Jangan lupa Follow Ig author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya 😉Fahamilah, semakin besar kau berharap kepada manusia maka semakin besar pula kemungkinan kau akan dikecewakan
~Gus Arkan Khairul Anam~
Pagi ini seperti biasa Zifa sholat berjamaah di masjid bersama sang suami yang menjadi imam Santri putri, gadis itu mengambil Shaf persis dibelakang sang suami, sementara disamping kanan dan kirinya adalah kawan sekamarnya yaitu Latifah dan Fira
Usai Sholat biasanya diadakan simakkan pagi, bukan simakkan hafalan melainkan simakkan ngaji dimana santri akan maju satu satu untuk mengaji satu lembar Al Quran dan akan di simak oleh ustadzah ustadzah yang bertugas, dan jika bacaannya sudah baik besoknya akan pindah halaman jika tidak harus mengulang.
Semenjak diumumkannya dia sebagai istri dari Gus Arkan, Zifa pun ikut sebagai pengyimak bukan yang disimak, dia menyimak santri santri baru yang masih berstatus SMP
Zifa biasanya memilih tempat untuk menyimak di samping tempat untuk imam Sholat karna disitu tempat paling nyaman menurutnya
Zifa mendapat 10 santri untuk disimak sedari tadi dia masih setia menyimak bacaan santri baru yang memang dari makhrojul huruf saja banyak yang kurang tepat namun dia hanya membetulkan ayat yang salah karna untuk membetulkan makhrojul huruf pasti akan lama dan sudah ada pelajarannya di Diniyah
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah 6, Zifa sudah selesai menyimak 10 santri itu, sementara Gus Arkan masih setia menunggu sang istri diruang marbot yg ada disamping tempat imam Sholat
Zifa berdiri mengambil sajadah yang tadi dia gunakan untuk alas duduk lalu berjalan ke ruang marbot, dia mengetuk pintu coklat itu dan langsung di buka oleh sang suami
"Sampun ning ?"
"Sampun"
Zifa mengambil tangan sang suami untuk dia salimi untung lah kondisi masjid sudah lumayan sepi jika tidak hal itu akan mengakibatkan kebaperan dihati para santri
Keduanya keluar dari masjid dengan Arkan menggandeng Zifa erat lalu berjalan melewati Jalan suci menuju Ndalem
Banyak tatapan iri dan kagum melihat keduanya berjalan bersama saling menggandeng
Sesampainya di Ndalem, ternyata masih ada santri simakkan Tahfidz yang disimak oleh Umi Zakiyah
Zifa dan Arkan langsung berjalan menuju kamar mereka, Zifa membuka mukenahnya setelah sudah sampai di kamar begitupun Arkan membuka baju kokonya
"Gus"
"Dalem ?"
"Badali Ngaji Jalalain lagi ?"
"Ndak, Abah kangen maknain Jalalain katanya , kenapa ning ?"
"Ndak papa"
Semenjak pulang dari Al Falah, Arkan memang sering membadali / menggantikan sang abah mengajar beberapa kitab di masjid maupun di Gor
Namun semalam abahnya bilang kalau beliau kangen maknain kitab Tafsir Jalalain
"Saya kebelakang dulu yah Gus"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pinangan Gus (Selesai) ✔️
Fanfiction"Maaf gus bukannya saya menolak pinanganmu, tapi saya merasa tidak pantas bersanding denganmu, dan saya rasa ada perempuan lain yang lebih pantas untukmu" "Yang saya pinang, itulah yg saya pilih"