tiga puluh dua

7.4K 423 5
                                    

Warning!! Ada sebagian adegan dewasa, yang di bawah umur tolong skip ya.

Oh iya, karena aq sangat cantik imoet nan ramah, aq akan up sekarang, tangannya gatel bangett pengen di publish langsung 😭😭🙏🏻

Ayo voteee & komen! Jangan cuma baca doank, tar cerita ini Hiatus kalo gitu mulu.

***

Semuanya tertegun mendengar ucapan Chella, termaksud Aidan yang sedari tadi melihat Chella koar - koar.

Tanpa mereka ketahui, seseorang tengah mengepalkan tangannya erat karena memendam emosinya.

" Udah Chell, orang bego kan begitu, sampe mau fitnah orang eeeh malah jadi keliatan begonya. " Ucap Claudia.

" Iya bener kata lo. " Kekeh Chella, ia menangkap wajah seorang yang tengah memendam emosinya.

Chella kembali duduk, setelah beberapa menit guru pun masuk kedalam kelas.

***

Bell istirahat berbunyi satu menit yang lalu, siswa/i pun segera berbondong - bodong pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka.

Ketiga gadis itu juga, mereka melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah yang tampak sudah sangat ramai.

Tapi tentu saja bisik - bisik tentang Chella masih ada.

Chella lebih memilih mengabaikannya.

" Duduk di mana? " Tanya Vara seraya menatap sekeliling kantin.

" Diii situ aja. " Ujar Chella dengan menunjukkan meja yang berada di pojok.

Vara dan Claudia mengangguk dan segera menuju meja yang akan mereka duduki.

" Pesen apaa? " Tanya Claudia.

" Es teh manis sama bakso. " Balas Chella dengan tersenyum.

" Samain kek Chella aja. " Timpal Vara.

" Okei siap. " Ucap Claudia, setelah itu ia pergi menuju ibu kantin.

" Bentar ya par, gue ke kamar mandi dulu. " Ujar Chella yang menampilkan wajah menahan bokernya.

" Iyaa - iya sana, lo mau berak? " Tanya Claudia.

" Iyaa. " Balas Chella, setalah itu ia ngibrit.

Claudia menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Chella yang berbeda, dulu Chella tidak se - prik ini. Pikirnya.

-

Sebenernya Chella bukan ke toilet, namun Mateo ingin berbicara dengan Chella di rooftop.

Saat melewati laboratorium, Chella mendengar suara yang amat ia kenal.

" Kita harus buat rencana ini berhasil. " Ujar perempuan.

" Gue usahain, lagian kenapa lo ngedit si Chella jadi kerempeng?? " Tanya lelaki.

Mendengar nama ia di sebut, gadis itu segera mendekat dan membuka ponselnya untuk merekam suara. Siapa tahu bisa membantunya.

" Kan gue bilang, gue ga bisa ngedit! Lo lagian nyuruh gue ngedit. " Kesal perempuan itu.

" Kan gue kira bakal bagus editan lo. " Ujar lelaki itu yang tak mau di salahkan.

Transmigaration Into Comics (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang