10

75.5K 5K 46
                                    


Jangan lupa Follow Ig author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya 😉

Jangan menjadi payung untuk dia yang suka hujan

~Widyaarrahma~















Sudah hampir setengah jam Zifa pingsan, Arkan tidak memberitahu kedua orang tuanya karna takut mereka khawatir, biarlah dia yang menunggu gadis itu untuk bangun

Sedari tadi Arkan tak beranjak dari duduknya bahkan dia belum makan siang begitupula Zifa

Arkan setia mengusap kepala istrinya sembari terus membacakan sholawat thibbil Qullub

Tak lama Zifa membuka kedua matanya dan yang langsung dia lihat adalah wajah suaminya yang begitu dekat dengannya

"Pusing ndak ?" Tanya Arkan tang dibalas anggukkan oleh Zifa

"Makan yah terus minum obat, kalau besok sampe malem masih pusing kita ke klinik" ucap lelaki itu lalu beranjak keluar kamar untuk mengambil makan siang untuknya dan sang istri

Tak lama Gus Arkan masuk kedalam kamar membawa nampan berisi sepiring nasi penuh serta 1 gelas dan 1 teko air putih

Gus Arkan membantu Zifa untuk duduk dia juga menata bantal agar sang istri bisa bersandar dengan nyaman

Lelaki itu menuangkan air ke gelas dan emminta Zifa untuk minum dulu sebelum makan

Dengan telaten Gus Arkan menyuapi Zifa dengan lauk ayam kuning menggunakan tangan kosongnya, bukan dengan sendok.

Zifa pun menerima dengan lahap karna memang dirinya sangat lapar, banyak nangis memang bagi kebanyakan orang bikin ngantuk tapi beda dengan Zifa, gadis itu malah lapar ketika selesai nangis.

"Gus Arkan ndak makan ?" Tanya Zifa setelah menelan suapan ke 5 dari sang suami

"Ini saya ambil 2 porsi nanti kalau kamu sudah kenyang sama makan sisanya"

"Jangan sisanya Gus, Gus makan sekalian"

Arkan tersenyum dan menggangguk, dia juga menyuapkan nasi ke mulutnya karna jujur diapun sangat lapar

Selesai dengan makanannya Gus Arkan membawa nampan itu ke dapur namun hanya berisi piring kotor saja sementara teko dan minumnya tetap di kamar.

Dia pun mencuci tangannya lalu kembali ke kamar untuk menyiapkan obat penurun demam untuk istrinya

"Bisa makan obat bentuk kapsul kan ning ?" Tanya Arkan saat mengambil kotak obatnya dan dibalas anggukkan oleh Zifa

Arkan memberikan 2 obat penurun panas yg biasa dia minum resep dari dokter di klinik pondok

Zifa meminum obatnya dibantu Arkan yang memegangi Gelasnya, meskipun agak sulit karna ternyata obatnya besar bukan seperti yg Zifa bayangkan

Setelah minum obat, keduanya dilanda kediaman. Zifa memilih memilin ujung jilbabnya sementara Arkan pun bingung mau bicara mulai dari mana.

"Ning"

"Gus"

Ucap mereka bersamaan

"Ningnya dulu saja"

"Gusnya aja dulu gapapa"

"Ning dulu yah, saya setelah ningnya bicara"

"Maafin saya Gus, adab saya pada Gus tadi pagi kurang baik, bahkan saya menantang Gus dengan kalimat talak itu. Saya minta maaf banget Gus, demi Allah saya hanya belum siap, dan saya kecewa dengan papah saya sendiri dan saya lampiasin ke Gus" ucap Zifa sembari menunduk

"Sudah saya maafkan ning, tanpa perlu ningnya minta maaf, saya yang seharusnya minta maaf karna tadi pagi sudah ngurung kamu, dan saya merahasiakan pernikahan ini padahal sebelumnya kita sering ketemu" jawab Arkan

"Ndak Gus Arkan ndak salah, saya yg badung, saya yang memang ndak tau adab Gus"

"Sudah yah jangan nyalahin diri terus, gak baik Ning"

Zifa mengangguk lalu terdiam sejenak, dia malu mengungkapkan apa yang ada di hatinya

"Gus"

"Dalem"

"Bantu saya menerima ini semua yah, bantu saya siap menjadi istrinya Gus, bantu saya jadi istri yg baik, istri yg Gus harapkan"

"Jadi Ning nya sudah mau menerima saya sebagai suami ?"

"Asal Gus mau memenuhi Syarat dari saya"

"Apa itu ?"

"Jangan menikah lagi sebelum saya meninggal Gus"

"InsyaAllah ning" jawab Arkan lalu membawa tubuh Zifa ke pelukannya

"Alhamdulillah Ala Kulli Hal ya Allah, makasih ya Ning" ucap Gus Arkan dengan mengeratkan pelukannya pada Zifa

"Percayakn ke saya yah Gus kalau gak semua lelaki kaya papah"

"InsyaAllah ning"

Arkan melepas pelukannya pada Zifa, dia merapikan sedikit jilbab Zifa yang terdapat beberapa anak rambut disana

"Gus mau bicara apa ?"

"Oh iya saya lupa, terlalu bahagia ning"

Arkan menjeda sebentar ucapannya lalu

"Umi sudah bilang ke teman kamar kamu kalau Ning Adiba yang biasa mereka sebut sebut sebagai istri saya adalah kamu. Dan umi mengklarifikasi kalau kamu itu bukan kabur tapi pergi dengan saya untuk bulan madu kemarin, jadi ning kalau mau ke komplek ambil baju atau sekedar main, gak perlu takut lagi, mereka sekarang tau kalau ning adalah istri saya. Adiba Nazifa Farzana"

"Kenapa Umi harus bohong Gus ? Kenapa umi nutupin aib saya tapi beliau bohong"

"Umi hanya ndak mau membongkar aib menantunya. Bukankah seorang muslim baiknya menutupi aib saudaranya ? Itulah yg umi lakukan"

"Saya merasa bersalah sama umi Gus"

"Gapapa, nanti kalau sudah mendingan, kamu minta maaf ke umi yah"

"Nggeh Gus"





























#######################################

Mana nih Tim Gus Arkan romantis 😂😂😂😂

Pinangan Gus (Selesai) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang