35

100K 4.2K 79
                                    

Jangan lupa Follow Ig author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya 😉

Hadiah terbaik adalah apa yg sedang kamu miliki
Dan
Takdir terbaik adalah yang tengah engkau jalani

~Gus Arkan Khairul Anam~






















10 menit Zifa menunggu sang suami sembari mengobrol kecil dengan putrinya, akhirnya sang suami datang dan langsung duduk disampingnya

"Gimana ini anak Baba, Rewel gak ikut Umma Ngajar ?" Tanya Arkan sembari menciumi pipi putrinya yg tengah di gendongan istrinya

"Alhamdulillah tidur mas, baru bangun pas aku duduk disini, MasyaAllah banget putri umma ini"

"MasyaAllah pinternya, gak repotin umma yah nak, sini gendong Baba, Ummanya Pegel nanti"

Baby Khansa yang berpindah tangan kini tertawa renyah sembari dijaili Babanya

"Mau Maghriban disini apa dirumah yang ? Abah sama Ummi ndak ada soalnya"

"Dirumah aja mas, kebetulan aku tadi masak sebelum kesini"

"Ya udah yuk mumpung belum banyak santri ke masjid takut ketenggor motornya"

Adzan maghrib di Ponpes Darunnajah berkumandang tepat pukul 18.05 namun di jam 17.40 saja beberapa santri ada yang sudah i'tikaf dimasjid sembari menunggu Maghrib

Mereka yg datang lbh awal biasanya dapet jatah makan cepat dan juga antrian awal wudlu

Bukan mereka tak mau bersantai sejenak didalam kamar, namun Abah Yai mengajarkan untuk tidak menyianyiakan waktu. Sekedar bersantai bisa dimasjid sembari beri'tikaf dan sholawat.

Dan ketika 10 menit lagi Adzan ratusan santri datang berbondong2 hingga terkadang saling dorong. Karna takut tak kebagian tempat favoritnya.

Back to topik

Zifa dan Arkan telah sampai di rumahnya, Zifa menaruh Baby Khansa di Bouncer dan dia langsung menyiapkan makan untuk sang suami.

Kali ini sang suami tak bertugas mengimami, yg mengimami adalah adik dari abah yai sembari kajian kitab ta'lim muta'alim

"Sayang, makannya disini saja, jangan di meja makan yang" ucap Arkan yang tengah duduk di depan Tv bersama baby Khansa

Zifa menyetujui dan menaruh nasi beserta kawan kawannya tak lupa juga minumnya.

Zifa menaruh nasi di piring beserta lauk rendang dan sayur singkong buatannya.

Keduanya makan dengan hikmat ditemani baby Khansa yang tengah menyedot susu di botolnya

#####################################


Disepertiga malam, suara tilawah terdengar merdu dimasjid, suara tilawah milik Marbot Masjid yang juga Santri disini. Dia adalah kang Alfath.

Maksud dari suara tilawah itu adalah pengisi sebelum sholat Subuh. Juga mengingatkan Santri bahwa Subuh akan datang 1 jam lagi.

Beberapa Pengurus pun sudah mulai membangunkan Santri disetiap komplek.

Bagi yang sudah mandi dan wudlu, kebanyakan langsung berangkat ke masjid ada juga yang duduk dulu di depan kamar sembari belajar.

Sementara di lain tempat, dirumah berwarna hijau milik Arkan kedua insan itu baru selesai melaksanakan Sholat tahajud dan Sholat sunnah lainnya.

Biasanya selesai Sholat, Arkan akan meminta Zifa untuk murojaah hafalannya dan dia yang akan menyimak begitupun sebaliknya

Namun kali ini beda, Al Qur'an sudah ada ditangan Zifa, namun Arkan membatalkan wudlunya dengan mencium kening istrinya

"Taruh dulu Al Qur'an nya sayang" suruh Arkan yang langsung diangguki Zifa

Arkan mengambil kedua tangan istrinya, menggenggamnya dengan hangat

Belum saja mengucapkan kata, air mata Arkan sudah menetes, mengingat mimpinya tadi

"Kamu dapet salam sayang"

"Dari siapa mas ?"

"Dari seseorang ayah yang putrinya begitu kamu idolakan, begitu kamu tauladani"

Mendengar itu, Zifa langsung menatap mata suaminya yang sudah berderai air mata

Zifa pun tanpa sadar meneteskan air matanya, menerka apakah benar yang ada difikirannya

"Iya sayang, beliau datang ke mimpi mas, menitipkan salam untukmu dari putrinya, salam untuk kamu, yang begitu merindukan Dia"

"Allahumma Sholi Ala Sayyidina Muhammad" ucap Zifa lalu mencium tangan suaminya sembari berderai air mata

Rindunya pada seorang wanita idolanya, panutannya, tauladannya.

Rindu yang kelak akan tertuntas jika Zifa bisa ikut dibelakang rombongannya menuju Surganya Allah.

"Aku gak tau mau ngomong apa mas, aku seneng banget" ucap Zifa setelah mencium tangan suaminya

"Mas juga gak nyangka bisa dimimpikan beliau sayang"

"Ya Allah aku tambah Rindu mas, rindu banget sama beliau"

"Doa yah biar bisa ketemu di mimpi maupun kelak nanti disurga"

"Aamiin Allahumma Istajib Du'ana"

Arkan menghapus air matanya juga air mata istrinya, kebahagiaan begitu terpancar diwajah keduanya akan mimpi tadi.

"Mas juga mau ngomong makasih ke kamu sayang"

"Makasih untuk ?"

"Makasih sudah mau menerima mas, sudah mau bertahan dengan mas"

Mendengar itu Zifa tak menjawab melainkan langsung memeluk erat suaminya.

Rasa Syukur begitu menyelimuti hatinya, syukur atas Karunia Allah diberikan seorang Imam yang begitu luar biasa. Yang semakin mendekatkannya dengan Allah, yang begitu menerimanya, yang begitu meratukannya.

Juga bisa mendekatkannya dengan keluarganya.




































><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><

Ending

Makasih yah yang sudah menemani perjalanan Gus Arkan dan Ning Zifa

Maaf kalau Author banyak salah, maaf kalau Up nya lamaaaaa

Mumpung ada kesempatan pula Author mau mengucapkan

Selamat Menjalani Puasa Romadhon

Dan 6 hari lagi

Selamat hari Raya Idul Fitri

Yuk selipkan pesan untuk

Gus Arkan

Ning Zifa

Baby Khansa

Santri2

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pinangan Gus (Selesai) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang