16.MAIN

2.2K 220 10
                                    

Sudah Sekitar sebulan Samuel di rumah dan dirinya sudah membaik,kegiatan sekolah kembali ia ikuti seperti biasanya.

Kebiasaan Samuel sebelum Bell berbunyi, yaitu pergi ke kantin. Saat ini dirinya sedang bersama dua sahabatnya, Arga dan Jovan.

"Udah lama kita gak Main!! " Jovan membuka percakapan di antara mereka.

"Bener,semenjak Samuel masuk ke keluarga Faresta. Kita gak pernah lagi Main. Sebenernya gw pengen banget" Arga membenarkan ucapan Jovan.

"Gimana kalok besok malem kita main, lo bedua jemput gw ke rumah" Usulan dari Samuel.

"Yakin?gw ngeri njir,bukan rahasia lagi gimana seremnya keluarga lo!".

"Udah kagak papa,besok gw telpon deh!" Samuel langsung menyelesaikan acara 'Madang'.

"Gas ke kelas,udah mau bell nich" Mereka bertiga berjalan keluar dari area kantin berjalan di koridor menuju kelas.

🌈

Ruangan yang di isi dengan banyaknya orang berpakaian hitam serta ber badan besar. Terdapat meja panjang di tengah ruangan dengan deretan kursi yang sudah di isi oleh orang-orang yang telah di tunjuk.

"Perketat keamanan mansion dan markas,saya tidak mau kita kebobolan seperti 4 bulan lalu.ingat,sekarang saya punya permata yang harus di jaga!!" Dengan nada rendah dan mengintimidasi pria itu memberi perintah kepada seluruh bawahannya.

"Saya dengar anggota mereka tertangkap di pelabuhan saat sedang melakukan perdagangan,tuan" Hardik salah satu pria di sana.

"Cih,bodoh.apa barang sudah kalian kirimkan?"Jordi,pria itu bertanya ke Asisten pasal barang yang akan mereka kirimkan ke Amerika.

"Kami sudah mengirimkan seminggu yang lalu tuan" Ucap Vire atau asisten Jordi.

"Bagus,kita akhiri sampai di sini saja.Jalankan tugas kalian denga  benar!! ".

"Baik Tuan! ".

Jordi melangkah keluar dari ruangan rapat yang terletak di bawah tanah dengan Vire yang mengikutinya di belakangnya.

"Tuan,nyonya Tania mengabari saya bahwa anda di minta lekas kembali ke mansion.tuan muda ingin bertemu anda katanya" Informasi dari Vire cukup membuat senyum Jordi merekah.

"Baiklah,kita kembali ke Mansion".

🌈

"Mommy,Bang Michelnya nih nakal banget ihhh!!" Teriakan itu menggelegar di seluruh mansion,Tania dan jessica yang berada di dapur hanya bisa menghela nafas lelah.

"Mich,stop ganggu adeknya atau kamu mommy lempar spatula! "Ancam Tania dari arah dapur.

" Cih,ngaduan.abang abisin stok es krim kamu,liat aja!!"Michel bersiap beranjak dari sofa sebelum suara tangisan tersengar.

"HUWAAA,MOMMY... HIKSS HU HU HU HUWAAA!! ".

"MICHEL,KAMU TU EMANG MINTAK DI LEMPAR SPATULA ATAU GIMANA HAH!! STOP GANGGU ADEKNYA" Tania dateng dengan membawa spatula di tanganya bersiap melempar ke arah Michel sebelum anak itu lari menaiki tangga dengan tawa yang tak henti-hentinya.

"Huu hiks...a-abang nakal..hiks nda like abang srott" Samuel menarik kembali ingusnya dengan air mata yang masih mengalir.

"Cup cup udah ya nanti abangnya di pukul,Daddy bentar lagi pulang loh.masa adek kayak gini,jelek dong!! ."Tania mengelap air mata Samuel yang mengalir membasahi pipinya.

"El masuk kamar gih,mandi terus istirahat. Makan malem nanti biar Mommy bangunin,oke!. " Samuel mengangguk lalu berjalan memasuki lift,cukup males menaiki tangga menuju kamarnya.

🌈

07.30 Semua orang sudah duduk di ruang makan sambil bercerita hal yang mereka lakukan seharian ini, sambil menunggu sang bungsu yang belum bangun dari tidurnya.

(Kek putri salju aje lu el,tpi persi lakik....wgwgwg)

"Kenapa El belum turun juga Dad? Udah dari tadi loh. " Elard bertanya sambil melihat Jam di ponselnya,makan malam di mulai saat jam 07.00 dan ini sudah setengah jam mereka menunggu.

"Mommy kamu lagi nyamperin El,adek kamu kan kebo. " Yang lain hanya terkekeh mendengarnya.

"Apaan nih?pasti ngomongin El ya?!." Tiba-tiba Samuel dateng bersama Tania.jika di lihat anak itu baru saja selesai mandi.

"Ya lagian kamu kenapa lama,yang lain dari tadi nungguin juga!!." Protes Michel sang pelaku hanya menyengir lucu.

"Ya sowly sowly prenn. "

"Udah,sekarang adek duduk kita makan dulu. "Samuel duduk di sebelah Gio.

"Bang."

"Kenapa?. " Gio mengangkat alisnya bertanya pada Samuel yang duduk di sampingnya.

"Gak papa. "

"Hmm."

Setelah selesai makan malam semuanya beralih ke ruang keluarga,Samuel diam dengan pandangan mengarah ke layar tv dengan setoples kue caramel di pangkuannya.abang-abangnya lagi pada sibuk semua sama kerjaan masing-masing.

Lagi asik nonton tiba-tiba....






Hayo.... Apaan tuh,kira-kira kalau Samuel jadi psycho keren gak ya??....

Samuel AldebaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang