eps 6

335 21 8
                                    

Penulis: Wiwi Ramadani
eps 6: 7/06/2023

***

"Namaku Nabila." 

Bella mangut-mangut paham. "Gak ada yang nanya." setelah mengatakan balasan itu, Bella pergi.

Nabila adalah anak tiri Papanya yang baru-baru ini tinggal dirumahnya. Beberapa kali mereka baku tatap namun tak ada satupun yang mau menyapa terlebih rasa benci Bella kian bertambah terhadap Papa dan keluarga barunya.

"Katanya sakit?" tanya Caca mengulurkan susu kotak kesukaan Bella.

"Iya, emang."

"Ke UKS yok, males masuk pelajaran ekonomi." ajak Caca menarik Bella.

***

Saat jam pulang sekolah, Bella menunggu taxi pesanannya dengan mendengar musik melalui earphone yang tersambung ke ponselnya.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, Nabila si anak istri Papanya juga terlihat menunggu disisi jalan. Setelah menunggu beberapa menit, Mobil hitam pun berhenti tepat dihadapnnya. Pupil mata Bella membesar kala menyadari itu adalah mobil Papanya.

Dan benar saja, Papanya turun kemudian membukakan pintu untuk anak itu layaknya princess.

Bella mendengus tak percaya. "Mau aja dijadiin babu, goblok."

Tak tahan melihat pemandangan itu. Bella pun melangkah ke halte bus dan duduk disana. Gadis itu menatap jalan lurus kedepan. Pikirannya penuh, gerah juga melihat pemandangan tadi membuatnya ingin membakar rambut si anak pungut itu.

"Ada yang panas nih." ternyata ada yang juga menyaksikan pemandangan tadi. Dia Yolanda.

"Huftt.. Si paling ngurusin orang lain." gumam Bella membuka ponselnya guna melihat dimanakah posisi taxi yang dipesannya.

"Jadi bingung mana yang anak pungut." Yolanda menatap Bella.

Bella mengabaikannya karna taxinya sudah sampai. Gadis itu lantas memasuki taxi itu dan pergi begitu saja membuat Yolanda merasa seperti angin lalu.

***

Seperti hari-hari biasa, Bella melakukan ritual sebelum tidur yaitu mandi. Gadis yang kini sudah mengganti baju itu duduk di tepi ranjang dengan ponsel di genggamannya juga air yang menetes dari rambutnya.

Lagi-lagi Bella mengepoi laman media sosial sang pujaan hati, Leonardo. Sedang asik mengscrol ponsel tiba-tiba terdengar suara pecahan dari luar kamarnya. Bella dengan cepat keluar kamar.

"BELLA?!!" teriak Papanya begitu murka saat Bella berdiri disamping Nabila yang tergeletak dengan pecahan gelas di sisinya.

Bella segera berjongkok memeriksa keadaan Nabila namun tindakan itu mendapat dorongan dari Ibu tirinya.

"Minggir!!"

Bella sedikit minggir mengusap bahunya yang terbentur sudut dinding bagian pintu. Gadis itu mencoba mencerna apa yang terjadi saat ini, mencerna atas dasar apa Papanya meneriaki namanya dengan nada murka.

"Apa yang kamu lakukan?!" Papanya menatapnya begitu tajam. "Kamu mendorong Nabila?"

Bella akhirnya sadar apa yang terjadi daritadi. Papanya mengira dia yang mendorong Nabila sehingga gadis yang umurnya tak begitu jauh dengannya itu terjatuh tak sadarkan diri.

"Yang bener aja dong, Pah?" Bella mendengus tak percaya. "Atas dasar apa Papa nyalahin aku?"

"Siapa lagi disini selain kamu? Kamu yang mendorong anak aku!" bentak Ibu tiri yang bahkan Bella tak tau namanya itu.

I'M YOURS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang