Penulis: Wiwi Ramadani
eps 12: 9/06/2023***
"Bella, Bella..." panggil seorang wanita dengan suara teduhnya.
Gadis dengan rambut tergerai bebas bernama Bella Athanasia itu berlari memeluk wanita itu. "Mama!"
"Sayang, cantiknya mama. Tunggu mama ya sayang?"
Sosok itu perlahan menghilang, perlahan pelukan wanita itu mengendur. Bella berusaha menggapai Mamanya yang kian menghilang. Air mata itu tak bisa ia bendung lebih lama lagi.
"Ma! MAMA! JANGAN! JANGAN TINGGALIN AKU LAGI!!" Gadis itu menangis saat sosok wanita cantik itu menghilang dari atensinya.
"Maa.., Mama jahat!"
Bella menjambak rambutnya dengan air mata yang kian deras. "Aku gamau sama Papa, Ma. Papa gak sayang Bella! Papa orang jahat! Bawa Aku pergi sama Mama, hiks Ma..."
Bella langsung bangun dengan nafas tersegal-segal. Air matanya terus menetes, bibirnya bergetar dingin. "Maa, Mama mana?!" teriaknya histeris.
Sebuah tangan menariknya kedalam dekapan hangat. Gadis itu kian menangis meremas hoodie lelaki yang dari tadi menjaganya. "Jangan pergi Maa..." gumamnya.
Leonardo Agrapati, lelaki yang membawa Bella kerumah sakit. Dia juga yang menjaga Bella dari tadi, menyaksikan kesedihan gadis itu saat tertidur dan dia juga yang menarik Bella kedalam dekapannya.
"Stthhhh, Bella tenang," cowok itu berbisik dengan nada berat.
Gadis dengan kain kasa yang melingkari kepalanya itu berangsur-angsur tenang, matanya kian meneduh. Genggaman tangan di pakaian lelaki itu juga perlahan mengendur. Entah mengapa suara berat itu membuatnya nyaman.
"Bella tunggu mama datang.." lirih gadis itu kembali kehilangan kesadaran.
Leo kembali menidurkan gadis itu ke brankar rumah sakit. Tadi Caca menitipkan gadis itu kepadanya sedangkan cewek itu pergi membeli makanan untuk Bella.
"Bel, tidur ya? Istirahat dulu." bisiknya.
Cowok itu merapikan selimut Bella, juga merapikan rambutnya yang menutupi wajah manis itu. Setelah selesai dia kembali duduk dengan tenang, menatap teduh wajah Bella yang tampak damai. Mulai dari mata yang tertutup cantik, hidung mancung dan juga.. bibirnya.
Leo mengusap wajahnya kasar. Tak lama kemudian Caca datang dengan adiknya Lala yang jalan pincang akibat insiden tawuran tadi.
"Halo kak Leo." sapa Lala ramah.
Leo hanya tersenyum menanggapi. "Ca, gue mau pergi dulu. Ada urusan penting."
Caca mengangguk. "Makasih ya, udah jagain Bella."
"Iya."
****
"Beneran, Ca?!" tanya Bella histeris.
"Ngapain gue bohong sih? Gak ada kerjaan banget!"
"Jadi Leo gendong gue terus jagain gue?"
"Iya!"
"Bener?"
"Gak, gue bohong!" sarkas Caca memakan apel yang sudah dia kupas kulitnya.
"Ck!! Tadi gue mimpi kak Leo meluk gue!!"
"Cuma mimpi gak usah terlalu senang keles," Lala menatap Bella sinis hampir tertawa.
"Diem, tapi bener lho gue kayak dipeluk sama Leo bahkan wangi parfumnya masih di baju gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS [END]
Genç KurguFollow untuk membacanya!! ❝Jika pada umumnya rumah adalah tempat yang nyaman penuh cinta dan kasih, beda halnya dengan rumahku yang menjadi tempat perusak mental dan sumber kesedihan.❞ -Bella Athanasia. ❝Cobalah sekali lagi, kali ini bersamaku.❞ -Le...