19

113 25 0
                                    

Suasana berbeda di sekolah, kini suasana di dalam area sekolah jauh lebih ramai dari sebelumnya. Sepertinya dikarenakan kembalinya para murid-murid yang terpisah dengan tubuh mereka setelah kejadian perang.

"Wah, suasana sekolah sekarang jauh lebih hidup eh?"
Ujar Adhit, sambil mengarahkan manik amber untuk melihat ke sekitar suasana kantin sekolah.

"Hahaha..bener banget, bonusnya pula sekarang sekolah di liburkan dari mata pelajaran."
Balas Nelson sembari memakan burger yang baru saja ia pesan.

"Hah? Benerkah?"
Tanya Adhit tak percaya.

Nelson mengangguk, "Yep. Untuk hari ini doang, katanya sih begitu...toh guru-guru katanya masih mau meluangkan waktu dengan kembalinya Pak Fred, dan katanya pula juga untuk kita sendiri. Yah kau taulah, meluangkan waktu dengan teman-teman yang terjebak kutukan? Ya keknya kejadian setelah perang itu dapat disebut sebagai kutukan...haha!"

Adhit juga ikut terkekeh pelan.

"Widih-widih~ bahas apaan nih kalian berdua~?"
Sahut Erpan yang baru saja kembali dengan membawa semangkok bakso di tangannya dan minuman bersama dengan Zenmatho.

Adhit sedikit bergeser menyediakan tempat untuk Zenmatho duduk di sebelahnya sedangkan Erpan meletakkan mangkuk bakso serta minumannya di atas meja terlebih dahulu sebelum ia tiba-tiba duduk dengan sedikit menabrakkan sisi badannya pada Nelson yang membuat Nelson tersenggol sedikit.

"Hey! Kalem dikit napa, Pan!"
Gertak Nelson dengan nada bercanda dan sedikit kekehan pelan.

"Hehe~ ya maap~"
Balas Erpan tertawa pelan sebelum ia sedikit bergeser memberikan sedikit jarak diantaranya dan juga Nelson.

"Santuy~ oh ya, btw kemarin gimana Zen caramu buat misahin duo cebol ini?"

"Maksud lo manggil gue cebol!?/siapa yang kau sebut cebol, hah!?"
Bentak Erpan dan juga Adhit serentak meskipun Erpan sembari menghentak meja cukup keras.

"E-eh...kalian berdua kalem dong...okay?"
Ujar Zenmatho merelaikan yang langsung ditanggapi dengan menurutnya Erpan dan Adhit kepada permintaan Zenmatho.

Zenmatho tersenyum lega melihat kedua sahabatnya tersebut damai meskipun tatapan keduanya kepada Nelson masih cukup tajam seakan masih mengancam laki-laki tinggi tersebut untuk meminta maaf.

"Ya ampun kalian berdua ini..."
Ucap Zenmatho lembut sembari terkekeh pelan lalu tersenyum.

"Nelson, minta maaf gih sama mereka..biar semuanya kembali tenang..."
Pinta Zenmatho.

"Baik baik...~ maaf ya Pan, Dhit...kan aku cuma bercanda.."

"Y/hn."

"... Kalian kek gak ikhlas gitu maafin gue..."

"Kek lu ngerasa ikhlas aja minta maaf ke kita..."

"Pan, Dhit..."

"... Fine./Tch! Iya deh!"

Melihat semuanya kembali tenang, Zenmatho pun kembali berbicara dengan menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh Nelson padanya tadi,
"Hanya sedikit bersuara lantang dan tegas."

"Huh? Apanya?"
Tanya Nelson bingung.

"Jawaban untuk pertanyaan mu tadi..."

"Oh..~ gitu toh..."

Kemudian suasana menjadi hening seketika. Keempatnya memilih untuk terdiam sambil menyantap makanan yang sudah mereka pesan dari Bu kantin dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Nelson yang masih sibuk memakan burger miliknya sambil melihat-lihat sosial media pada ponselnya, Zenmatho yang hanya menikmati bakso yang baru ia pesan sembari melihat ke sekitar area kantin, Adhit yang memakan kentang goreng sembari memasang earphones nya dan menonton vidio satisfying, dan Erpan yang meminjam headphone milik Nelson untuk mendengarkan lagu sambil memakan bakso miliknya.

𝘎𝘩𝘰𝘴𝘵? | 𝚈𝚝𝚖𝚌𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang