...
Di dalam bis fanus duduk di bangku paling belakang, bersama dengan teman teman sekelasnya yang lain, Ia mengambil gitar kesayangannya memetik tali gitar dengan lembut sambil bersenandung menyanyikan sebuah lagu bersama diikuti dengan teman teman nya yang lain.
Biasanya seperti itu, para lelaki akan ngumpul di bagian belakang bis untuk bernyanyi bersama dan pasti akan ada orang yang mengiringi memakai gitar atau kajon.
Fanus dengan asik bernyanyi dengan lerry yang duduk disamping dirinya, ia bermain ponsel nya melihat lirik lagu dan menyanyikannya pelan.
Berbeda dengan 2 sejoli ini, Daniel sangat ingin pergi ke belakang untuk ngumpul bersama mereka tetapi dia berpikir tidak mungkin meninggalkan jeren di bangku paling tengah sendirian.
Terpaksa Daniel tetap berada di bangku nya, bahunya dipakai untuk menopang kepala jeren yang sedang bersandar di pundaknya.
"Aku bosan Daniel"ucap jeren
"Ya aku tau"
"Ayo ke belakang bersama fanus dan yang lain"
"mau?"tanya Daniel
Jeren menganggukkan kepalanya menandakan dia ingin kesana.
Daniel segera menopang jeren berjalan ke belakang bis, menudukkan jeren di samping lerry."Lihat lah si penyanyi dangdut sudah datang, tunjukan suara mu wahai pria" teriak fanus yang terdengar memenuhi bis itu.
"Penyanyi dangdut mata mu" ujar Daniel, iya dia kesal masalahnya Daniel sangat tidak menyukai yang namanya dangdut, menurutnya itu menggelikan.
"Bawa kajon ga?"tanya Daniel
"Bawa, ambil disana aja dan"
Daniel segera mengeluarkan kajon dari tas besar, duduk diatasnya, menyuruh fanus untuk mengiringi lagu " starboy"
Mereka pun mengeluarkan suara mereka sambil berteriak seperti orang kesurupan .
...
Beberapa jam berlalu, murid murid turun dari bis, sudah lebih dari 3 jam mereka melakukan perjalanan, pantat mereka sakit duduk terus tapi untung saja tidak berkira beberapa jam bis mereka sudah sampai ke tempat tujuan.
Tibalah mereka di sebuah villa.
Masing masing dari mereka meletakan barang barang mereka disana, sekolah mereka memesan 5 villa karena sangking banyaknya murid yang ikut. dikarenakan juga banyak orang orang elit yang orang tuannya tidak mau anaknya tidur dengan sempit sempitan.
"Fanus ikut gua sebentar" kata Daniel menarik lengan baju fanus.
Daniel membawa nya ke arah hutan hutan dekat villa. Fanus kebinguan kenapa dia ditarik ke arah hutan segala.
Mereka berhenti di bawah sebuah pohon besar."Lu kenapa ajg, ambigu bener bawa gw kesini"tanya fanus
"Dengarin gw dulu.."
Fanus melihat mimik wajah Daniel yang aneh, keringat bercucuran dari dahi nya menandakan dia sedang menyembunyikan sesuatu.
"Ada apa?"
"Gila fan..serius kayaknya gw udah jadi pria mesum"
"Ha?"
Daniel mengarahkan matanya ke bawah celananya, fanus masih bingung, apa yang salah dengan ini anak, fanus melihat mata Daniel yang dari tadi melirik kebawah, seketika saat fanus melihat kebawah Daniel...
"Tai! Lu tegang nyet!"
Teriakan fanus begitu kuat sampai sampai Daniel membungkam mulut fanus dengan tangannya.
"Pelan pelan woi"
Fanus menyingkirkan tangan Daniel dari mulutnya, mengsingkronkan pikiran nya sejenak. Beberapa saat kemudian wajah fanus berubah ketakutan gelisah bukan main sepertinya dia tau alasan Daniel membawa nya ke hutan ini.
"Daniel lu jangan gila..lu bawa gw kesini buat nyuruh gw nenangin titid lu itu..engga mau gw"
Mendengar itu terdengarlah suara geplakan kuat yang dihasilkan oleh Daniel.
"Ya enggalah, gw nyuruh lu kesini buat nemanin gw doang sampai nih yang dibawah gw tenang"
"Lah kenapa harus bawa gw, kenapa engga si jeren yang lu bawa"
"Ga perlu di kasitau lu pasti udah tau jawabannya kalau gw bawa dia langsung ke sini"
Fanus berpikir sebentar lalu membuka mulut nya sampai berbentuk O, dia tau alasan Daniel tidak langsung membawa jeren.
"Benar juga, pulang pulang jeren udah kagak ada tenaga nanti, kasian pacar lu punya pacar gampang sangean"
Fanus jongkok di bawah pohon itu, melihat ke arah kanannya berjaga jaga agar tidak ada orang yang melihat mereka disini.
"Tenangin itu punya lu, bahaya ntar kalau lerry tau gw gaada disana"
"Iya iya sabar"
Tak lama kemudian Daniel dan fanus kembali dari hutan menuju villa, disana tampak seorang guru yang berjaga di luar villa itu.
"Dari mana kalian?"
"Nenangin sesuatu pak" ucap Daniel langsung.
"Nenangin?"
"Iya pak, tadi naik tapi sekarang udah engga lagi, si Daniel emang lagi ga waras hari ini pak"lanjut fanus yang terkekeh akan ucapan nya sendiri.
"Apa maksud kalian, saya tidak mengerti"
"Hahhh" Daniel menghela nafas panjang menepuk beberapa kali pundak sang guru sambil berkata.
"Bapak ga perlu tau..itu masalah anak remaja, bapak yang udah berumur ga akan tau pak"
Sang guru tidak terima atas perkataan Daniel, maksudnya apaan dia sudah berumur, tetapi sebelum ingin melanjutkan perkataannya, mereka berdua langsung masuk ke dalam villa meninggalkan bapak itu sendiri diluar.
"Aneh aneh saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Life with you
RomancePacaran dengan lelaki buta?Hey yang benar saja! Daniel seorang siswa SMA nakal yang kelakuannya sering di bicarakan di sekolah nya bukan hanya disekolah nya,kenakalannya sampai terkenal hingga di media sosial. Sampai seketika dia bertemu dengan sisw...