1.Ketemu lagi

37 9 3
                                    

~If you are afraid,
you will get nothing ~

°-°°-°°-°°-°

RAIN
Jangan coba coba pernah mengklaim dia menjadi milikmu atau semua wanita akan menghajarmu. Ralat... seluruh wanita di sekolah SMA harapan bangsa. Oh ya aku lupa...kecuali cewek kelas 11 IPA 1. Aku tau apa yang membuat mereka tergila gila dengan cowok itu. Pasti karena wajahnya yang mulus dan seputih salju, atau rambut hitam legam nan halus tetapi selalu terlihat berantakan. Atau karena postur tubuhnya yang bagus, orang kaya dan sikap dingin yang membuat semua orang tertantang untuk menaklukan hatinya.
Oh well jangan lupakan mata birunya yang membuat setiap orang akan terhipnotis jika menatapnya. Dia adalah pangeran impian. Persis bagaimana kita membayangkan wajah pria yang akan menikah dengan kita kelak. He's perfect. Aku juga bingung kenapa perempuan sekelasnya tidak mengidolakannya. Apa mungkin ada kekurangan yang tidak bisa diterima oleh mereka. Oh ayolah jika memang ada kekurangan pasti tidak akan separah itu sampai tidak mengidolakannya. Lagi pula apa emangnya kekurangannya aku rasa tidak ada. Tapi entahlah kita lihat saja. ~adik kelas 2023~

                 

Hari pertama sebagai murid baru. Pelangi Adelona Starlin begitu bersemangat. Ia ingin segera bertemu dengan teman-teman baru, guru baru, dan ia sangat tidak sabar untuk belajar. Sedikit tentang Pelangi, ia adalah gadis yang cukup terkenal karena keaktifannya di sekolah yang dulu, dia sangat senang ikut berorganisasi, contohnya OSIS. Dia juga sangat gemar membaca termasuk membaca komik, menonton anime dan belajar hal hal baru.Itu sebabnya ia sangat tidak sabar untuk belajar.(Meskipun ia tidak terlalu unggul di bidang akademik).

Pelangi sedikit tertegun melihat sekolah barunya lebih mewah dari sekolahnya yang dulu, namun tidak lebih asri dari sekolahnya sebelumnya. Pelangi melangkah perlahan memasuki sekolah itu melalui gerbang yang kiri kanan nya berdiri gapura kokoh.

Sepanjang perjalanan semua orang memperhatikannya. Memang tidak salah, karena memang Pelangi adalah gadis yang cantik dan manis. Ia mempunyai rambut sedikit coklat sepanjang punggung. Wajah yang terlihat manis dan postur tubuh yang ideal.

Tak berselang lama ia pun berjumpa dengan guru yang akan mengantarkan nya ke kelas baru nya, yaitu kelas 11 IPA A. Ia berjalan bersama seorang guru perempuan yang cukup muda yang merupakan wali kelas barunya. Beliau bernama Bunga, atau kerap di sapa Bu Bunga. Tapi tadi sempat ada siswa yang menyapanya dengan bubung, sungguh aneh. Mereka berjalan beriringan melewati kaki lima setiap kelas sambil berbincang bincang dengannya. Pelangi adalah tipikal orang yang ramah dan mudah akrab. Maka tak heran jika ia disukai banyak orang.

Sesampainya di tujuan semua atensi tertuju pada Pelangi. Banyak yang berbisik-bisik dan ada yang tidak terlalu terkejut atau tidak terlalu peduli.

"Pelangi, perkenalkan dirimu!" Pinta bu Bunga dengan tegas.Meskipun ia masih muda ia tidak mau siswanya malah meremehkannya.

Pelangi mengangguk. "Hi guys,my name is Pelangi Adelona. You can call me Pelangi or Langi. Im from.....

"Permisi apakah kamu bisa perkenalan pakai bahasa indonesia?soalnya aku tidak terlalu mengerti dengan bahasa inggris." Seorang siswa laki laki membuka suara memotong pembicaraan Pelangi. Semua siswa melihat ke arahnya, sesaat kemudian mereka kompak tertawa.

"Baim, kamu jangan malu-maluin sekolah kita! Masa kamu tidak tahu bahasa Inggris perkenalan? Ingat sekolah kita adalah sekolah berkelas, bahasa seperti itu seharusnya sudah biasa digunakan disekolah ini," tegur bu Mia sedikit marah atas sikap muridnya yang satu itu.

"Ma..aaf bu aku kan cuma bercanda hehe," jawabnya tanpa rasa malu.

"Udah jangan di lanjutkan lagi." Bu Bunga kemudian menoleh kearah Pelangi. "Pelangi kamu bisa duduk di kursi kosong di ujung sana di samping Rain".
(bacanya rein ya guys dan cara pengucapannya juga biar imajinasinya lebih baik.)

Pelangi kemudian berjalan anggun ke sana kemudian duduk tenang. Dia melirik pria di sebelahnya merasa aneh, karena pria itu menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Ha..ai aku Pelangi nama kamu Rain kan?" Pelangi memberanikan diri untuk berbicara dengan pria aneh itu.
Perlahan pria itu mengangkat wajahnya dan melihat kearah Pelangi. Melihat itu Pelangi tersenyum.

"Haa..i"

Sedetik kemudian Pelangi tersentak kaget karena pria yang di sampingnya itu adalah pria pencopet yang ia temui kemarin.

"El..lo??" Pelangi berkata cukup keras hingga semua orang melihat ke arah mereka.

"Eh maaf..gak ada apa apa kok," ucapnya mencoba menenangkan kembali keadaan kelas, kemudian ia melirik kearah pria itu lagi. Ia terkejut karena wajah pria itu seperti baru saja bangun tidur.

Pria itu melirik Pelangi sinis kemudian kembali menelungkup kepalanya. Pelangi sangat terkejut melihat respon pria itu. Apakah pria itu benar benar lupa dengan dirinya atau hanya pura pura? Tapi ya, aura ketampanan Rain menyeruak sehingga tidak bisa di pungkiri Pelangi sempat tertegun melihatnya.

"Gue mau balas dendam," ucap Pelangi. Ia terdiam sebentar untuk menunggu respon pria itu. Nihil.

"Buat yang kemarin karena lo hampir buat gue terkena serangan jantung." Lanjut Pelangi berharap pria itu meresponnya.

"Shut up!!" Bentak Rain, tanpa menoleh ke arah Pelangi.

"Gue mau balas dendam doang kok, kenapa? Takut?" Jawab Pelangi tak merasa takut, malah merasa tertantang. Emang bukan Pelangi jika tidak suka mencari masalah. Sejujurnya ia tidak berniat balas dendam, ia mengatakan itu hanya sekedar basa basi saja.

Rain yang mood nya sudah hancur pun bergumam pelan datar dan tak berintonasi. "Stupid girl."

Pelangi yang masih mendengar gumaman cowok itu, rasanya darahnya mendidih. Ia menoleh dan menatap tajam pria itu. "Maksud lo apa ngatain gue cewek bodoh hah? Gue tadi cuman bercanda anjir, ngapain sampai nge hina?"

Rain menoleh santai, "oh?! Jangan terkejut jika hari ini, lo gak akan ada di dunia ini lagi."

Rain kembali melanjutkan tidurnya.

"Heh, ancaman cupu kayak gitu, lo kira gue bakal takut? Sama setan saja gue gak takut biar lo tau, apalagi sama pencopet murahan katak lo" ujar Pelangi  remeh.

Rain tak bereaksi. Ia bukan bodoh tak mengingat gadis songong yang menghinanya kemarin. Meski sekarang tangannya ingin mencakar wajah menyebalkan gadis yang disampingnya itu. Mungkin nasib Pelangi bisa lebih buruk dari teman sebangkunya sebelumnya.

Melihat keterdiaman Rain, Pelangi tersenyum smirk, "Kenapa Lo terkejut karena udah ketangkap basah mau nyopet."

Rain menoleh sekilas menampilkan wajah datar ke arah Pelangi, kemudian kembali tidur.

Melihat wajah itu untuk sebagian orang akan membuatnya gila, namun Pelangi malah ingin muntah melihat wajah menyebalkan itu.

Mungkin ini adalah kesialan bagi Pelangi karena duduk bersebelahan dengan pria itu, dan ia harus sabar menghadapi pria itu setiap hari.

**

I need your support, princes and princesses

Next part: Pembalasan sang ketua

RAIN (Pelangi Di saat Hujan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang