17

102 28 2
                                    

Nevin dan Nelson langsung terkejut tak main setelah mendengar jawaban dari Malik, mereka sama sekali tak mengira bahwa jawaban seperti itu yang akan keluar secara langsung dari mulut Malik. Sama dengan Elestial, kedua manik emerald tersebut langsung mengecil dengan kedua matanya yang melebar sempurna.

"M-maksud...bang Malik...?"

Malik mengambil nafas dalam-dalam sebelum akhirnya menghelanya, "Ya. Gue harus ngorbanin diri gue sendiri buat ngembaliin Nevin ke tubuh aslinya, sekaligus ngembaliin semua murid di sekolah ini yang kehilangan tubuh mereka karena...ledakan aneh yang terjadi di masa perang dahulu."

Nevin kemudian ikut bersuara, "Kenapa cara lainnya begitu!? Ga ada cara lain yang tak memerlukan pengorbanan!?"

"Berani bertindak berani bertanggungjawab, Nevin. Gue yang pertama kali menyebabkan yang berartikan gue juga yang harus bertanggungjawab. Dan gue ga peduli kalau gue harus ngorbanin diri gue."

"Tapi kan lu cuma bantuin gue buat ngembaliin hidup, Marvel!"

"...Terus. Kalian berdua mau gimana?"
Malik bertanya kepada Nevin dan juga Elestial.
Kedua tangannya kini terlipat di dada, dengan tatapan dingin miliknya seakan-akan ia sama sekali tak mempedulikan keputusan apa yang diambil oleh mereka berdua dan hanya akan mengikuti.

"Waw...aku tak mengira akan seperti ini..."
Batin Nelson, hanya menatap kearah ketiganya secara bergantian.

"Hm, aku penasaran kemana arah keputusan ini diambil..."
Batin Nelson lagi, masih berdiam diri tak ingin mengangkat suara sedikitpun.

"Jadi? Keputusan apa yang ingin kalian berdua ambil?"
Tanya Malik lagi kepada Nevin dan Elestial, tatapannya terlihat sangat tenang serta tak terlihat sedikitpun raut wajah khawatir jikalau keduo sahabat itu memilih opsi untuk mengembalikan Nevin dan murid-murid Sans lainnya kembali bersamaan dengan dirinya sebagai pengorbanan.

Nevin yang kebingungan pun berjalan mendekat kearah Elestial lalu berbicara kepadanya, "Hey..Vel. Kalau kamu ngga mau gak apa kok, gue kayak begini aja juga gak apa-apa kok...ya kan, Malik? Gue ga bakal kenapa-kenapa dalam wujud kayak gini terus menerus, kan?"
Nevin bertanya sembari menoleh kearah Malik, dan sebelum Malik berbicara Nelson langsung memotong.

"Tidak. Kau dan yang lainnya akan perlahan lenyap dari dunia."

"!?"

"T, tunggu! Apa!? Lenyap!?"
Tanya Nevin terkejut.

Nelson mengangguk, "Jikalau kalian selamanya dibiarkan dalam wujud sebagai arwah tak bertubuh maka lama kelamaan jiwa kalian akan secara perlahan menghilang dan lenyap seiring berjalannya waktu."
Jelasnya.

"Bang, bang Malik...apa itu bener..?"
Kini berganti Elestial yang bertanya namun bukan secara langsung kepada Nelson, melainkan mencoba tuk mendapatkan kebenaran jawaban yang lain dari Malik.

"...Ya, yang dikatakan Nelson benar. Nevin dan yang lainnya akan menghilang lalu lenyap dari dunia. Lebih buruknya lagi, ingatan tentang mereka oleh orang-orang dekat disekitar mereka juga akan perlahan lenyap."

Itu adalah jawaban kepastian sangat yang tak ingin Elestial dengar.

"...O-oh.."

Nevin menampilkan raut wajah yang sedikit prihatin kepada Elestial, ia sama sekali tak ingin melihat teman dekatnya itu sampai stres berat hanya dengan harus memilih keputusan yang tepat untuk semua orang di sekitar. Jadi ia meletakkan telapak tangannya perlahan pada bahu Elestial lalu mencoba untuk tersenyum secara tulus kepadanya,
"Kalau keputusan terlalu berat untukmu, biarkan saja untuk sementara waktu seperti ini. Biarkan kepalamu tenang agar kau dapat berpikir dengan kepala dingin.."
Ucap Nevin.

𝘎𝘩𝘰𝘴𝘵? | 𝚈𝚝𝚖𝚌𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang