Pagi hari pun tiba,seperti rutinitas biasanya,mereka berempat bangun dari tidurnya.
Yang pertama bangun tentu saja Jeren lalu Ia membangunkan Daniel.
Daniel pun membangunkan kedua temannya yang tidur di sofa luar."Hari ini gw ga sekolah"
Stefanus,Lerry,dan Jeren serempak menoleh ke arah Daniel.
"Lah kenapa?"Lerry bingung kenapa Daniel tidak sekolah padahal disini yang paling rajin bersekolah adalah Daniel ya walaupun ada alasannya.
"Kau sakit?"tanya Jeren khawatir
"Hey Jeren lu masih bertanya?tentu saja ketidak hadiran gw hari ini karena lu"kata Daniel sambil menunjuk ke arah Jeren.
"A..aku?"
"Iyalah,pikirkan saja semalam lu kesini ga bawa pakaian kan?jadi sekolah pakai apa?dan juga yang menjaga lu disini siapa kalau gw berangkat ke sekolah?"
Jeren berdiam diri sejenak tetapi setelah itu menatap serius ke arah Daniel menandakan bahwa dia baik baik saja ditinggal sendiri di kos nya.
"Tidak apa apa,aku bisa sendiri kau tenang saja,bersekolah lah"
"Dikira gw percaya apa,intinya hari ini gw ga sekolah"
"Tapi Daniel seriusan aku gapapa kalau ditinggal sendiri"
"Gw ga sekolah"ucap Daniel lagi
"Daniel tolonglah aku ga mau menyusahkan lagi"
"Gw ga sekolah"
Menghelah nafas Stefanus datang ke arah mereka
"Sudahlah Jeren,anak seperti dia tidak akan menyerah sebelum perkataan nya dikabulkan."Mendengar perkataan fanus Jeren berpikir sebentar lalu menyetujuinya.
"Baiklah""Kalau begitu gw dan fanus berangkat ya"sambung Lerry sembari menarik pergelangan tangan fanus.
....
"Lu suka film tidak?"
"Maaf aku ga bisa ngelihat"
Shock langsung Daniel,dia lupa bahwa jeren tidak bisa ngelihat. dengan tidak enak hati Daniel bertanya lagi.
"Ee..lu suka main game ga?"
Dengan kesal Jeren meninggikan tone suaranya.
"Kau mau bercanda dengan ku atau bagaimana?"Oh iya Daniel lupa lagi,jika Jeren tidak bisa bermain game.
Jadi Sekarang apa yang harus dilakukan mereka berdua,Jeren tidak bisa melakukan semuanya.
Daniel terus terusan berpikir hal apa yang akan mereka lakukan tetapi tidak dapat ide juga.
Berakhirlah Daniel mengajak Jeren untuk bermain masak masakan.Eitsss bukan masak masakan mainan ya,yang ini beda,pakai kompor asli.
"Mau mencoba masakan gw?"
"Masakan mu?memangnya kamu pandai memasak?kata teman mu Saja kau tidak pernah memasak apalagi memegang panci pun tidak pernah"
JLEBB
Tertusuk langsung Daniel mendengar perkataan Jeren.ternyata di balik kekurangan Jeren Ia juga punya kelebihan,yaitu menurunkan semangat orang atau bisa dibilang perkataan nya yang asin melebihi garam.
"Ya..ya kan bisa di coba dulu"
"Baiklah aku akan mencobanya"Daniel memakai apron dan segera memasak.
Memasukan beberapa isi telur,bumbu,dan memasaknya.
Kali ini Daniel akan membuat omelet spesial untuk Jeren.Beberapa menit kemudian hidangan pun selesai,Daniel mengambil piring dan meletakkan omelet diatasnya.
Jeren yang dari tadi duduk memerhatikan daniel,ah tidak maksudnya mendengar suara suara brisik alat masak tersenyum kecil.
Dia berpikir sudah sangat lama ada seseorang yang memasakkan lagi makanan untuknya.Daniel menghidangkan makanan di hadapan Jeren.
"Makanlah,rasakan gurihnya masakanku"Jeren dengan pelan pelan menyatapnya,membuka mulut,memasukkan sesendok omelet ke dalam mulut nya dan....
"HOEEKK TIDAK ENAK"
Daniel terkejut akan reaksi Jeren.
Apakah setidak enak itu?sampai Jeren memuntahkannya?
Cepat cepat dia mengambil air teh dan memberikkannya ke Jeren.Jeren pun meminum air pemberiannya.
"Ughh..ayo pesan makanan saja""Y..ya sepertinya itu ide yang bagus haha.."
.....
Disini lah mereka berdua,duduk diatas sofa kecil menyalakan televisi yang hanya bisa dilihat seorang oleh Daniel.
Daniel menoleh ke arah jeren."Maaf soal masakan tadi"
Mendengar Daniel yang meminta maaf,Jeren tiba tiba saja merasa tidak enak seharusnya dia berterima kasih..ya berterima kasih.
"Tidak apa apa,seharusnya aku yang berterima kasih kepadamu,soalnya sudah sangat lama seseorang memasakan makanan kepadaku,meski rasanya beda dengan hidangan yang kau buat,tapi aku sangat senang..terima kasih Daniel"
"Ah ya tidak masalah hehe"Daniel salting tidak ada habisnya,jantungnya berdegup kencang saat ini..sangat sangat kencang hampir ingin terbang
Tidak ada angin tidak ada hujan Jeren meletakkan kepalanya diatas bahu Daniel.
"Aku senang kau berada di sampingku saat ini"
"Ha..hah iya..anak kambing juga senang"
"Anak kambing?"
"Engga,maksudnya itu gw"
"Pfftt...haha kau aneh"kekeh Jeren.
Tau kan sekarang keadaan Daniel gimana saat ini,pasti taulah ya.
Udah 90% jantungnya mau berdegup kencang 10% nya lagi mau hancur.Tok tok tok..
"Permisi paket makanan"teriak seseorang dari luar sambil mengetuk pintu.
Mendengar itu Jeren langsung mengangkat kepalanya dari atas bahu Daniel.
"Eh itu makanan nya sudah datang""Ganggu aja lu bangsat"dalam pikiran Daniel begini tapi diluar ekspresinya sedang tersenyum.
"Sebentar ya gw buka dulu"
Daniel bangkit dan membuka pintu,mengambil paket nya,membayarnya dan langsung masuk kedalam sembari menutup pintu dengan sangat keras.
Sang supir paket pun heran ada apa sebenarnya dengan orang ini.Di dalam kos Daniel membuka makanan itu dan menghidangkan nya di meja tempat mereka berdua makan.
Mereka makan dengan lahap tidak lupa Daniel menyuapkan beberapa makanan ke dalam mulut Jeren."Jeren ayo buka mulut pesawat segera datang ngunggggg..."seru Daniel sambil meluncurkan sebuah sendok ke arah mulut Jeren.
"Daniel tolong aku bukan anak kecil"
"E..eehh lihat pesawat nya mau jatuh ayo cepat buka mulut ngunggggg.."
Jeren tertawa keras karena perlakuan Daniel saat ini,yang benar saja dia sudah besar tau.
"Iya iya aaaa.."kata Jeren sambil membuka mulut.
Daniel pun memasukan makanan itu.
....
"Gw mau kekantin,lu ikut ga?"tanya Lerry ke fanus.
"Kamu nanyakkk?"
Yang menanyak itu pun langsung bangkit dan pergi ke kantin sendirian.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Life with you
RomancePacaran dengan lelaki buta?Hey yang benar saja! Daniel seorang siswa SMA nakal yang kelakuannya sering di bicarakan di sekolah nya bukan hanya disekolah nya,kenakalannya sampai terkenal hingga di media sosial. Sampai seketika dia bertemu dengan sisw...