dua puluh

14.3K 773 10
                                    

VOTE NYA CUIII !!

---

Aidan melihat kepergian Chella dengan pandangan yang sulit di artikan, setelah tubuh mungil Chella mengihilang Aidan segera menatap Fiola yang masih terisak.

" Kenapa bisa nangis? " Tanya Aidan lembut.

Fiola mendongak, ia menatap manik hitam milik Aidan.

" Hiks, Chella b-bilang a-aku perebut hiks, a-aku minta maaf sama dia hiks sampe sujud hiks, t-tapi dia ga mau maafin aku hiks, a-aku bersalah Dan hiks hiks. "

Gadis berkaca mata itu mengerutkan kening nya bingung, Cerita nya tak seperti itu!

Arsen yang melihat gelagat bingung gadis berkaca mata itu segera bertanya.

" Apa bener yang di katakan sama Fiola, Sell " Tanya Arsen kepeda gadia yang bermana ' Selly ' itu.

" Mmm, yang aku liat dari tadi... Fiola nabrak bahu Chella, terus Fiola nangis gara - gara nabrak Chella, pas Chella mau pergi Fiola malah sujud terus pegang kaki Chella. " Jelas Selly, ia melirik Fiola yang sedari tadi sedang menatap nya juga.

" Apa bener Fiola? " Tanya Aidan dengan penekanan.

" Ga! Hiks hiks, ga mungkin hiks, k-kamu bohong hiks! " Bantah Fiola seraya menunjuk Selly.

" Liat cctv aja si. " Saut Rafa.

" Iya ya, tumben pinter lo. " Ujar Dipta dengan nada mengejek.

" Gue emang pinterr! Lo aja yang baru tauu! " Sarkas Rafa kesal.

" Gue mau ke tempat cctv. " Ujar Aidan yang langsung belalu pergi meninggalkan koridor.

Fiola, Arsen dkk mengikuti langkah kaki Aidan, Fiola sudah ketar ketir sendiri.

Sesampai nya di ruangan cctv Aidan mengetuk pintu dan meminta ijin untuk masuk ke dalam, Aidan langsung di ijinkan masuk ke dalam ruangan cctv.

" Pak, saya mau lihat kejadian beberapa menit yang lalu di koridor kelas Ipa - 1. " Ucap Aidan kepada petugas cctv.

" Baik, tunggu sebentar ya. " Balas si bapak.

" Hm. " Dehen Aidan sebagai jawaban ' ya '

Fiola sudah ketar ketir sedari tadi, ia bingung harus melakukan apa.

" Aidan... Perut aku sakit Dan... " Keluh Fiola dengan muka memelas nya.

" Kenapa? " Tanya Aidan dengan manaikan satu alis nya ke atas.

" Gatau Dan... Sakit banget... " Jawab Fiola seraya memegangi perut nya.

" Yan, antarin Fiola ke kelas, gue masih mau di sini. " Ujar Aidan dengan melirik Fiola sekilas.

Jujur, setelah Selly mengatakan itu, ia ragu untuk percaya Fiola... meskipun Fiola polos dan lugu ia harus mengecek nya dahulu kan?

" Kok Ryan si? " Balas Fiola dengan meninggikan suara nya.

Aidan dan teman - teman nya di buat kaget karna cara bicara Fiola yang berbeda.

" Mmm m-maksut aku.. a-aku g-ga mau Ryan, aku mau nya kamu Dan. " Lanjut Fiola sedikit terbata - bata.

" A-ayo Dan tem-- " Omongan Fiola terpotong karna pernjaga cctv.

" Maaf, ini vidio cctv nya. " Potong nya seraya menunjukan vidio cctv nya.

Aidan melihat jelas vidio itu, ia mengepalkan tangan nya kuat dan menarik paska tangan Fiola ke taman sekolah yang sudah kosong.

" Kenapa? KENAPA LO BOHONG FIOLA! " Bentak Aidan, ia sekarang benar - benar emosi oleh Fiola.

" D-dan.. A-aku g-a bermaksut b-bohong dan. " Cicit Fiola, ia baru pertama kali ini di bentak oleh Aidan.

Hati nya sesak saat di bentak Aidan.

" GA BERMAKSUT GIMANA?? JELAS JELAS LO NABRAK CHELLA. " Bentak Aidan lagi seraya mencekram dagu Fiola.

" D-dan hiks hiks, m-maaf hiks m-maaf. " Balas Fiola, ia susah berbiacara karna Aidan mencengram dagu nya lumayan kuat.

" Gue tanya sama lo! Kenapa lo bohong Fiola?!! " Ujar Aidan yang semakin geram oleh Fiola.

" D-dan hiks hiks, l-lepasin aku. "

Aidan melepaskan cekraman nya kasar, ia menatap manik coklat Fiola tajam.

" Jelasin. " Ucap Aidan dengan nada dingin nya itu.

***

Gimana chapter kali ini? Puas kali yaaa.

Full Aidan & Fiola hhe, tapi maaf aku gantung duluuu.

Besok nya bakal up 2 hari sekali lagi yaa.

Transmigaration Into Comics (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang