Penulis: Wiwi Ramadani
eps 3: 6/06/2023****
Bella menatap tajam kearah bawah tepatnya di ruangan keluarga. Disana ada Papanya dan istrinya juga dengan err.. seorang gadis yang kira-kira berumur sama sepertinya. Mereka tampak seperti orang tua yang menyambut anaknya.
"Cih.." Bella kembali kedalam kamarnya setelah menyaksikan keluarga yang harmonis itu.
Mungkin gadis yang tadi dia lihat adalah anak dari istri baru papanya yang kemungkinan hak asuh yang semula ada pada papanya kini beralih kepada mamanya-istri baru papa.
Memilih untuk tak mempedulikannya, Bella kini membuka laptop miliknya dan mulai menulis cerita di salah satu aplikasi menulis. Menulis novel adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Bella jika sedang gabut ataupun badmood. Ia lebih memilih melampiaskan semuanya dengan menulis.
Merasa sangat kehilangan topik untuk bahan ceritanya, Bella memilih menonton dengan cemilan disisinya. Ya cemilan yang tadi dia beli di supermarket dan berakhir ketemu dengan Leo.
Bella membulatkan matanya. Ya diam hampir lupa untuk men-stalkin Leonardo. Senyum kecil muncul dibibirnya. Gadis itu membuka aplikasi instagramnya dan mengetikkan nama Leo.
"Ada!" matanya berbinar dan mulai melihat-lihat foto yang di tampilkan Leo di akun pribadinya.
Ternyata Leo orang yang cukup privat dari sosial media. Bella berdesah kecewa, tak ada satupun yang menarik minatnya.
Bella mencoba melihat foto yang di update pertama kali oleh Leo. Satu alis gadis itu naik setelah membaca caption puisi dari foto yang Bella fikir itu hanyalah foto langit yang mendung.
"Memperhatikanmu adalah caraku. Melihatmu bahagia adalah harapan dari perasaan cintaku tanpa harus memilikimu. Karena untuk kau tau tentang diriku adalah kemungkinan yang kecil."
Bella jadi galau, sebenarnya siapa yang dimaksud dalam caption itu. Apakah orang yang disukai Leo atau pacarnya. Menurut Bella, tak mungkin orang seganteng Leo tak punya pacar. Iya kan?
***
Jam istirahat Bella pergunakan untuk berdiam diri di kelas. Kelas kosong yang terasa asing untuk Bella. Gadis itu hanya bermain ponsel sendiri. Bertanya soal sahabatnya, Caca. Gadis berkacamata itu entah kemana 1 jam yang lalu.
Brak!
Pintu kelas yang semulanya sedikit tertutup didobrak dengan kasar oleh anak laki-laki sekelas Bella.
Bella tak berkutik ditempatnya, lebih tepatnya berusaha bodo amat. Sekitar 6 anak laki-laki masuk, diantaranya teman sekelas Bella yang terkenal dengan siswa nakal dan lainnya berasal dari kelas IPA.
"Woi lo mau ikut ngudud nggak?" tawar seorang siswa lelaki dengan nada sedikit meledek.
Bella hanya diam, karna menurutnya jika meladeni orang seperti itu akan buang-buang tenaga.
"Walah sok dingin nih cewe, sok cantik." celetuk seseorang lagi yang sedang mengisap rokoknya di bangku belakang.
"Dia ngambek tuh gak dikasih rokok, Hahahaha!" semuanya tertawa, menertawakan Bella.
Berdiri. Bella memilih pergi dari sana, muak dengan bau rokok yang membuat sesak. Dan benar saja, dari langkah pertamanya tadi tak luput dari cemohan mereka.
Dasar bajingan yang tak tau sopan santun.
Kantin adalah salah satu tujuan Bella saat ini, diperjalanan gadis itu tak henti-henti mengerutu, merasa kesal karna sesuatu. Apakah merasa kesal karna insiden dikelas tadi ataukah insiden dirumah yang membuat malas untuk melakukan apa-apa, semuanya bercampur jadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [END]
Teen FictionFollow untuk membacanya!! ❝Jika pada umumnya rumah adalah tempat yang nyaman penuh cinta dan kasih, beda halnya dengan rumahku yang menjadi tempat perusak mental dan sumber kesedihan.❞ -Bella Athanasia. ❝Cobalah sekali lagi, kali ini bersamaku.❞ -Le...