Tiba Tiba

20 1 0
                                    

...

"Gw tidur di kiri, elu di kanan"

Suruh lerry ke fanus, mereka baru saja masuk ke dalam sebuah ruangan yang berisi satu kasur doang, lerry menyuruh fanus untuk tidur di sisi kanan dan dia di sisi kiri karena pikir lerry spot yang paling enak itu tidur di dekat Dinding.

Fanus merengut, ia tidak ingin satu ruangan hanya berdua saja, saat di bis tadi teman teman fanus berencana untuk tidur ramai ramai dalam satu ruangan, mereka akan bergadang sampai pagi tiba entah apa kegiatan yang akan mereka lakukan.

"Ler..gw bisa engga tidur dengan teman teman gw"

Lerry melirik tajam ke arah fanus, menautkan kedua alis nya memicingkan matanya ke wajah fanus yang ketakutan saat ini.

"Jadi lu mau ninggalin gw tidur sendirian di ruangan ini?gitu?"

"Engga gituu tapi kan tadi gw udah rencanain sama mereka buat begadang bareng"

Lerry memalingkan wajahnya melempar tas nya ke sembarang tempat, tidur di kasur membelangkangi fanus yang sedang berdiri di belakang lerry.

"Yaudah..terserah lu, sana tidur sama teman teman lu biar gw aja sendiri disini, gausa peduliin gw lagi, gw juga gapapa kok tanpa lu"

Fanus menggaruk kepalanya sambil senyam senyum, dia merasa lerry sedang ngambek gaya anak kecil sekarang ini, sangat imut begitu menggemaskan pikir fanus, dia tau lerry adalah orang yang emosian tetapi di balik emosian nya itu terdapat sisi menggemaskan yang menurutnya sangat langka, tapi tidak apa apa kan mengerjai lerry sedikit?

Fanus mendekati lerry berjongkok di belakang punggungnya
"Seriusan engga apa apa tanpa gw? Berarti gw bisa pergi dong"

"Hm"

"Oke kalau begitu"

Fanus bangkit, berjalan ke arah pintu, jalannya di lambat lambatkan merasa sesuatu akan menghentikannya.

Dan benar, lerry menarik sedikit bajunya membuat fanus menghentikan langkahnya, fanus tersenyum tapi masih  saja tidak menghadap ke arah lerry.

"Lu seriusan mau pergi?"

tanya lerry dengan nada yang sangat dipelankan.

Fanus langsung menghadap ke lerry, bukannya senang tapi hati mungil fanus teriris melihat lerry yang hampir saja menangis, pelupuk mata lerry hampir ingin mengeluarkan air mata.

"E-eh ler, maaf maaf gw bercanda doang tadi, hanya bercanda gak beneran"
Kata fanus sembari menangkup kedua pipi lerry.

"Ler jangan gitu dong, gw bakal tidur disini kok, gajadi sama teman teman gw, pinky swear gw mah "

"Serius?"

Fanus mengelus rambut lerry. menarik tengkuk lehernya dan menyatukan kedua dahi mereka satu sama lain.

"Hem..udah pinky promise swear padahal gw"

"Pinky swear nya berapa kali?"

"Mau nya berapa?"

"Banyak"

"Yaudah pinky swear 999999999x gw bakal tidur disini"
Ucap fanus tersenyum ke wajah lerry, menepuk nepuk Surai lerry.

....

Malam pun tiba, semua siswa dan siswi selesai melaksana kegiatan makan mereka, waktunya mereka melakukan kegiatan lain yaitu games kebersamaan, setiap kelas membentuk lingkaran yang besar,sebuah permainan teka teki seseorang kalah ia akan masuk ke dalam lingkaran itu dan berputar terus menerus sampai giliran yang lain mendapatkan kekalahan .

Berbeda dengan fanus yang Sekarang ini sedang berada di dalam ruangannya, sebelum itu dia ijin ke toilet kepada guru tetapi sampai sekarang ini ia belum juga kembali.

Fanus malas berkumpul apalagi bermain game yang tidak jelas itu, sebab fanus tidak ingin ikut serta dikarenakan tahun lalu ia terus terusan kalah karena tidak bisa menjawab teka teki dan berputar terus menerus sampai sampai pada malam harinya ia terpaksa dibawa ke klinik oleh Daniel disebabkan kepalanya yang pusing bukan main.

Tentu saja kejadian itu tidak ingin terulang lagi, jadi dia bersantai dan bermain game aja di ruangannya sendirian.

Beberapa jam berlalu, fanus yang terlelap  kesepian, kesunyian dan ke hampaan tidak tau ingin melakukan apa saat ini, beberapa saat dia membuka kembali ponsel nya menekan sebuah link yang tertera di hp nya, saat dibuka...

Wahhhh...sungguh takjub nya dunia permanusiaan ini, layaknya penenang dan menemani kesepian pria seperti fanus.

"Aahh mhnn faster dad" bunyi suara dari ponsel fanus.

Ya isi link nya itu adalah..( lu pada pasti tau kan(⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠) )

Fanus sama sekali tidak mengedipkan matanya, dia sangat serius sangaatttt serius menonton videonya itu.

Tak berapa lama kemudian fanus berencana memasukkan tangannya ke dalam celananya, dan tiba saatnya lah dia...

"FANUS!!"

Panggil lerry yang tiba tiba saja membuka pintu, mengetahui lerry yang masuk Fanus terkejut hingga melompat dari kasur sehingga dia terjatuh dari kasur itu, dada nya jatuh tepat di lantai begitu juga dengan wajahnya.

"Eh..lu kenapa fan, lagi joget?"

Fanus segera bangkit berdiri, tersenyum canggung ke arah lerry.

"Iya gw lagi coba coba joget tarian pendet itu ler, yang dari Bali haha"

"Bego emang ada pentas seni? Kan masih lama"

"Nghh~ dadhh"

Mereka berdua diam..

Mata Lerry melirik ke setiap ruangan, fanus langsung zonk, dia panik sangat panik, lerry berjalan ke kasur melihat ponsel fanus yang masih tertera video b***p disana. Lerry mengambil ponsel itu mengernyitkan kedua alisnya.

"Lu nonton beginian dari tadi?"tanya lerry

Si pelaku malah mengangguk anggukan kepalanya, saat ini fanus sangat malu kedapatan nonton film yang tidak mendidik apalagi ketahuan sama lerry.

"Parah lu fan, gua bilang sama guru ye katanya lu ijin ternyata malah nonton beginian"

"Eh jangan ler"

Fanus berusaha merebut balik ponsel miliknya dari tangan fanus, lerry menghalangi tangan fanus, ia segera menghindar dan berlari ke arah pintu, belum saja di membuka pintu itu sudah dihalangi oleh fanus.

"Minta balik ga ponsel gua"

"Ga, minggir gua mau lewat"

Fanus mencengangkan kedua bahu lerry dan mengukungnya di pintu.

"Gua serius ler, minta ponsel gua atau..."

"Apa?atau apa?"
Lerry tersenyum tipis, emang apa yang bisa dilakuin fanus kepada lerry sedangkan fanus aja ga berani memukul lerry.

"Ayo apa! Lu mau ngelakuin ap.."

Sebuah bibir yang menempel di bibir lainnya, terdengar suara kecumbu ciuman yang terdengar halus di telinga keduanya .











Fanus melumat bibir lerry

...
















Life with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang