13. Siapa perempuan itu?

532 21 0
                                    

Hari pernikahan gus Rafif dan Asyla tiba, keluarga besar abah yai dan bu Nyai Halimah sudah berkumpul untuk menyaksikan gus Rafif yang akan mengikrarkan janji suci pernikahan. Sekitar sepuluh mobil pribadi dan satu mobil pesantren mengiringi mobil ndalem yang berisi gus Rafif dan kedua ke tuanya

Saat sampai di rumah Asyla gus Rafif langsung di sambut dengan hangat oleh orang tua Asyla, setelah melakukan beberapa ritual gus Rafif langsung di giring menuju tempat akad

Gus Rafif mengucapkan kalimat akad dalam satu tarikan nafas dan kini Asyla sudah sah menjadi istri gus Rafif. Acara di lanjut dengan resepsi, Asyla memang meminta untuk acara akad dan resepsi di gabung biar malamnya bisa istirahat. Setelah Acara resepsi semua orang yang datang di persilahkan mencicipi makanan yang sudah di siapkan di meja prasmanan

"Mas mau makan apa biar Shafa ambilin sekalian"

"Tolong ambilkan bakso aja ya dek"

"Iya"

Berhubung prasmanan ramai orang jadi shafa harus ikut mengantri bersama para tamu undangan yang juga ingin mengambil makanan. Saat Shafa berniat kembali ke kursi tiba tiba seorang gadis kecil menabrak dirinya membuat kuah bakso yang sedang di bawanya sedikit tumpah mengenai kaki Shafa

"Astagfirullahaladzim" pekik Shafa tertahan, untung saja tidak tumpah semua

"Maaf tante, Lala nggak sengaja" ucap gadis itu dengan suara cadel khas anak kecil

"Nggak papa cantik, lain kali hati hati ya sayang"

"Iya tante, Lala pelgi dulu tante asemekum"

"Wa'alaikumsalam"

Shafa memperhatikan gadis kecil itu pergi sampai tubuh kecilnya hilang di balik kerumunan orang yang hadir di acara pernikahan ini

"Dek"

"Astagfirullah, ih mas ngagetin"

"Adek lihatin apa sih?" Tanya gus Ridwan melihat ke arah yang Shafa lihat tadi

"Itu tadi ada anak kecil nggak sengaja nabrak Shafa, lucu banget tahu mas"

"Terus anaknya mana?"

"Udah pergi, oh iya mas ini bakso punya mas"

"Makasih sayang"

Keduanya berjalan ke bangku yang tadi mereka duduki, saat mereka sedang sibuk makan tiba tiba ning Nadi datang meminta bantuan Shafa untuk menjaga Alma yang sedang tidur sebentar karena dirinya mau mengurusi putranya yang tiba tiba rewel

"Aku pergi dulu ya mas, takut Alma kebangun" pamit Shafa

"Iya dek"

Shafa buru buru pergi ke rumah tetangga samping rumah Asyla, berhubung rumah Asyla terlalu ramai jadi Alma di ungsikan ke rumah tetangganya Asyla. Untung saja saat Shafa datang Alma masih tertidur pulas meskipun suara sound system masih terdengar keras dari sini

Dilihatnya Alma yang tertidur pulas, terlihat lucu dengan pipi tembem dan bulu mata lentik membuat Alma terlihat seperti boneka di tambah tubuhnya yang gemoy

Saat Shafa sedang asik memperhatikan wajah Alma tiba tiba Alma terbangun dan menangis dengan kencang. Buru buru Shafa mengangkatnya lalu menimangnya berharap Alma mau tidur kembali, tapi sepertinya harapan Shafa pupus saat mata Alma terbuka lebar

"Kita cari umi yuk" ujar Shafa menggendong Alma ke rumah Asyla kembali

Ketika Shafa sedang sibuk mencari ning Nadi, tidak sengaja Shafa melihat suaminya sedang bercengkrama dengan seorang gadis, mereka terlihat seperti sudah lama kenal

"Astagfirullah mba maafin aku udah ngerepotin mba Shafa, tadi Akhyar rewel nggak mau sama siapa siapa" jelas ning Nadi lalu mengambil Alma dari Shafa

"Ah nggak papa mba, Shafa juga seneng disuruh jagain Alma"

"Makasih banget loh mba"

"Iya"

"Aku kesana dulu ya mba, nggak papa kan aku tinggal kayaknya Alma haus mau mimi"

"Iya mba nggak papa"

Kini Shafa sendiri, masih berdiri di tempat yang sama memperhatikan suaminya dan perempun itu yang masih asik ngobrol. Siapa perempuan itu? Kenapa hatiku rasa nya sakit saat melihat mereka? Tanya Shafa dalam hati

HebbaytekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang