eps 14

438 32 2
                                    

Penulis: Wiwi Ramadani
eps 14: 10/06/2023

***

Dan benar saja, Jevan menjemput Caca dan Bella tepat pukul 7 pagi. Cowok dengan mobil hitam itu menyapa kedua adiknya. Ya, Bella sudah dianggap adik oleh Jevan sejak lama.

"Bang, bawa cemilan yang gue suruin nggak?" Caca bertanya seraya memasukkan barang-barangnya dengan Bella ke bagasi mobil.

"Hm, ada disitu." saut Jevan.

"Bel, jangan ngelamun mulu!" tegur Caca, pasalnya gadis itu terus melamun dari tadi.

"Gue gak ngelamun!"

"Terus apa? Lagi pikirin apa?"

Bella mengibaskan tangannya dan masuk kedalam mobil Jevan. Duduk dengan tenang dengan pandangan menghadap Papanya yang sibuk memasukkan barang-barang Nabila kedalam bagasi mobil pria itu.

"Sabar ya, by." kata Jevan yang ternyata menatap pemandangan itu.

Bella berdecih. "Apa by! lebay bang!"

Jevan terkekeh pelan menyaksikan komuk Bella kemudian memotretnya dari cermin depan mobil. Cowok itu senyum kemudian mengotak-atik ponselnya.

Setelan Bella kali ini adalah kaos putih dengan sweater cardingan warna coklat miliknya. Rambutnya dikuncir dengan sedikit anak rambut yang dibebaskan. Tas rajut kesukaan yang berisi perlengkapan make up, charger, earphone, dompet, dan juga barang-barang penting lainnya.

Caca pun sama, kedua gadis itu tampak sama. Mulai dari ikat rambut hingga pakaian pun hampir sama. Bella yang menginginkannya. Katanya lucu.

"Kalian berdua hati-hati ya, jangan sampai tersesat dihutan." peringat Jevan.

"Gak akan, paling yang terseset nanti anteknya nenek lampir." Caca menyaut.

"Siapa dah?"

"Lo gaperlu tau bang, nanti takut."

Jevan menanggapi dengan tawaan ringan. Cowok itu melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Butuh waktu 15 menit untuk sampai dengan kecepetan diatas rata-rata tersebut.

"Bang langsung pulang ya, jangan keluyuran!" Caca dan Bella keluar dari mobil.

"Dih, dikira bocah dibilangin kayak gitu?"

"Lah kan emang bocah." Bella tersenyum mengejek.

"Awas ya lo berdua, gue doain pantat kalian digigit beruang kalo lagi tidur di tenda!"

"Pantat bohay gak bakal di gigit bang, yang ada pantat lo tuh yang digigit beruang!" Caca dan Bella tertawa melihat komuk Jevan.

"Pantat gue gak tepos ya!"

"Lo sendiri bang yang bilang, bukan kita."

"Dih, yaudah gue pulang dulu!"

"Hati-hati pantat teposs" Caca melambaikan tangannya tinggi dengan tawa yang menjengkelkan.

Bertepatan mobil Jevan yang mulai menjauh, mobil sedan berwarna silver berhenti tak jauh dari tempat mereka berdiri.

Bella langsung mengalihkan pandangannya dan menarik Caca pergi dari sana. Di mobil itu keluarlah Arham dan Jessica dengan Nabila yang dibukakan pintu layaknya putri kerajaan.

"Thankyu.." Nabila mengecup pipi Arham dan Jessica bergantian. "Aku pergi dulu ya. Mom, Dad."

"Yes, baby. Take care!"

****

Kini semua siswa kelas dua belas dikumpulkan di tengah lapangan guna mendengar arahan langsung dari kepala sekolah dan ketua osis-Yogi.

I'M YOURS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang