XIV.Jalan bersama

38 2 0
                                    

.
.
.

Daniel kini berada di taman tempat yang dijanjikan oleh Leo untuk bertemu,sudah ditunggu 20 menit tetapi Leo belum datang juga.

Sambil menunggunya tak lupa Daniel untuk membeli minum kesayangan nya "es teler".

Tap..tap..tap

"DORRR!!"

"EH ANAK NGEN-"

Es yang baru dia seruput membuatnya tersedak tiba tiba saja ada orang yang mengejutkan nya seperti itu.

"Ohokk ohokk"

"Eh maaf aku berlebihan ya"ucap nya sembari memukul mukul pelan punggung Daniel.

"Ohokk ohokk-ohokk"

"I..ini minum air mineral ku dulu"suruh Leo khawatir memberi air mineral nya yang Dia genggam.

Daniel meminum air mineral yang diberi.
Leo terkejut melihat Daniel yang meminum minumannya dengan cara menyedotnya,padahal bekas bibir Leo sudah tertera disana.

Leo pun memalingkan wajahnya tersipu malu,melihat akan hal itu dia berpikir bukannya itu termasuk "ciuman tidak langsung?".

"Makasih Leo gw tertolong"

"Eum iya"

"Jadi?Sekarang kita mau apa?"

"Ah itu aku mau mengajak mu. Kesini.."

Membuka ransel nya berisikan buku dan media media cetak seperti koran dan majalah apalagi ada kertas kertas berisikan lagu alhasil karya nya sendiri.

Mengambil sebuah kertas persegi yang lumayan panjang memperlihatkannya ke arah Daniel.

Daniel melihat isi kertas itu dan mengucapkan.

"Ini apa?gw ga ngerti bahasa jerman"

"Eh?ini bahasa Inggris Daniel"

"Lah iya ya?astaga ga tau gw,coba bacakan isinya"

"Hahaha dasar kau tidak bisa membedakan yang mana Inggris?"

"Karena gw orang nya mencintai negara sendiri makanya gw ga mau belajar gituan"

"Hadeh..karepmu dan"

"Jadi isinya?"

"Sebenarnya gini,aku mau ngajak Daniel untuk menemani ku bernyanyi di studio ini"

Yang mendengar itu malah terkejut dan menunjukkan jari ke diri nya sendiri "Ha gw?"

"Iya kamu"

"Bentar bentar,ntar gw ditanyai sama teman teman lu gw jawabnya apaan"

"Teman?anu..Leo ga punya itu"

Mulut Daniel seketika terbuka wajahnya bengong mendengar ucapan Leo itu.

Menggaruk ceruk leher nya dan menatap ke arah lain.
"Ya..udah deh gw temenin lu"

Dengan senyum lebar nya Leo langsung memeluk erat badan besar milik Daniel.

"Terima kasih..terima kasih Daniel"

Yang dipeluk malah ngang ngung ngang ngung tidak memeluk balik badan leo.
Benar yang dikatakan fanus apa jangan jangan gw selingkuh?

"Ah engga engga ini kan sebatas pelukan teman doang"dalam pikirannya.

Melepas pelukannya beraih untuk memegang lengan Daniel mengajaknya untuk segera pergi.

"Kalau begitu ayo kita berangkat"
"Ha..ee-iya ayo"

.
.
.

Sesampai nya di studio Daniel enggan untuk masuk,karena disana banyak sekali artis artis yang Daniel ketahui ataupun tidak berlalu lalang di sekitar studio itu.

Life with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang