Bertemu Musuh

44 7 3
                                    

Perhatian: ini hanyalah cerita fiksi karangan penulis dan tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata, mohon maaf apa bila ada kesamaan nama tokoh atau tempat yang tidak disengaja, apabila ada salah ketik atau typo harap dimaafkan, sekian terimakasih, selamat membaca 🙏

Jam sekolah telah usai saat nya untuk kembali kerumah masing masing

Kelas sudah dibubarkan, siswa/i mulai berhamburan keluar area gedung sekolah

Selyn, gadis itu sudah merapihkan buku buku nya dan bersiap pulang

Gadis itu melirik kearah pria disamping nya

"Bawain tas gue" perintah nya saraya megoper tasnya pada gadis itu

Dengan sigap ia menangkapnya "Lah kan jam sekolah udah selesai, emang gue masih jadi babu lo ya?" tanyanya pelan dengan sewot

Zayyan mendekatkan dirinya pada gadis itu dan membisikan sesuatu ditelinganya "Emang nya yang bilang lo cuman jadi babu gue pas jam sekolah siapa?" tanya nya tersenyum mengejek

Sontak gadis itu membulat kan kedua matanya "Wah kok gitu?!"

Zayyan tak menghiraukan dan mulai berjalan pergi keluar kelas

Justin, David dan Riki memandang kedunya takjub

Justin bahkan menepuk kedua tangan nya pelan "Yang lagi bucin emang beda ya" ujar nya tak habis pikir

"Yoi serasa dunia milik berdua" Sahut David menimpali

Riki hanya menggeleng "Dah yuk buruan cabut" ucapnya sembil menepuk kedua bahu temannya itu

~~~~~

Sementara itu selyn masih mengerutu saraya membawa tas milik zayyan

"Mau gue bawain sampe mana sih, motor gue masih diparkiran Zay" ujarnya kesal

"Sampe samping sekolahan" jawabnya enteng

"Huh jauh amat, mau ngapain sih lo kesana?"

Gerbang sekolah memang sedikit jauh dari lobi sekolah, jika dengan kendaraan mungkin akan lebih dekat

"Udah ngga usah bawel, biasanya gue nunggu nyokap gue disana"

Selyn mengerutkan kening nya bingung "Kenapa ngga nunggu disekolah aja sih, diruang guru kan bisa" omelnya lagi, pasalnya tas yang dibawanya cukup berat dari perkiraannya

Zayyan tak menjawab lagi ia justru terkekeh kecil melihat gadis itu terus megerutu dengan dua tangan yang megendong tas nya

Sampailah mereka ditujuan, rupanya tepat yang zayyan maksud adalah lapangan basket yang sudah lama tak terpakai, biasanya anak anak sekolah lain akan memakai nya atau juga dijadikan tempat berlatih basket untuk umum

Gadis itu meletakan tas zayyan di tribun, ia mendudukan dirinya sebentar, meluruskan kedua kaki nya dan meminum air mineral ditumblernya hingga tandas

Zayyan menatapnya, memberikan kipas mini portable padanya "Nih pake"

"Thanks, punya lo?"

"Bukan, punya mommy"

Gadis itu hanya mengangguk paham, lalu menatapnya "Lo bisanya latihan basket disini?" tanyanya basa basi

Zayyan masih menatapnya "Hm, ngga sesering itu" jawab nya singkat

"Oo"
Lagi lagi ia mengangguk

|°Selyn the t̶r̶o̶u̶b̶l̶e̶m̶a̶k̶e̶r̶ girl°|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang