18

113 22 0
                                    

"Berhasil?"
Sambung Nevin bertanya kepada Nelson.

Tanpa menoleh Nelson menjawab, "Ya. Itu adalah suara bahagia para murid-murid dan juga para guru."

Nevin sedikit mendongak penasaran meskipun dia tak melihat sesosok apa pun yang tertangkap pada matanya. "Ohh, syukurlah kalau begitu..." Gumamnya ikut senang.

Nelson terkekeh pelan lalu tersenyum kembali. Ia menghela nafas lega karena semuanya akhirnya berakhir dengan baik, meskipun dengan satu nyawa harus melayang untuk sesaat.

"PAK FREEDDD! AKHIRNYA  BAPAK BALIK SEUTUHNYA!"

Mendengar teriakkan tersebut Nelson kembali dibuat tertawa pelan sambil menggelengkan kepalanya. Berbeda dengan reaksi Elestial dan juga Nevin yang bereaksi bingung setelah mendengar teriakkan lantang yang diperkirakan berasal dari salah satu guru mereka.

"Eh? Maksudnya pak Fred kembali seutuhnya apaan?"
Tanya Nevin.

Nelson yang puas tertawa pun sedikit berbalik badan sambil tersenyum, "Pak Fred sebenarnya setengah hidup setelah terjadi ledakkan disaat perang telah usai karenanya."

"Tapi... Bukannya Pak Fred emang.. Setengah hidup? Dia kan zombie...?"

"Yah... Pokoknya begitulah, akan aku jelaskan nanti. Lebih baik yang kita pertamakan ialah soal Malik. Marvel mungkin mau bawa Malik ke rumah? Aku akan menyampaikan izinmu ke kepala sekolah."
Ucap Nelson diakhiri dengan pertanyaan.

Elestial menundukkan kepalanya untuk menatap kembali wajah yang kakak yang kini terlihat sangat tenang sebelum ia menjawab tanpa kembali melihat kearah lawan bicaranya, "Ya. Makasih, Sen.."

Elestial mengetuk pintu kamar Malik, lalu ia perlahan membuka pintu kamar Malik dan melihat tubuh Malik masih terbaring diatas tempat tidurnya masih dengan kedua matanya yang tertutup rapat. Elestial pun masuk ke dalam, lalu ia meletakkan makanan yang ia bawakan untuk kakaknya itu diatas meja kecil di sebelah tempat tidur Malik sebelum ia menggoyangkan pelan tubuh Malik sambil memanggilnya untuk bangun,

"Bang Malik, bangun. Udah pagi, gue juga udah nyiapin sarapan buat bang Malik diatas meja."

Malik tak merespon.

"....Bang Malik masih tidur, ya..? Mau sampai kapan...?"

Malik masih tak merespon.
Ini sudah hari yang kesekian kalinya, tapi Malik masih belum terbangun juga dari pingsannya semenjak hari itu. Malik terus tertidur pulas dalam pingsannya, sempat Elestial pikir Malik sudah lewat karena tak kunjung bangun, namun ia melihat bahwa detak jantung dan nafas Malik masih bekerja dengan normal meskipun sedikit lambat.

"...."

Helaan nafas frustasi terselip keluar dari mulut Elestial. Ia masih tak mengerti dengan semua kejadian ini, apalagi dengan keadaan kakaknya yang tak kunjung sadar ini, dan sekali lagi. Makanan yang ia buatkan untuk Malik harus ia makan lagi karena ia tak ingin membuangnya dan membiarkannya membusuk sia-sia disini, jadi Elestial kembali mengambil makanan tersebut dan keluar dari kamar Malik dan pergi menuju ruang tamu, duduk di atas sofa dan memakan masakannya sendiri.

***

"Huft...semoga aja bang Malik cepet sadar..."
Gumam Elestial pelan.

Setelah selesai menyuap suapan terakhir Elestial meletakkan sendok yang ia pegang diatas piring lalu mengambil segelas air putih dan meneguknya sampai saat ia berhenti ketika mendengar suara ketukan dari pintu rumahnya.

Elestial melirik kearah pintu rumahnya dengan menaruh gelas kosong di tangannya diatas meja, "Sebentar!" Sautnya seraya bangkit dari sofa dan berjalan menuju pintu dan membuka pintu tersebut tuk melihat siapa yang berkunjung.

𝘎𝘩𝘰𝘴𝘵? | 𝚈𝚝𝚖𝚌𝚒 𝚏𝚒𝚛𝚜𝚝 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang