tiga puluh sembilan

7.7K 312 1
                                    

Hallooooo, sudah siap bacanya?

Tapi sebelum itu jangan lupa untuk VOTE dan KOMEN ya, karena votenya berharga banget untuk aku.

.

.

.

.

.

Happy Reading

Sudah tiga hari lamanya Fiola dan Amel tidak masuk sekolah, tidak tahu mereka kemana.

Padahal Chella benar - benar ingin tahu pandangan orang - orang. Huh sangat di sayangkan sekali.

Tapi tiga hari inilah Aidan selalu meminta maaf kepada Chella, tetapi Chella hanya menghiraukannya saja.

Biar Aidan merasakan bagaimana rasanya ia di cueki dan tidak di anggap keberadaannya.

" Ehhh eya, kira - kira si Amelot sana PPB itu kemana ya? " Celetuk Vara tiba - tiba.

Chella, Vara dan Claudia sekarang tengah berada di kantin, sembari menyantap makanan masing - masing.

" Iya juga ya, ntuh nenek lampir ga keliatan, tapi Alhamdulillah sih, ga ada drama. " Sambung Claudia.

Vara mengagguk setuju.

" Tapi perasaan gue ga enak banget akhir - akhir ini, sumpah.. " Ucap Chella tiba - tiba.

" Kenapa Chell? Ada yang mengganjal di hati lo? " Tanya Vara.

Chella menganggukkan kepalanya. " Iya, akhir - akhir ini perasaan gue ga enak Var... " Balas Chella.

" Gue yakin ko, pasti bakal baik - baik aja, mungkin lo banyak pikiran. " Saut Claudia seraya menyeruput es teh yang ia pesan.

Vara menganggukkan kepalanya setuju, masuk akal juga.

" Nah iya, bisa jadi tuh! " Kata Vara setuju dengan ucapan Claudia.

Chella hanya menghela nafasnya saja, satu misi lagi, tetapi Rio belum memberitahu nya tentang apa yang akan dilakukan.

" Kita abisin dulu makanannya, sayang kalo udah dingin. " Saut Chella.

----

Chella akan jalan - jalan ke taman komplek perumahannya, sudah lama juga ia tidak kesini.

Sudah 17 menitan Chella berjalan, saat melihat bangku ia memilih duduk sejenak.

Gadis itu meminum air putih yang ia bawa hingga habis.

Chella memejamkan matanya seraya menikmati angin sore yang seakan membelai rambut coklatnya, nyaman sekali berada disini.

Setelah beberapa menit duduk, Chella segera beranjak dari bangku itu, melanjutkan perjalanan menuju rumah.

Tetapi baru beberapa langkah tiba - tiba seseorang memukul tengkuk lehernya lumayan keras, sehingga membuat Chella kehilangan kesadarannya.

***

Chella menatap sekeliling ruangannya. " Ini di mana?? " Ujar Chella bingung.

Ruangan yang gelap dan sunyi, terdapat banyak barang juga disini, ruangan ini semacam, gudang?

Krek...

Transmigaration Into Comics (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang