Pertemuan ketiganya

34 6 23
                                    

Perhatian: ini hanyalah cerita fiksi karangan penulis dan tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, mohon maaf apa bila ada kesamaan nama tokoh atau tempat yang tidak disengaja, apabila ada salah ketik atau typo harap dimaafkan, sekian terimakasih, selamat membaca 🙏

Bugh

tiba tiba terdengar suara keributan diluar

Jieel yang pertama kali meninju rahang Yohan

"Masalah lo cuman sama gue, jadi jangan bawa bawa orang lain ban*sat!!" amuk nya masih dengan tinjuan

Zayyan manarik kerah baju Yohan "Dimana Selyn?!"

Yohan bersmirik dan menunjuk menggunakan dagunya, tanpa lama Zayyan langsung berlari menuju tempat gadis itu berada

Yohan balik meninju Jieel

Bugh

"Ngga usah ikut campur" ujarnya dingin

Ia mendorong Jieel dan berlari kabur dari sana, Jieel kembali bangkit dan mengejarnya

Sementara itu Zayyan terus menyusuri tampat itu, ia membuka satu persatu pintu putih yang ada disana

Gadis itu masih termenung kembali memikirkan siapa sebenarnya wanita itu dan mengapa dia dituduh olehnya

'Sebenernya siapa sih cewek itu, kenapa dia harus nuduh gue?, apa bener dia lagi nembunyiin pelaku sebenarnya?' batinnya bermonolog

Brak

pintu itu terbuka kasar, Zayyan berlari menghampirinya Selyn yang masih termenung, sepertinya gadis itu tak menyadari keberadaan pria didepannya

"Selyn.." pria itu bergegas melepaskan ikatan tangan gadis itu

"Sel.." panggilnya menguncang pundak gadis itu

Gadis itu baru tersadar "Zayyan?"

Zay menghela nafasnya lega, dengan cepat ia memeluk gadis itu "Maaf... gue lama ya?" lirihnya seraya masih memeluk gadis itu

Gadis itu terdiam sesaat, terkejut dengan perilaku Zayyan dan juga ia baru teringat jika meminta pertolongan nya tadi

Dengan ragu tagannya terulur menepuk pundak pria itu, berusaha menenangkan nya

"Iya ngga papa, makasih ya" ucapnya menenangkan

Zay melepaskan pelukannya, kedua tangannya menggenggam tangan gadis itu matanya menatap dengan khawatir "Lo ngga papa? ada yang luka ngga?, lo diapain sama Yohan?" tanyanya bertubi-tubi

Gadis itu tersenyum hangat "Gue beneran ngga papa Zayyan, ya untung nya Yohan juga ngga macem macem kok, lo tenang dulu oke"

Zay kembali menghela nafas lega

Selyn melirik kesekitar nya "Lo dateng kesini sendirian?"

Zay menggelang kecil "Sama kakak gue"

Gadis itu mengangguk mengerti
"Terus Yohan kemana?" tanyanya lagi

"Gue ngga tau mungkin dia masih didepan sama kakak gue, lagian kenapa lo nanyain dia sih udah jelas-jelas lo itu diculik sama dia, bener apa kata lo harus nya gue udah penjarain dia dari lama" ucapnya mengebu

"Eh ngga usah segitunya, biar gue aja yang ngomong sama dia baik baik" cegahnya halus

Zay menggelang tak mengerti "Kenapa sih sel, lo mau ngelindungin orang kayak dia?" tanyanya serius

"Bukan gitu zay, tapi dia itu punya alasan kenapa dia bisa ngelakuin ini semua, dan gue baru ngerti tadi"

"Alasan apa sih?, udah jelas-jelas dia itu orang jahat, lo ngga inget waktu itu cafe bang Juna diacak-acak sama dia, terus dia juga hampir celakain kita kan waktu itu, dan hari ini dia berhasil culik lo Selyn, sekarang lo masih mau belain dia?" tanyanya tak habis pikir

|°Selyn the t̶r̶o̶u̶b̶l̶e̶m̶a̶k̶e̶r̶ girl°|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang