eps 24 (End)

690 35 11
                                    

Penulis: Wiwi Ramadani
eps 24: 16/06/2023

***

Bella dan Arlan berjalan di jalan sepi jam 21:00 dimana jalanan itu hanya diterangi beberapa lampu yang temaram.

Bella tidak takut karna ada Arlan disampingnya, dan dia tidak merasa terancam sama sekali.

"Bang" panggil Bella.

"Hm?"

"Abang sering main basket tengah malam gini? Emang ada temennya?"

Arlan mendongak seolah berfikir kemudian mengangguk. "Iya, disana udah ada temen yang nungguin."

Bella mengangguk saja seolah paham. Gadis dengan kaos oblong berwarna putih itu berjalan dengan riang dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

Lapangan basket sudah dekat. Dengan penerangan yang minim Bella dapat melihat seseorang yang bermain basket disana dengan serius.

Suara pantulan bola kian dekat didengar. Semakin melangkah Bella bisa mengetahui ada berapa orang disana yang sedang bermain basket. Hanya 1 orang ternyata, seorang cowok dengan kaos oblong hitam. Bella kira ada banyak orang disana.

"Itu teman bang Arlan??" tanya Bella menatap Arlan.

Langkah Arlan dan Bella terhenti kala keduanya sudah sampai di lapangan itu. Arlan mengangguk menanggapi pertanyaan adiknya itu. Bella kemudian kembali menatap cowok itu dengan serius.

Deg!

Pegangan tangannya kepada Arlan terlepas begitu saja. Seluruh tubuhnya langsung lemas. Jantungnya berpacu sangat cepat dibanding biasanya. Bahkan tubuhnya bisa saja luruh kapan saja.

Mulutnya terbuka dengan mata yang berkaca-kaca. "L-Leo.."

Leo pun tak kalah kaget. Cowok itu langsung melempar bola basket yang digenggamnya ke sembarang arah kemudian berlari kearah Bella. Pandangannya tersirat akan kesedihan dan harapan.

"Bella.."

Arlan melangkah pergi entah kemana seolah memberi ruang kepada dua insan itu. Cowok itu bahkan sudah menghilang entah kemana.

"A-aku- H-Hai-"

Grep!

Leo dengan cepat menariknya kedekapan hangatnya dengan padan bergetar. Cowok itu mendekap gadisnya dengan luar biasa erat. Matanya pun kini dengan lancang meneteskan air mata.

Tangis Bella pun pecah saat mendengat suara Leo menangis. Hatinya sakit mendengar cowok itu menyebut namanya dengan nada bergetar.

Tangan Bella naik mengusap rambut lembut Leo dengan perlahan. Bella bisa merasakan pelukan cowok itu semakin erat seperti takut ia akan pergi. "I'm Yours." bisik Bella.

Leo melepas pelukannya kemudian menatap Bella dengan raut tak percaya. Cowok itu kembali memeluk Bella. "Aku merindukanmu.."

Air mata Bella menetes membalas pelukan Leo. "Aku juga!"

"Maaf. Maaf.." gumam Leo tidak jelas sembari memberi beberapa kecupan di ujung kepala gadis itu. "Aku minta maaf.."

Bella melepas pelukannya kemudian mengusap air matanya. "Jangan minta maaf seolah kamu yang salah.. Sedikitpun kamu tidak bersalah jadi jangan meminta maaf.."

Leo menggeleng. "Maaf karna tidak bisa melindungimu.. maaf karna tidak menjagamu.."

Dua tahun Leo menunggu Bella pulang dan dua tahun itu juga dia menyadari betapa pentinya Bella di hidupnya, betapa berpengaruhnya gadis itu di hidupnya. Mulai saat ini ia berjanji takkan ia biarkan gadis itu pergi dari hidupnya lagi.

I'M YOURS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang