"Querencia" adalah tempat di mana jiwa merasa betul-betul di rumah, di mana setiap sudut mengembalikan kenangan manis, dan di mana hati merasa damai dalam kehangatan yang diberikan oleh kenangan lama dan harapan baru.
Watanabe Haruto ♡ Park Jeongwoo...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Udara dingin malam menusuk hingga ke dalam kulit halus milik pemuda september itu. Padahal masih memasuki musim gugur tapi udara sudah terbilang lumayan dingin saat ini. Jeongwoo mengusap kulitnya sendiri guna menghangatkan tubuhnya.
Di penyebrangan lampu merah yang tidak terlalu ramai Jeongwoo menunggu lampu hijau untuk menyebrang bersebelahan dengan seorang wanita yang tampak seusia dengan Ibunya. Wanita itu membawa banyak kantong belanjaan. Sepertinya dia baru saja belanja untuk kebutuhan dapurnya.
Angin malam tiba-tiba berembus dengan kencang membuat topi yang Jeongwoo kenakan terbang dari kepalanya. Jeongwoo berdecak kesal lalu mengambil topi yang terbang tidak jauh dari area penyebrangan itu.
"Seandainya angin bisa menerbangkan perasaanku pada Haruto pasti akan sangat mudah jadinya" gumamnya sambil membersihkan topinya lalu kembali memakainya.
TINNN!!!
BRUGHH!!!
***
"Haruto! Tenanglah!" seru Asahi yang belum sempat membayar taksi dan Haruto sudah menyelonong masuk ke rumah sakit yang baru saja tadi malam ia kunjungi.
Bagaimana dia bisa tenang di saat seperti ini?
Ibunya tercinta keluarga satu-satunya yang ia miliki tiba-tiba masuk ke rumah sakit. Dunia seakan runtuh saat itu juga. Alasan satu-satunya ia bertahan hidup dan berjuang keras selama ini hanyalah untuk Ibunya. Jika sampai terjadi sesuatu yang buruk pada Ibunya Haruto sepertinya tidak akan sanggup untuk melanjutkan kehidupannya seorang diri.
"IBU!!" tanpa permisi ia membuka ruangan yang Asahi beritahukan padanya tadi tempat Ibunya di rawat.
Dalam ruangan itu terdapat sebuah brankar dan Ibunya Haruto sedang tertidur diatasnya dan satu pria berkulit coklat dengan mata serigalanya yang sangat ia kenali sedang duduk di samping Ibunya dengan wajah khawatir juga.
"P-Park Jeongwoo? Apa yang kau lakukan disini?"
"Eoh? Haruto?"
"Ini pertama kalinya dia menyebut namaku"
Dua pemuda itu saling bertatapan sesaat dalam kebingungan yang sama. Asahi yang datang menyusul akhirnya memecah keheningan sesaat di ruangan itu.
"Apa yang kau lakukan, Haruto?" tanya Asahi pasalnya yang lebih muda hanya diam terpaku di ambang pintu.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Haruto pada Jeongwoo.
"Aku yang membawa beliau kemari sebagai walinya" jawabnya.