Twelve

48 9 3
                                    

Jisoo kini tengah terisak di sebuah tempat, di mana hanya ada dia seorang diri di sana. Jisoo menatap sekelilingnya yang mulai gelap. Orang-orang sudah kembali ke rumahnya masing-masing, sedangkan Jisoo hanya bisa terduduk di kursi halte karena tidak tahu harus kemana.

Setelah pertengkarannya dengan Namjoon, Jisoo langsung menaiki bus yang berada di rest area tersebut tanpa melihat kemana arah atau tujuan bus itu berhenti, karena saat itu, ia hanya berpikir bahwa ia harus pergi agar Namjoon tidak menemukannya.

Sayangnya, karena kecerobohannya itu, ia harus menanggung akibat yang membuat ia luntang-lantung di tempat asing.

Jisoo menatap layar ponselnya yang penuh panggilan tak terjawab dari Namjoon. Mungkin ada sekitar 40 panggilan tak terjawab, dan dari semua itu, tak ada satupun panggilan yang Jisoo angkat.

Baterai di ponselnya juga sudah 15% lagi, sehingga ia harus mengatur penggunaan ponselnya agar bisa mengabari teman-temannya.

Tring...

Satu pesan masuk muncul di layar hp Jisoo

Bona^_^

Serius? Kau tersesat. Kalau begitu apa kau bisa share lokasimu sekarang?

Jisoo🐰

📍Iryeong Station

Bona^_^

Syukurlah, lokasimu tidak terlalu jauh. Hanya 30 menit dari sini. Tetaplah di situ Jisoo-Isajangnim, aku akan segera ke sana.

Jisoo kembali menatap jalanan. Angin malam mulai terasa menusuk kulit. Suara jangkrik saling bersahutan menemani Jisoo di tengah kesendiriannya.

Mata Jisoo kini berubah bengkak, hidungnya merah, kepalanya sedikit pusing akibat banyak menangis tadi. Ia menyenderkan kepalanya sambil memejamkan mata sekejap sembari menunggu Bona datang menjemput.

Rintik hujan perlahan mulai turun membasahi jalan. Disertai angin yang cukup kencang, Jisoo memeluk tubuhnya sendiri sambil mengusap-usap lengannya agar terasa hangat.

Jisoo lagi-lagi mengamati handphonenya, tetapi tak ada satupun pesan masuk dari Bona. Ia menatap jalanan yang lengang, tak ada satu orang pun yang melewati halte itu. Karena hari semakin gelap, ditambah hujan yang semakin deras membuat suasana di tempat itu berubah menjadi sedikit menyeramkan.

Tak ada yang bisa Jisoo lakukan, karena untuk datang ke pemukiman warga saja, Jisoo harus menempuh jarak yang cukup jauh. Halte yang ia tempati saat ini benar-benar berada di tengah tanah lapang yang luas, dan hanya dikelilingi beberapa bangunan kosong, bekas sebuah stasiun yang kini sudah tidak beroperasi.

Seharusnya tadi Jisoo tidak turun di tempat ini, tapi gara-gara panik melihat sepanjang jalanan yang tak ia kenali. Jisoo refleks memencet bel dan keluar dari bus.

Beberapa menit kemudian...

Sebuah mobil berhenti tepat di depan Jisoo. Seseorang yang berada di dalam mobil itu pun keluar dan berlari ke arah Jisoo dengan raut wajah cemasnya.

"Sooyaaa,"ujar pria yang tak lain adalah Namjoon,"Kau tidak apa-apa?"

"Namjoon-ssi, kenapa kau ada di sini?"tanya Jisoo yang kebingungan melihat pria di depannya.

LabirinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang