Perhatian: ini hanyalah cerita fiksi karangan penulis dan tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, mohon maaf apa bila ada kesamaan nama tokoh atau tempat yang tidak disengaja, apabila ada salah ketik atau typo harap dimaafkan, sekian terimakasih, selamat membaca 🙏
Sepulang mengantarkan Selyn pulang
Zayyan memasuki rumahnya dengan hati hati
Sunyi
Itulah yang ia rasakan, sepertinya tidak ada orang dirumah selain satpam di depan dan bibi yang ada dikamar nya mungkin
Merasa aman ia menghela nafas lega, tersenyum sesaat mengingat kejadian tadi dimana ia mengajak gadis yang disukainya berlayar bersama kapal boat milik papih nya
"Ehem" Deheman seseorang membuat lamunannya buyar
Dilihatnya sang Kakak yang berdiri tegak dianak tangga, secara tak langsung membuat langkah nya terhenti
Jieel memandang nya dari sana, sementara Zayyan menunggu kakak nya turun ia pikir ia telah menghalangi jalan kakak nya
Melihat respon Zayyan, Jieel turun dan mendekatinya membuat orang yang dipandang sedikit terkejut
"Dari mana aja, jam segini baru pulang?" tanya nya datar
zay kembali menatapnya heran, karena tak biasanya Jieel perhatian pada adik bungsu nya itu "Dari cafe nya bang Juna, terus main sama temen bentar, ngga tau nya udah jam segini" jawabnya mencoba biasa saja
Jieel hanya mengangguk singkat, ia berjalan menuju tumpukan kardus kosong dan mengabung kan nya tiga untuk diangkat menjadi satu, zay yang melihat itu pun berinisiatif ingin membantu
"Gue bantuin ya kak?" tanyanya ragu, pasalnya ia tau jika Jieel tak suka menerima bantuan darinya
Namun diluar dugaan Jieel mengangguk kecil menjawabnya "Hem"
Sontak Zayyan kembali terkejut sesaat, ada apa dengan kakak pertamanya itu?
Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ia langsung bergegas membantu sang kakak, membawakan beberapa kardus sisanya
Keduanya menaiki lift menuju lantai dua, Yap ada lift dirumah mereka hanya untuk mempermudah memindahkan barang atau disaat saat tertentu
ting
Sesampainya di sana mereka langsung menuju kamar Jieel, Zayyan meletakkan kotak-kotak kardus itu sesuai arahan kakak nya, sejujurnya ia sedikit senang saat Jieel sedang dalam mode akur dengan nya seperti ini, hal ini bisa dibilang langka bahkan ia bisa menghitung nya menggunakan hitungan jari
Zay masih memperhatikan kakak nya yang sekarang sedang memilah beberapa buku dan memasukkan nya kedalam kardus yang berbeda
Jieel yang merasa diperhatikan pun menatap nya heran "Ngga mau balik ke kamar?" tanya nya heran
"Ini mau, tapi kalo butuh bantuan mungkin gue bisa bantu" jawaban sedikit ragu
Jieel nampak berpikir sebentar
"Mandi dulu baru bisa bantu" ucapnya melirik pintu
tak butuh waktu lama zay langsung keluar dan bergegas menuju kamarnya
Tanpa sadar Jieel tersenyum kecil melihatnya
Dan benar saja beberapa menit kemudian zay kembali mendatangi kemarnya
"Jadi apa yang bisa dibantu?" tanyanya antusias
"Tolong tatain buku yang dikardus, udah gue pilah tinggal ditata doang"
Zay mengangguk mengerti, tangan nya mulai menata buku buku yang ada dikardus
Jieel meliriknya sebentar sebelum bertanya "Muka lo kenapa, habis berantem?"
KAMU SEDANG MEMBACA
|°Selyn the t̶r̶o̶u̶b̶l̶e̶m̶a̶k̶e̶r̶ girl°|
RomanceKilas cerita: "Selyn mobil dan fasilitas kamu lainnya bakalan bunda sita, dan kamu udah bunda pindahin kesekolah yang baru" - ibunda ratu tersayang "What, kok gitu si bun, selyn janji deh ngga bakal ngulangin kesalahan itu lagi, kan masih banyak ke...