar."

Nevin yang tak terlalu memperhatikan tingkah aneh Nelson pun hanya mengangguk dan membalas "Ohh~" sebagai respon lalu mempersilahkan Nelson tuk pergi.
Menyisakan dirinya dan Elestial di taman sana.

Selama Nelson pergi, Nevin disana banyak melakukan hal acak sambil menunggu Marvel sadar. Ia berbicara pada pohon, melayang-layang, menoel ataupun mencubit pipi Elestial, bernyanyi, dan hal acak lainnya untuk menutupi rasa bosannya dan kekhawatirannya pada Elestial selama menunggu Nelson kembali.
...

Saat ini Nevin sedang melayang-layang di sekitaran Elestial, sampai akhirnya ia terdiam sementara dan berbicara pelan pada dirinya sendiri, "Kira-kira...yang lainnya nyariin Marvel gak ya? Dan, kata Nelson dia udah memberhentikan waktu di sekitar...emang bener kah?"

Nevin berpikir dan berpikir, lalu ia melihat ke sekitar untuk melihat apakah ada penampakan kekuatan Nelson yang nampak bayangnya di sekitar.
Untuk melihat lebih jelas, Nevin pun membuka matanya yang langsung menampakkan dua pasang sapphire tersebut, Nevin mulai menggerakkan manik sapphire miliknya untuk mendeteksi apakah Nelson memang telah menggunakan kekuatannya atau tidak.

Akan tetapi ketika mencoba tuk melihat, Nevin tidak mendeteksi apa pun di sekitar mereka. Tidak ada seperti sebuah perisai ataupun warna kemampuan yang terlihat di sekitar, semuanya nampak normal dan seperti biasa saja.

Kenyataan tersebut seketika membuat Nevin mengerutkan dahinya dan menatap bingung terhadap apa yang ia lihat.

"Huh? Kok aneh...seharusnya aku bisa melihat jikalau ada seseorang yang menggunakan kekuatannya? Kenapa aku gak ngeliat bekas perisai atau apa pun itu dari kekuatannya Nelson?"
Tanyanya bingung kepada dirinya sendiri.

✣✣✣

*Sring! *swisshh! Drak!

"LU NGAPAIN NGASIH TAU MARVEL SEKARANG!?"
Pekik Malik meledak sambil membungkuk seakan bersiap untuk menyerang Nelson lagi dengan sabit merah miliknya yang ia ayunkan ke belakang.
Tatapan mata Malik yang ia berikan kepada Nelson sangatlah ganas dan penuh sekali dengan amarah bak hewan buas yang siap menerkam mangsa di hadapannya.

Yang menjadi lawan bukannya takut malah terkekeh pelan dan tersenyum lebar kearah Malik yang terlihat ganas di depannya itu.
Dengan santainya Nelson menjawab sambil memiringkan kepalanya, "Untuk apa terus menutup-nutupinya, Dewa Malik~? Lagipula Marvel sudah tau banyak hal mengenai ingatan lamanya dan tentang sekolah ini~"

Perkataan itu hanya memperburuk keadaan, karena setelah Nelson berkata seperti itu Malik langsung menggertak melesat dengan kecepatan penuh dan mengayunkan sabit merah miliknya kearah Nelson. Namun sabit tersebut tak mengenai Nelson dikarenakan disaat sabit milik Malik hampir mengenai Nelson, Nelson langsung mengaktifkan perisai pelindung miliknya dengan santainya sambil berbicara lagi dengan Malik,
"Ayolah, Dewa Malik~ bukankah anda seharusnya senang bahwa ingatkan adik anda kembali meskipun terdapat memori menyedihkan di dalamnya?"

𝘎𝘩𝘰𝘴𝘵? | 𝚈𝚝𝚖𝚌𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang