.
.
."Bang,es teler nya 1"Pinta Daniel
"Oke nak"
Sepulang dari sekolah Daniel berhenti di taman dekat dengan kosan nya.
Duduk sendiri di bangku yang disediakan disana sambil menunggu es teler yang masih dibuat oleh Abang tukang es disamping nya.
Menghela nafas panjang sambil menunduk,memikirkan perkataan yang dia bilang ke Jeren."Arrghh kenapa coba gua bilang kayak gitu,bego bego Daniel bego"
Mengacak acak rambutnya sendiri frustasi,kejadian itu tak sengaja di lihat oleh tukang es teler di sampingnya.
Menggeleng gelengkan kepalanya melihat anak SMA yang terlihat tak berdaya itu."Kasian anak ini masih mudah muka udah kicut seperti itu,pastinya karena perubahan zaman"
"Apasi bang lihat lihat,saya tau kalau saya ganteng bang jadi ga perlu dilihat serius gitu"
Tukang es teler pun kembali menggeleng gelengkan kepalanya.
"Bukan hanya kicut,ternyata otak anak ini perlu diperbaiki sedikit,hadehh"
Beberapa menit pun berlalu,Daniel masih menyeruput es teler nya.
Menoleh ke arah kanan,dia melihat banyak orang berpacaran disana.
Ada yang sampai megang megang tangan,tidur di pangkuan,cium cium kening.Daniel menatap itu dengan datar dan menoleh kembali ke arah kiri,sama seperti yang di kanan banyak pasangan yang baru saja pulang sekolah berpacaran di taman ini.
"Cih..maruk harus bener emang di publik,gua juga bisa padahal"
Mengambil kembali tas nya dan bangkit dari bangku taman itu,sebelum melesat pergi dia tak sengaja melihat seseorang pria yang seukuran lebih pendek dari Daniel terlihat begitu kebingungan karena dia kelilingi oleh banyak orang orang yang ingin diminta tanda tangan.
"Artis kah?"
Daniel pun melihatnya dari dekat,dan benar saja banyak orang yang berbondong bondong kesana,tetapi anehnya pria itu malah gelisah dan terlihat seperti ingin menangis
"Kasian"
"Anu..maaf tapi aku harus pergi tolong menyingkir"
Perkataan pria itu sama sekali tidak membuat para orang orang yang menghampirinya menjauh,malahan makin mendorong dorong sesama untuk mendapatkan tanda tangan.Tiba tiba saja tangan dari pria itu digenggam oleh seorang wanita ditarik agar mendekat ke arahnya.
Terkejut dong dia,dia kembali menarik tangan nya supaya dilepaskan tetapi sama sekali tidak bisa tubuhnya terus terusan mendapat dorongan dari berbagai arah."Tolong lepaskan,aku harus pergi hiks..aku mohon"
"WOI MANUSIA BODOH DIA BILANG MENYINGKIR GA DENGAR LU PADA!!TULI APA GIMANA"
Teriakan keras itu langsung saja membuat penggemar itu melihat ke arah belakang,Yap ke arah Daniel .
Daniel berjalan ke arah pria itu dan merangkul nya dan membuat pria itu terkejut.
"Maaf,adek gua butuh udara segar,dia merasa kebauan mencium bau badan sama nafas lu semua"
Langsung lah Daniel membawa dia menjauh ke arah parkiran dekat Daniel memarkirkan motornya.
"Maaf,kau siapa?"
Menoleh ke arah yang berbicara,melepaskan rangkulan nya dan menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu.
"Maaf seenaknya merangkul,tapi gua kasian lihat lu disana makanya gua tolong"
"Be..begitu ya terima kasih"
" Haha tidak perlu,kalau begitu gua pergi dulu"
Daniel mendapat anggukan dari nya.
"Bentar lu pulang sama siapa?"
pria itu menggeleng yang artinya "tidak tau"
"Mau gua antar?rumah lu dimana"
"Eh?"
"Mendingan gua antar daripada lu di dekatin banyak orang kayak tadi,yaudh ayo naik"
Mendapat anggukan dari nya,pria itu naik ke motor yang dikendarai oleh Daniel.
"Alamat nya?"
"Jalan xxx"
"Oke kalau begitu ayo berangkat"
....
Sesampai di alamat yang diberi tau disana juga Daniel mematung bukan main.
Ini rumah atau kerajaan besar nya minta ampun."Ini rumah lu?"
"Iya"jawabnya yang masih duduk di boncengan Daniel.
"Haha besar juga ya,pasti lu anak konglomerat kan?btw nama lu siapa"
"Aku Leo"
"Leo?penyanyi yang terkenal itu?"
"Ah engga,engga terlalu"
"Ga nyangka gua bisa jumpa sama penyanyi,kenalin gua Daniel bapak gua namanya Dory"
"Pfftt..hahaha kamu ga perlu juga bilang Napa papa kamu"
Perkataan yang dia lontarkan membuat Leo tertawa lepas seperti itu.
Daniel berpikir anak ini mempunyai selera humor yang bagus walaupun pendiam."Ya kan siapa tau orang orang mau tau nama bos gua"
Leo tersenyum ke arah Daniel dan turun dari motornya.
"Kalau begitu aku masuk dulu,terima kasih atas tumpangannya""Tidak masalah kalau begitu gua pergi dulu"
Sebelum pergi Leo sempat memanggil nama nya.
"Daniel tunggu"
Mematikan Kembali mesin motornya.
"Ada apa?""Ka..kalau ti..tidak keberatan boleh engga kita bertemu lagi"
What?seorang artis ingin bertemu seorang berandalan seperti Daniel?yang benar saja.
Tapi karena Daniel orangnya friendly yaudah dia iyain aja.
Kemudian Leo berpikir bagaimana dia bisa bertemu dengan Daniel kalau dia aja tidak mengetahui keberadaan Daniel di mana nantinya.Tanpa berpikir panjang Daniel mengeluarkan ponsel nya dari dalam saku nya.dan memperlihatkan nomor WhatsApp nya kepada Leo.
"Tambahin aja nomor gua"
Dengan senang hati Leo segera mengambil ponsel nya juga dan mengetik nomor Daniel di kontak nya.
"Sudah?"tanya Daniel
"Um..sudah terima kasih ya"
"Ga Maslah,yaudh sana masuk"
"Kalau begitu aku masuk ya sampai jumpa lagi Daniel"
Melihat Leo yang sudah makin menjauh masuk kedalam halaman rumah nya,disitu juga Daniel menghidupkan mesin motornya dan tercengir sedikit.
"Gapapa dah jarang juga kan orang biasa dapat nomor artis"
Dan pergi melesat dengan motornya.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
Life with you
RomancePacaran dengan lelaki buta?Hey yang benar saja! Daniel seorang siswa SMA nakal yang kelakuannya sering di bicarakan di sekolah nya bukan hanya disekolah nya,kenakalannya sampai terkenal hingga di media sosial. Sampai seketika dia bertemu dengan sisw...