5

81.8K 5.8K 37
                                    


Jangan lupa Follow Ig author
@Widyaarrahma20_
Yg ada _ nya 😉




Saya tidak akan pernah menikahi seorang perempuan hanya karna dijodohkan
Jika saya memilihmu artinya kamulah yang
Saya temukan dalam istikharoh saya

~Gus Arkan Khairul Anam~





.







Arkan berdiri didepan pintu kamar bercat putih itu, kamar yg selama 1 minggu Zifa tempatti. Kamar tamu yg ada dirumah kyai Mughofur

Arkan mengetuk pintu tanpa mengeluarkan suara seperti apa yg di rencanakan kyai Mughofur, bahkan kamar Zifa sudah dikedapkan suaranya agar pembicaraan keduanya tak terdengar dari luar, Zifa pun disuruh istirahat sebelum waktunya.

Ketukan 2 pintu langsung terbuka dan wajah kaget terlihat jelas di wajah Zifa

Zifa langsung menutup pintu krmbali namun dicegah Arkan, sekuat kuatnya tenaga Zifa akan kalah dengan Tenaga Arkan.

Pintu itu terbuka sempurna, Arkan masuk kedalam kamar itu lalu mengunci pintunya dan menyaku kuncinya di baju kokonya

"Mau apa lagi sih Gus ?"

"Saya mencari kamu Adiba, saya memang ridho akan kepergian kamu tapi kamu tetap harus pulang"

"Pulang kemana Gus ? Saya gak punya rumah, entah rumah yg berbentuk bangunan maupun orang yang saya anggap rumah"

Gus Arkan tersenyum menatap istrinya yg tak berani menatapnya, Zifa sedari tadi hanya menunduk ataupun melihat kearah lain

Dia mengusap kepala Zifa lalu membacakan Doa yg seharusnya dia bacakan selepas akad

Usai membacakan doa, Arkan mengulurkan tangan kanannya agar disalimi oleh Zifa namun bukan itu yg Zifa balas

"Maaf Gus saya gak bisa, Tolong talak saya Gus, Gus bisa cari wanita lain yg lebih baik dari saya, saya gak bisa jadi istrinya Gus"

"Apa alasannya"

"Saya memang gak ada niatan mau nikah Gus, saya ingin terus mencari ilmu sampai saya mati"

"Setelah nikah pun kamu tetap bisa mencari ilmu, bahkan bisa bersama suami"

"Saya gak bisa Gus, tolong talak saya sekarang"

Arkan menuntun Zifa untuk duduk di kasur Busa tanpa ranjang kamar itu, namun dia tak duduk disamping Zifa melainkan didepan Zifa, dia memegang kepala istrinya agar menatapnya

"Kalimat itu begitu haram saya ucapkan untuk wanita yang saya pilih sebagai istri"

"Kenapa ? Gus nikahin saya juga terpaksa kan ? Karna dijodohkan kan ?"

"Saya gak semudah itu meminang seorang wanita hanya berlandaskan perjodohan, saya punya Allah saya sudah minta petunjuk pada Allah dan kamulah yang Allah tunjuk untuk saya"

"Tapi gus, saya gak mau menikah gus" ucap Zifa sengan setetes air mata jatuh dari matanya

"Kenapa ? Alasan ndak mau nikahnya kenapa ? Nikah itu Sunnah Yang sangat Rosulullah anjurkan"

"Saya trauma, saya takut pernikahan saya sama seperti pernikahan papah, menikah karna perjodohan sampai akhirnya papah menikah lagi dan ibu saya meninggal karna stres setelah melahirkan saya juga"

"Mau cerita ? Saya dengerin"

Zifa menghela Nafas beratnya

"Keluarga saya gak sesempurna keluarnya Gus, mamah yg sering Gus lihat itu istri kedua papah saya, ibu saya sudah meninggal setelah melahirkan saya. Papah dan ibu menikah karna dijodohkan tapi papah punya kekasih saat itu, yaitu mamah yang sekarang, dia janda 1 anak perempuan yg sekarang jadi kakak saya. Meninggalnya ibu pun lah yg membuat papah dan mamah memilih meninggalkan pesantren dan hidup di kota membuka toko kecil yg sekarang Alhamdulillah udah punya cabang dimana mana.

Papah dan mamah nikah saat ibu saya hamil saya 8 bulan, ibu setres dan melahirkan saya dg cessar, tanpa didampingi papah, 3 hari setelah itu ibu baby Blues dan meninggal karna alasan yg aku sendiri gak tau. Semenjak itu semua keluarga saya membenci saya baik keluarga ibu maupun papah.

Alasan keluarga ibu membenci saya karna saya dianggap pembunuh ibu, dan kluarga papah beranggapan sayalah yg membuat papah kelaur dari pesantren dan memilih tinggal dikota dan pesantren yg ngusur pakde Haikal kakaknya papah" Jelas Zifa dengan air mata yg mengalir deras di pipinya

Arkan mengusap pipi Istrinya yg penuh dg air mata, dia benar benar baru tau kisah ini padahal dia mondok di pesantren istrinya sudah hampir 7 tahun. Yang dia lihat selalu kehangatan disana meskipun dia juga gak pernah lihat istrinya dulu.

Arkan mengambil kedua tangan Zifa dan menggenggamnya erat

"Sekarang, sayalah rumah kamu, pulanglah pada saya meskipun rumah sebaik baiknya rumah adalah Allah. Pulang pada saya, ceritakan apa yg kamu pendam pada saya, saya rumah kamu sekarang, saya suami kamu. Saya sudah berjanji pada Allah untuk menjaga kamu, dan tidak ada perempuan lain dalam pernikahan kita kecuali anak kita kelak. Kamu istri saya satu satunya" ucap Arkan

"Saya capek gus sebenarnya, sekolah SD saya home schooling, SMP saya dipondokkan yg jauh bgt dari rumah, pernikahan kakak saya dulu digelar megah, tapi pernikahan saya malah disembunyikan, saya capek Gus, kakak saya bebas kemana mana, dapet kasih sayang dari papah dan mamah, saya bener bener capek gus, saya bertahan sampai sekarang bukan karna apa dan siapa, karna saya tau bunuh diri itu dosa dan gak bisa ketemu ibu nanti disurga"

"Astaghfirullah ya Allah" ucap Arkan langsung menarik Zifa membawanya ke pelukannya

"Asal Gus tau, Gus orang pertama yang ngusap kepala saya tadi makanya saya langsung nangis, saya dari dulu pengin banget dapetin ini dari papah" ucap Zifa dengan sesenggukan

Arkan terus menenangkan istrinya, dia jujur shock mendengar cerita tadi ditambah pernyataan bahwa dia orang pertama yg mengusap kepala istrinya padahal itu hal yg sangat sepele



























########################################

Menurut kalian, kisah orang tua Zifa sudah jelas belum ?

Kalau belum nanti aku jelasin di part selanjutnya

Pinangan Gus (Selesai) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang