Panggilan telepon itu berakhir. Berakhir dengan sedikit tidak mulus yang dikarenakan perkataan Nelson secara tiba-tiba tadi, perkataan itu berhasil membuat Elestial tercengang dan bimbang.
"Apa maksud ucapan Nelson, tadi..?"
Elestial menunduk, menatap kearah ponselnya yang menunjukkan layar hitam.
"..."
Ia mengedipkan matanya dan memicingkan matanya, lalu helaan nafas terlepas dari mulutnya."Sebenernya apasih yang terjadi? Apalagi sama gue sendiri... Soal. Ingatan gue..."
"Kenapa gue bisa kehilangan ingatan gue..?"
"Dan, apa yang terjadi sama Nevin sampai dia bisa jadi begitu...?"
Elestial mendecih dan memejamkan kedua matanya, ponselnya ia lempar begitu saja ke atas kasur. Lalu ia merebahkan tubuhnya di kasurnya, memiringkan posisi tidurnya kesamping.
"Lebih baik gue tidur aja. Kalau di biarin nanti malah makin ngelunjak ni pikiran."
✣✣✣
*Tok *Tok *Tok *Cleck
"Marvel?"
Malik mengintip dari balik pintu, manik ruby itu melihat sosok yang dicari masih tertidur dengan pulas nya berbalut selimut.
Ah, rasanya pengen biarin aja. Gak usah di bangunin.. Biar sekalian gak perlu sekolah dan menghadapi semua keanehan yang membuatnya terjun pada sesuatu yang dapat membahayakan adiknya itu, apalagi sampai berhubungan dengan nyawa.
Tapi bolehkah? Hm, gak usah aneh-aneh lah. Nanti Elestial ngomel-ngomel lagi ke dia karena gak bangunin dia dan terlambat tuk berangkat ke sekolah.*Sigh
Helaan nafas terlepas, Malik membuka lebar-lebar pintu kamar Elestial dan masuk kedalam. Malik terus berjalan hingga sampai di tirai jendela kamar itu lalu menyingkirkan tirai yang menutupi jendela kamar, seketika membiarkan langit terang dan sinarnya menyapa kamar yang gelap gulita tersebut.
"Marvel, bangun!"
Panggil Malik yang mendapat balasan erangan dari sang empu.*Sigh "Marvel. Ayo bangun!"
Panggil Malik lagi, akan tetapi Elestial malah berbalik mengubah posisi tidurnya kearah lain membelakangi Malik."Adek sialan."
Umpat Malik pelan.Tak menyerah, Malik kini memanggil kembali nama adiknya sambil mengguncang pelan tubuh adiknya itu. Dengan niatan hati jikalau adiknya itu masih berbayang di alam mimpinya maka Malik akan langsung menyeretnya ke kamar mandi.
".. Ermm... Lima, menit.."
"..."
Baik. Tingkat kesabaran Malik sudah menipis dan tekat nya sudah bulat.
Mari menyeretnya ke kamar mandi.***
"Sialan lu, bang!"
Ucap Elestial kesal.Malik malah bersikap tak peduli serasa tak melakukan hal salah sedikitpun, sebaliknya malah menunjukkan sebuah senyuman penuh kepuasan pada wajahnya.
"Udahlah tuh, mau makan apa? Sebagai tanda permintaan maaf gue."
Tawar Malik."Serah. Penting makan."
"Haha.. Baiklah! Tunggu bentar."
Malik bangkit dari kursi dan berjalan menuju area kompor lalu mulai memasak sesuatu. Elestial hanya diam memperhatikan abangnya yang dengan lihainya berurusan dengan bahan-bahan masakan, mengingatkan pada dirinya yang tak terlalu pandai dalam urusan masak-memasak.
Selama menunggu Malik selesai, Elestial habiskan waktunya dengan melamun. Melamunkan tentang apa saja yang akan dia lakukan di sekolah nanti, sampai dia lupa akan kesadarannya sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝘎𝘩𝘰𝘴𝘵? | 𝚈𝚝𝚖𝚌𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌
Losowe[Enjoy!] Maaf kalau tidak nyambung atau semacamnya itu :'D Diri ini hanya pemula dan ini adalah fanfic/AU pertama saya tentang MCYT Indonesia... Jadi mohon di maklumi🌻