Saat ini Shafa sedang di serang kegugupan, karena sebentar lagi acara ngunduh mantu akan segara dimulai. Shafa masih berada di kamar dengan di temani ning Nadi dan ning Wawa, adik dari gus Ridwan. Kemarin ning Wawa sekeluarga dan gus Rafif datang dari yaman khusus untuk menghadiri pernikahan kakak pertama nya
"Mba Shafa tenang aja jangan gugup, bentar lagi mas Ridwan ke sini jemput mba" ucap ning Nadi sembari menggenggam tangan Shafa
"Pasti nanti mamas pangling deh kalau liat mba shafa cantik banget seperti ini" ujar ning Wawa ikut duduk di samping Shafa
"Iya loh, mba Shafa cantik banget, aku aja pangling liatnya" sahut ning Nadi, Shafa hanya tersenyum tanpa bisa menghilangkan raut kegugupan
"Ternyata mamas gercep ya, untung aku belum jadi ngenalin mba Shafa sama ustad di pesantren suamiku"
"Nanti kasihan mamas jadi sad boy" tambah ning Wawa
Ketika mereka sedang asik berbincang, tiba tiba terdengar suara pintu yang di ketuk. Kedua adik perempuan gus Ridwan langsung berdiri dan membukakan pintu kamar yang Shafa tempati. Disana berdiri gus Ridwan yang terlihat gagah dengan kemeja putih yang dibalut jas hitam di padukan dengan sarung putih yang terlihat pas di tubuh tinggi gus Ridwan
Setelah ning Nadi dan ning Wawa pergi, gus Ridwan langsung masuk ke kamar dan menghampiri Shafa yang sedang duduk di kasur. Saat berada tepat di depan Shafa, gus Ridwan di buat terpesona melihat wajah Shafa yang di penuhi riasan, bahkan gus Ridwan sampai tidak berkedip saat melihatnya
"Shafa kelihatan aneh ya mas?" Tanya Shafa saat melihat gus Ridwan diam saja
"Cantik" ucap gus Ridwan dengan senyum lebar yang tidak pernah di perlihatkan di luar sana "masyaallah istri mas cantik banget, jadi nggak rela adek di lihat sama laki laki lain" tambahnya yang otomatis membuat pipi Shafa yang sudah merah bertambah merah
"Shafa malu, ini riasan Shafa nggak berlebihan kan mas?"
"Nggak berlebihan kok sayang, yuk keluar" ajak gus Ridwan lalu meraih tangan Shafa untuk membantunya berdiri
Keduanya berjalan menuju panggung dengan Shafa yang menggandeng lengan gus Ridwan. Mereka berhenti sebentar di depan bu Nyai Halimah dan abah yai Abdullah untuk mencium tangan keduanya lalu lanjut ke sesepuh dari keluarga gus Ridwan. Beberapa kali Shafa di peluk oleh keluarga gus Ridwan, setelah itu mereka berjalan ke atas panggung yang sudah di rancang seindah mungkin
Tiba tiba para santri putri bersorak dengan heboh saat gus Ridwan membantu Shafa menaiki tangga, apalagi saat mas MC menggoda sepasang pengantin itu, tambah pecah teriakan para santri putri
Shafa dan gus Ridwan duduk mendengarkan ceramah dari salah satu teman abah yai yang di undang khusus untuk mengisi acara. Ceramah yang terdengar sederhana tapi berbobot, tak lupa beliau juga memberi nasehat untuk gus Ridwan dan Shafa tentang tugas, hak dan kewajiban bagi suami istri.
Setelah doa bersama para tamu dan santri di persilahkan mengambil makanan yang telah di siapkan
"Mas tolong ambil in minum di belakang kursi mas" bisik Shafa
"Hah" karena suara sound system yang cukup keras membuat gus Ridwan tidak bisa mendengar kalimat yang Shafa ucapkan
"Ambil in minum"
Gus Ridwan mengambil air minum kemasan yang sudah di siapkan untuk mereka di belakang kursinya, lalu memberikan pada Shafa setelah di tusuk pakai sedotan
Beberapa santri yang melihatnya sudah memekik tapi tidak sampai menjerit seperti tadi, banyak yang baper melihat keduanya apa lagi saat gus Ridwan meminum air bekas Shafa
Kini tiba saatnya para tamu dan santri memberikan selamat pada kedua mempelai, di awali keluarga besar ndalem lalu para undangan dan terakhir para santri
"Barokallah adek ku sayang, semoga allah memberkahi pernikahan kalian ya, nggak nyangka adek kecil mba udah jadi istri orang" ujar Alya yang juga hadir di acara ini. Saat pertama kali di kabari Alya bahkan mengira jika Shafa sedang bercanda padanya
"Aamiin ya allah makasih mba, Shafa juga masih nggak percaya kalau udah jadi istri" timpal Shafa
Setelah Alya dan suami, tiba saatnya para santri untuk memberikan selamat di awali pengurus santri putra sebagai perwakilan santri putra di lanjut dengan pengurus putri sebagai perwakilan santri putri
"Barokallah dek semoga keluarga kalian selalu limpahkan rahmat oleh allah, baru juga sebulan yang lalu dek jadi tamu undangan eh sekarang jadi yang ngundang" canda Shafiya
"Aamiin ya allah, makasih mba Iyah, semoga mba Iyah cepet nyusul ya mba"
"Aamiin minta doanya saja dek"
Acara terakhir sesi foto bersama. Usai fotografer mengambil foto kedua mempelai kini giliran foto bersama dengan keluarga besar gus Ridwan lalu para pengurus pesantren Nurul Anwar dan beberapa teman gus ridwan yang di undang
KAMU SEDANG MEMBACA
Hebbaytek
General FictionShafa merupakan salah satu santri di pesantren Nurul Anwar dan juga abdi ndalem. Dua minggu setelah menghadiri pernikahan sahabat sekaligus kakak tingkatnya di pesantren, tiba tiba dia mendapat kabar dari orang tuanya bahwa ada seorang laki laki yan...