Sekolah Baru

54 9 2
                                    

Perhatian: ini hanyalah cerita fiksi karangan penulis dan tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, mohon maaf apa bila ada kesamaan nama tokoh atau tempat yang tidak disengaja, apabila ada salah ketik atau typo harap dimaafkan, sekian terimakasih, selamat membaca 🙏

*****

Si kembar baru saja sampai dimeja makan, nampak sang bunda tengah menyiapkan makanan untuk kedua putri nya

Hanya ada sang bunda disana, dimana papah mereka?

"Bun, papah mana?" tanya Selena tentunya, si adik belum berani angkat bicara

"Papah baru aja berangkat" jawabnya singkat

Selena mengerutkan kening nya karena hal ini tak biasanya terjadi

"Tumben papah ngga ikut sarapan bareng kita bun?"

Soraya menggeleng pelan

"Papah udah telat makanya bunda suruh sarapan dikantor, ayo sarapan dulu"

Tanpa lama mereka langsung terduduk tenang di kursi masing masing

Selena hanya mengangguk tak bertanya lagi, sementara Selyn nampak bersalah karena menyebabkan papahnya terlambat berkerja

Hening tak ada percakapan diantara mereka, hanya ada dentingan sendok dan garpu yang terpantul dari piring

Mereka sibuk dengan makanan masing masing, sedikit suram suasananya memang

Hingga beberapa saat kemudian

Grett.. (suara kursi terdorong kebelakang)

"Aku udah selesai makan" ucap sibungsu yang hendak kekamarnya, tak tahan lama lama berada pada situasi canggung itu

"Tunggu, ada yang mau bunda omongin"

Sontak Selyn mematung ditempat entah mengapa seolah jantung nya berdetak lebih kencang dari biasanya, jari jari tangan nya mulai terasa dingin

Dengan perlahan ia kembali kekursinya

Selena ikut was was melihatnya

"Selyn, bunda.."

"Bunda minta maaf ya kalo udah keras kekamu, bunda ngelakuin itu juga biar kamu sadar kalo apa yang kamu lakuin itu salah" ujarnya lembut, perlahan ia mulai mendekati putri bungsu nya itu, duduk dikursi sebelahnya

Diraihnya tangan dingin putrinya

"Bunda sama sekali ngga pernah benci ataupun marah kekamu dek, bunda cuman kesel aja dan bunda kecewa sama diri sendiri" ujarnya saraya sedikit menunduk

Selyn menggeleng cepat melihatnya, tanpa sadar pelupuknya sudah penuh dengan air mata yang siap jatuh kapan saja

Soraya kembali berujar kali ini dengan tatapan yang sangat hangat
"Maafin bunda ya karena belum bisa jagain kamu dengan baik"

Selyn kembali menggeleng cepat, ia mulai berujar lirih

"No bunda ngga salah kok, emang aku nya aja yang nakal, bunda jangan ngomong kaya gitu lagi yaa, maafin adek juga karena ngga dengerin bundaa" ucapnya diiringi dengan lelehan air mata yang mulai membanjiri pipinya

|°Selyn the t̶r̶o̶u̶b̶l̶e̶m̶a̶k̶e̶r̶ girl°|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang