6

156 30 0
                                    

<< Chapter 6:"kepingan hilang." >>

Di kamar.
Elestial masih terjaga, dirinya hanya terdiam di sebuah meja belajar miliknya sambil menatap kearah layar komputernya. Manik emerald itu fokus sekali, meneliti setiap kata.

"Nevin..."
Dia bergumam dalam hati.
Memanggil nama yang sama.

"Kenalan dekat...?"

✣✣✣

*Brak!

Seseorang melempar ransel sekolahnya secara kasar ke sembarang tempat. Kemudian dia langsung membanting tubuhnya ke tempat tidurnya, menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia berguling ke samping hingga mencapai ujung ranjang.
"Ini buruk..."
Gumamnya.

Nada suaranya terdengar sangatlah pelan seakan tengah berbisik.

"Ini lebih buruk dari yang aku kira...."
Ia menurunkan kedua telapak tangannya, menampakkan manik biru dan hijau yang terang menyala.
Pada wajahnya, di sekitaran mata birunya terdapat suatu aneh berwarna biru yang muncul.

"Shhh...."
Dia berdecak kesal dan mengerang kesal.
Menjauhkan kedua telapak tangannya dari wajahnya dan memukul ranjang nya.

"Kenapa ada efek lain!? Aku tidak ingat bahwa aku dapat melakukan hal seperti itu!"
Ia tersentak dan bangkit dari posisi terlentangnya.
Menoleh ke depan, menampakkan pantulan dirinya pada cermin.

"Oh, tidak..."
Raut wajahnya menjadi panik seketika saat ia tau bahwa sesuatu berwarna biru aneh muncul pada wajahnya.

Dengan cepat ia langsung bangkit dari ranjang dan pergi kearah sebuah laci kecil lalu membukanya, mengambil sesuatu, kemudian melesat keluar dari kamar.
Karena terlalu terburu-buru tak sengaja ia meletakkannya terlalu di tepi, menyebabkan benda tersebut jatuh ke tanah.

***

Tak berselang lama, akhirnya dia kembali. Dalam keadaan tenang dan lega.
Saat kembali dia mendengar suara seperti nada dering, dengan segera ia langsung melangkah sambil mencari dimana letak ia melempar ransel nya tadi.

Setelah mendapatkan ransel nya, ia duduk pada tempat tidurnya dan membuka ransel nya sambil mengambil ponselnya.

"Eh..."

Seseorang dengan nama kontak 'Pan1140' muncul dalam layar ponselnya, menandakan sedang menelpon.

" (; ‘-’) ..."
Dengan ragu dia mengangkat panggilan tersebut lalu ia sedikit dekatkan dengan telinganya.

"H-halo...?"

"Nelson! Lu baik-baik aja kan!?"
Saut seseorang.

"A—eh...!? Hey, Erpan~ bagaimana kabar mu...???"
Bukannya menjawab, pemuda yang di panggil Nelson ini malah memberikan pertanyaan tentang kabar pada lawan bicaranya. Yang dimana, hal tersebut membuat di lawan bicara terdengar sedikit kesal.

"Tch! Aku serius, Sen! Lu disana oke apa enggak!? Gue vidcall lu lama-lama kalau ga jawab!"

"Atau kau mau gue samperin ke rumah mu!?"

"H-ha, hah!? Jan gila lu, Pan! Ini dah tengah malem! Lu mau ngapain dateng ke rumah ku malam-malam kek gini!?"

"Ya salah kau sendiri! Sekarang jawab!"

"I-iya..iya...aku baik-baik aja kok. Kenapa kamu tiba-tiba tanya kayak gitu?"

✣✣✣

Erpan ingin membalasnya. Mulutnya terbuka dan dia sudah bersuara, tapi kata yang terdengar di panggilan hanyalah "Aku", yang dimana kata tersebut terucap secara terbata-bata.

𝘎𝘩𝘰𝘴𝘵? | 𝚈𝚝𝚖𝚌𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang