Part 14

653 45 5
                                    

Luhan POV
Aku merasa nyaman berada di sampingmu, Tae mi-ahh. Kau selalu membuatku merasa tenang. Bahkan kau seperti tungku pemanas yang menghangatkanku. Kau ceria seperti Tae na, gadis kecil itu. Kau sama sepertinya! Kau periang, selalu tersenyum, menyukai bolu tirramissu, dan kau sangat senang menarik tanganku.
"Tae na? Ia itu.. Teman kecilku dulu." Jawabku singkat.
"Yeoja?"
"Ne.. Aku menyayanginya lebih dari rasa sayangku kepada seorang adik kecil." Ujarku lagi.
"Maksudmu.. Kau menyukainya? Anhi! Maksudku, kau mencintainya?"
"Ne.. Ia cinta pertamaku. Mungkin sedikit lucu jika dipikirkan lagi. Diantara anak kecil yang berusia 5 tahun memiliki rasa seperti itu. Iya, kan?" Tanyaku seraya tertawa.
"Haha! Tidak juga. Akupun mengalaminya dulu. Sayangnya, aku tak begitu mengingatnya. Bahkan, aku lupa siapa namanya." .
"Benarkah?"
"Ne, aku sangat merindukannya. Dan aku berharap, aku bisa bertemu dengannya suatu saat nanti. Aku ingin menarik-narik tangannya lagi, mengelap keringatnya, bahkan aku ingin memeluknya lagi." Lanjutnya dengan tatapan lurus. Kuyakin ia sedang membayangkannya, sama sepertiku.
"Aku juga. Aku ingin bertemu dengan Tae na."
"Mungkin ia tak mengenaliku lagi, karena aku bukanlah Lan Dei Fei. Aku adalah Kim Tae mi sekarang." Ia menundukkan kepalanya dan menggelengkannya.
"Lan Dei Fei???" Aku mengerutkan dahiku tak mengerti apa maksudnya.
"Nama mandarinku, Lan Dei Fei. Dan sekarang lebih banyak yang mengenalku sebagai Tae mi, kan?" Tanyanya sambil tertawa.
"Haha.. Aku hampir saja lupa kau berasal dari sini!"
"Tapi sebenarnya aku lahir di Korea, saat aku berumur 1 tahun, Appa ingin aku di operasi di Beijing...."
"Kau sakit?" Aku memutus pembicaraannya.
"Aku lupa, aku menderita sakit apa. Yang pasti, aku kemari untuk melakukan operasi." Jawabnya singkat.

Sontak membuatku teringat akan ucapan ibunya itu. Apa separah itu kecelakaan yang pernah dialaminya, sampai-sampai ia melupakan separuh kenangan di hidupnya?

"Yang kuingat sebelum aku operasi, aku sempat melihat namja kecil itu. Aku benar-benar tak mengingat bagaimana wajahnya, tapi aku selalu percaya jika namja itu sangat menyayangiku. Aku ingin bertemuu dengannya!" Lanjutnya.
"Ahhh.. Ia namja yang beruntung!" Ujarku tiba-tiba.
"Mwo?" Tanyanya.
"Ah.. Bukan itu! Maksudku, aku sangat penasaran bagaimana wajahnya." Ralatku cepat.
"Ahh.. Ikutlah denganku!!!" Ajaknya padaku. Aku tak peduli pukul berapa sekarang, yang pasti aku ingin merasa bahagia di hari ulang tahunku ini, bersamanya.

Tae mi POV
Aku mengajaknya ke kamarku. Aku ingin menunjukkan fotoku bersama namja itu padanya. Disaat aku berkeliling mencari album fotonya, kulirik Luhan oppa sedang duduk di sofaku.
"Chaaa! Oppa, lihatlah! Ini adalah..." Aku membawa kotak yang cukup besar yang berisi kenanganku bersama namja itu. Ucapanku terputus ketika melihatnya tertidur lelap di sofaku dengan lipatan tangannya sebagai bantal.
"Kau tertidur??" Tanyaku sambil tersenyum. Alih alih menyimpan kotak yang berat ini di samping sofanya.
" *menopang daguku tepat di depan wajahnya* Oppa, kau sangat kelelahan ya? Aku sangat senang kau melahap habis Tirramissu Cake buatanku. Aku sangat senang bisa berbincang banyak tentangmu dulu. Kuharap, kau bisa tersenyum kembali, walaupun kau kehilangan seseorang yang kausayangi itu. Selamat ulang tahun, Luhan Oppa!" Bisikku pelan. Sesegera mungkin aku memakaikannya bantal dan selimut agar ia bisa tidur nyaman.

Luhan POV
Aku terbangun dari tidurku. Ini pasti sudah siang, karena kemarin malam aku tidur dini hari. Akupun tersadar jika tempatku berada sekarang ini bukanlah kamarku. Ini adalah... Mmm? Kulihat Tae mi masih tertidur di kasurnya. Aku pasti berada di kamarnya semalam.

Kulirik samping sofa ini, disitu ada kotak merah yang cukup besar. Karena rasa penasaranku, akupun berani membukannya. Kulihat ada beberapa album foto, dan boneka.
"Boneka ini... Sepertinya aku pernah melihatnya! " Gumamku sambil memegang boneka itu.
"Tae na?? Bukankah ini boneka milik Tae na yang diberikan olehku?!" Batinku kini bertanya-tanya.
"Apa hubungan Tae mi dengan Tae na??" Otakku seperti berputar untuk mengingat kembali masa - masa itu. Sudah jelas!! Tae na tidak memiliki saudara sejak dulu! Lagi pula.. Nama Tae mi kecil itu Lan Dei Fei. Lalu, mengapa boneka Tae na bisa ada padanya?

Like The First Sight [EXO FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang