Perjodohan

27 5 36
                                    

Perhatian: ini hanyalah cerita fiksi karangan penulis dan tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, mohon maaf apa bila ada kesamaan nama tokoh atau tempat yang tidak disengaja, apabila ada salah ketik atau typo harap dimaafkan, sekian terimakasih, selamat membaca 🙏

Disaat yang lain masih sibuk dengan urusannya masing-masing, sangat berbeda dengan gadis cantik ini, dia palah berduduk santai menikmati pemandangan malam hari diluar

Kedua sepatu hak tingginya dia letakkan tepat disamping kursi panjang yang ia duduki, sepertinya kakinya sedikit lecet karena tidak terbiasa memakai sepatu hak tinggi itu

"Sendirian aja, partner lo mana?" ucap pria itu memecahkan lamunannya

Gadis itu melirik nya sebentar "Ngga ada, gue sendirian dari tadi" jawabnya acuh

Varelino alias pria itu, tersenyum dan mengangguk singkat "Kursinya kosong kan, boleh gue duduk disini?" tanyanya lagi

Selyn menghela nafasnya, tangannya menarik kedua pasang sepatu milik nya dan menyimpan sepatu itu didekat kakinya, memberikan tempat kosong disamping kanannya

"Duduk aja"

Dengan senang hati Varel duduk disampingnya, gadis itu menyadari ekspresi wajah itu "Btw lo mau ngomongin apaan sih dari kemaren?, kayaknya penting banget?"

Benar, pria itu teringat sesuatu "Oh iya, untung lo ngingetin"

"Sebenernya gue mau minta maaf ke lo atas perilaku gue yang kurang baik waktu itu—" jedanya menyesal

"Dan gue percaya seratus persen sama lo, kalo bukan lo penyebab kem4tian soniya, apa lagi tentang semua fitnah yang tertuju sama lo, gue percaya kalo lo ngga mungkin lakukin hal itu" tuturnya tulus

Selyn kembali melihat penyesalan dalam manik kembar dari lawan bicaranya itu, sejujurnya dia memang marah pada pria itu, bagiamana tidak saat semua orang hampir menuduh nya melakukan percobaan pembunuh4n, dan dia hanya berharap pada satu satu orang yang dia sayang saat itu untuk percaya setidaknya sedikit saja pada nya, namun pria itu justru seolah ikut menyalahkan nya bahkan membuangnya dari kehidupan pria itu, masih teringat kata kata menyakitkan yang dilontarkan pria itu pada nya

"Gue nyesel sel, kalo tau gini, mendingan gue ngga usah kenal lo dari awal... anggap aja kita ngga pernah saling kenal ya..." kata kata itu masih selalu membekas dalam ingatan nya

Tapi untung nya, dunia masih berpihak pada nya waktu itu setelah polisi menyelidiki dan mengintrogasi dirinya, dirinya telah ditanyakan tidak bersalah dan tak ada sangkut-pautnya dengan pihak korban, tentu nya Selyn merasa sangat lega, setidaknya masih ada secercah harapan untuk nya saat itu

Kembali lagi pada mereka....

"Kalo masalah itu, gue udah maafin lo kok, walaupun perpisahan kita juga kurang mengenakkan, tapi itu juga hak lo mau percaya atau engga sama gue, dan gue ngga bisa ngatur perasaan lo"

"Tapi sel, gue ngelakuin itu juga karena terpaksa" potong nya cepat

Selyn mengeryitkan keningnya
"Terpaksa gimana?"

"Gue percaya sama lo... dari awal gue udah percaya sama lo, tapi ada orang yang teror gue waktu itu... gue tau mungkin ini kedengaran kayak suatu alasan yang konyol, tapi gue beneran jujur sel..."

Gadis itu terdiam saat mendengar kata teror dari pria itu, ternyata tidak hanya dia korban dari sipeneror itu, melainkan mantan pacarnya juga

"Gue diancam sama orang itu, kalo gue ngga tinggalin lo secepatnya orang itu bakal dateng dan ngerusak semua kebahagiaan lo"

"Pastinya gue ngga akan biarin hal itu terjadi, tapi bodoh nya gue nurut aja waktu itu, dan palah ditipu sama orang itu, ternyata lo lebih dulu diteror kan sama dia?"

|°Selyn the t̶r̶o̶u̶b̶l̶e̶m̶a̶k̶e̶r̶ girl°|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang