XVI. Vano II

36 2 0
                                    


.
.
.

Jam menunjukan pukul 7.00

Vano datang dengan motor sport bewarna merah.
Dia pun memarkirkan motor nya.

Saat membuka helm nya,sempat dia melihat fanus dan Lerry datang sambil berboncengan,fanus yang mengendarai kereta scoopy nya dan terdapat Lerry dibelakangnya memegang kedua bahu fanus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat membuka helm nya,sempat dia melihat fanus dan Lerry datang sambil berboncengan,fanus yang mengendarai kereta scoopy nya dan terdapat Lerry dibelakangnya memegang kedua bahu fanus.

Saat membuka helm nya,sempat dia melihat fanus dan Lerry datang sambil berboncengan,fanus yang mengendarai kereta scoopy nya dan terdapat Lerry dibelakangnya memegang kedua bahu fanus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kereta scoopy milik fanus pemberian hadiah dari papa kesayangan nya(tapi boong).

Lerry kesusahan membuka helm dari kepalanya,saat fanus melihat itu tergerak hati nya untuk membantu Lerry melepaskan helm nya.

Tangan fanus dengan hati hati menarik helm supaya kepala Lerry tidak sakit.

"Buka helm aja lu susah,sini biar gw bukain"

"Ya kan ini helm lu juga tolol"

"Iya iya,gw malas pakai helm ntar rambut gw berantakan"ucap fanus berusaha melepaskan helm itu.

"Sip udah"

Merapikan kembali rambut hitam pekat milik Lerry,menyamping rambut nya ke belakang telinganya dan menyisirkan poninya dengan rapi.

"Nah selesai,haha manis juga lu ternyata"

Yang mendengar kan memalingkan wajah dan segera pergi begitu saja meninggalkan fanus yang sedang berdiri di tempat parkiran.

"Lah ler tungguin gw"

Vano melihat itu terdiam.
Dia dari tadi melihat ke arah mereka berdua,tidak lupa wajah malu malu Lerry yang melekat di pikiran vano.

"Manis"

...

Bel berbunyi menunjukan jam istirahat.

Saat ini Lerry sedang duduk di kantin sendirian menunggu kedatangan fanus.
Tak berapa lama kemudian vano datang menghampiri Lerry.
Dia duduk disebelah nya melihat ke arah wajah nya dengan mata yang tak berhenti berkedip.

Lerry melihat ke arah vano tetapi dia cuek aja Kembali memainkan ponsel nya.

Vano tersenyum.

"Hai,mau makan bersama ga?"

Lerry tetap menghiraukan ucapan vano.
Dia menganggap tidak ada yang berbicara kepadanya.

"Haloooo,dengar gw ga?"
Kata nya Lagi mendekat kan wajah nya ke wajah Lerry.

Lerry pun melihat dengan mata tajam nya ke arah vano.

"Pergi lu,fanus lihat bisa gawat nanti"

"Stefanus maksud lu?dia yaa.."

Vano memperhatikan telinga putih milik kepunyaan Lerry,dia menyentuhnya secara perlahan.

Yang disentuh pun merasakan getaran di sekujur tubuhnya sampai dia mengeluarkan suara yang tidak senonoh.

"Egnhh-"

Keduanya terkejut bukan main.
Si pelaku terpaku mendengar suara Lerry dan wajahnya yang kelihatan erotis saat ini.
Yang disentuh berdiri dan menjauh dari Vano.

"Lu gila bangsat pegang telinga gw"

" Ha..anu maaf gw ga sengaja"

"Pergi lu jangan sampai gw hajar lu disini"

"Secara jujur wajah cuek lu berubah drastis tadi makanya gw.."

"LERRYY GW DATA.."

Fanus baru saja datang dengan wajah yang tersenyum langsung berubah tidak suka saat melihat vano disamping Lerry.

Langsung saja dia menghampiri mereka berdua dan merangkul Lerry ke bahu sebelah kiri nya.

"Mau apa lu dekat dekat Lerry"

"Fa-fanus gapapa tadi cuman..."

"Ssyuttt diam ler sekarang ini urusan gw sama anak kepoan ini"

Vano berdiri dari kursi memasukan kedua tangannya ke dalam kantong celananya sembari memandang rendah fanus.

"Gw dapat informasi Lerry itu anak konglomerat pemilik perusahaan yang terbesar di Jepang"

Fanus bingung memutarkan wajah menatap kebenaran dari Lerry.

"Ha?yang bener ler?gw kok gatau"

"Hahaha lucu lu kalau ga tau padahal udah berteman sejak lama"sambung vano.

"Diam lu gw bicara nya sama Lerry bukan lu"

"Jadi..anak konglomerat kayak dia kagak cocok berteman sama lu yang apa apa dibeliin,ga seimbang tau ga?"

Fanus terdiam mencerna perkataan Vano tadi dan Lerry tidak berhenti menarik lengan baju fanus untuk segera cepat cepat pergi dari sini,jika tidak entah apa rahasia yang akan dibongkar oleh vano ini.

Menyingkirkan tangan Lerry dari lengan baju nya berjalan mendekati vano dengan jarak 2 cm dari wajahnya.

"Emang lu siapa nyuruh nyuruh gw?nyatanya Lerry itu ga cocok berdekatan sama lu yang sukanya ngancurin kedekatan orang,sia sia lu mencari informasi seseorang tau tau nya kagak ada untungnya sama lu"

Fanus mendekat lagi menarik kera baju nya vano menatap tajam mata ke mata tanpa berkedip sekali pun.

"Lain kali lu kalau nyari infomasi yang ada manfaat nya sama diri lu,apalagi lu bilang ginian sama kepribadian yang kayak gw ga mempan tau ga ,mau dia dari golongan miskin,anak presiden,pemerintahan,bangsawan kalau berteman ya tetap berteman kagak perlu lihat status keluarganya lu kira gw orangnya gengsian apa bekawan sama orang konglomerat?"

kata fanus dan segera mendorong vano Sampai yang didorong pun tidak sengaja jatuh di dekat meja.

Fanus langsung menarik Lerry keluar dari kantin itu merangkul bahu kecilnya,tidak lupa dia melihat ke arah belakang lagi memicingkan mata nya ke vano,yang berarti.

"Awas lu dekat dekat lagi sama Lerry,kelar hidup lu bgst"

"Fanus"panggil Lerry

"Napa ler?"

"Makasih"

"Buat apaan?gw kagak ada ngasih hadiah ke lu..apa jangan jangan lu ultah ler?tapi ultah lu masih lama ler"

"Bego ya kagaklah,ucapan lu tadi gw suka berarti banget buat gw"

"Oh tapi gw bilang gituan sesuai dengan pemikiran gw bukan karena lu ler"

Memasang wajah datar nya ke arah fanus melepaskan rangkulan fanus dan mendorong jauh dirinya.

"Tai lu ga peka jadi manusia"

"Hehe maaf maaf"
Fanus menarik kembali bahu Lerry dan merangkulnya lagi,mengeluskan pipi nya ke pipi kiri Lerry seakan akan anjing yang minta disayang.

"Gw sayang bener sama lu ler,lu berarti tau ga,jangan dekat dekat sama manusia jahanam kayak vano ya"

Lerry diam saja saat fanus mengeluskan pipi nya,saat mendengar perkataan fanus yang barusan Lerry pun menjawab.

"Hem..lu juga"



























"10x lipat sangat berarti untuk gw"















...








Life with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang