XV.ewe?

76 4 0
                                    

.
.
.

"Aahh~ segarnya"

Daniel duduk di dalam bathup berisi air yang telah dia isi beberapa menit yang lalu,bersama dengan Jeren yang kini masih berdiri disamping nya.

Daniel memegang pergelangan tangannya berniat menyuruh nya untuk masuk kedalam bathup.

"Ayo masuk,kenapa malah berdiri disitu?"

Ajak Daniel,tetapi berbeda dengan Jeren saat ini,saat di tarik untuk masuk Ia malah menggeleng gelengkan kepalanya.

Daniel bingung.

Dia membujuk Jeren untuk masuk tetapi tidak mau juga,sekilas ia melihat wajahnya tertunduk saat ini.
Ada semburan merah yang menghiasi pipi putih mulus itu.

Daniel tersenyum,sekarang dia mengerti kenapa jeren tidak ingin masuk ke dalam bersamanya.

Seketika Daniel bangkit keluar dari bathup,menggendong Jeren secara tiba tiba melangkahkan kedua kakinya masuk ke dalam dan duduk perlahan jeren merasakan dingin pada kakinya yang terkena air itu.

Daniel membuka sedikit paha nya membuat Jeren duduk di pertengahan paha nya itu.

Pelan pelan Daniel melihat bahu dan punggung kecil langsing milik Jeren seketika Ia menelan ludah nya sendiri .

Secara tidak sengaja Daniel menyentuh leher bagian belakang Jeren menggunakan jari telunjuknya dan mengelusnya sampai ke punggung bawah jeren.

"Egnhh-"

Mendengar itu naiklah si kecilnya daniel dibawah,Jeren merasakan tidak nyaman di daerah pantatnya seperti ada yang janggal.
dan benar saja titid Daniel lah yang  tegang.

"Da..Daniel?"

Melihat kondisi saat ini timbul kegugupan dari Jeren.
Daniel melihat wajah Jeren saat ini dengan serius dia pun berkata.

"Kau mau melakukannya?"

Mendengar itu Jeren terkejut bukan main.
"Se-sekarang?"

"Ya..sekarang"

Penuh ketakutan Jeren sedikit demi sedikit memutarkan badannya ke arah Daniel,memeluk leher Daniel dengan erat,menenggelamkan kepalanya di ceruk leher si dominan.

"Baiklah,tapi pelan pelan aku belum pernah melakukannya"

"Iya sayang pelan pelan saja  kok"ucapnya sembari mengecup dahi Jeren.

Daniel perlahan memegang pantat sintal kepemilikan Jeren,dan meremasnya dengan sensual tidak lupa dia melumat leher putih mulus dan jenjang milik Jeren,memberi tanda merah mencorak disana.

"Umnh-aahnn Daniel tunggu-hh"

Tidak mendengarkan Jeren,Daniel mengalihkan bibirnya ke bawah dada sampai ke puting berwarna merah muda milik si sub,mengemutnya layaknya seorang bayi dan memprintil puting yang satunya.

"Agnnhh danhh pelan- pelanh"

Jeren melengguh kenikmatan merasakan puting nya yang mulai membengkak karena ulah Daniel.

Begitu pun seterusnya mereka melakukannya lebih dari 3 ronde di dalam kamar mandi dan melakukanya lagi di atas tempat tidur milik Daniel selama berjam jam.

Yaiyalah berjam jam pantat Jeren enak cuyy dimasukin ehem...

.

.

.

Jam di dinding sudah menunjukan jam 4 pagi.
Saat ini Daniel masih setia memeluk badan mungil milik Jeren,dia tau pasti Jeren merasa kelelahan saat ini karena perbuatan Daniel.

Daniel senyum senyum sendiri di kamarnya padahal tidak ada yang lucu dan tertawa layaknya orang gila.
Melihat ke arah wajah jeren yang sedang tidur dengan lelap melihat itu membuat Daniel senyum senyum lagi.

"Hehehehehehe Hem Hem hehe akhirnya hahahhaha"

Tertawa Daniel yang tidak jelas mengusik tidur Jeren.
"Ada apa?kenapa kau tertawa?"

Mendengar sang pujaan hatinya terbangun daniel langsung menepuk nepuk bahu Jeren agar dia segera tidur kembali.

"Ah maaf kau terganggu ya tidurlah lagi masih jam 4"

"Kau tidak tidur?"

"Ini mau tidur,gua bakal tidur kalau lu udah tidur"

"Eum,baiklah"

Menyusupkan kepala nya lagi ke dada bidang Daniel berusaha untuk tertidur lagi.

Begitu juga dengan Daniel,dia ingin tidur dan memikirkan yang indah indah tentang hubungan mereka.


.
.

Tiririririririringgggg

Aku meriang aku meriang,aku meriang merindukan kasih sayang
Aku meriang aku meriang,aku meriang aku butuh perhatian.

Aku meriang aku meriang,aku meriang merindukan kasih sayang
Aku meriang aku meriang,aku meriang aku butuh kamu,say-

PLAKKKK.

Jam Becker milik Stefanus yang disetel dari tadi malam.
Walaupun milik Stefanus tetapi yang menyetel untuk bangun di jam 6 pagi adalah Lerry.

Tetapi lagu untuk membangun kan mereka disetel oleh Stefanus katanya biar cepat bangunnya.
Tetapi lihat saja si fanus tidak terbangun sama sekali.

"Oi fanus ayo bangun"

"Oi fanus"

Lerry berusaha membangunkan fanus.
Fanus adalah tipe orang yang susah untuk dibangunkan mau bagaimana pun cara nya tetap tidak bisa.

Tetapi Lerry punya caranya.

Ia mengambil air panas di dapur lalu kembali ke kamar,menyipratkan air mendidih itu sedikit demi sedikit ke badan fanus.

"Awww aww apa ini panassshh"

"Mampus lu,lihat udah jam berapa sana mandi"

Mengucek kedua matanya yang disuguhi taik mata.

"Ler lu mau badan gua melepuh"

"Mau mau aja asalkan lu bangun"

"Jahad lu,bisa bisanya teman baik kayak gua di-"

"Dah ah jangan banyak bacot"
Lerry menghampiri fanus yang masih duduk di kasurnya,menarik paksa tubuh nya agar bangkit.

"Sana noh mandi,udah gua isi airnya lu tinggal mandi aja"

"Hem iya iya"katanya dengan berjalan ke arah kamar mandi.

Life with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang