Palangkaraya : The Curse of Kahayan [Segera Terbit]

Prolog

Jembatan Kahayan di malam hari seperti mempunyai wajah yang berbeda. Terlebih lagi banyak rumor mengatakan jembatan itu adalah portal untuk masuk ke kerajaan gaib. Ujungnya begitu gelap, hanya ada tiga lampu redup disana. Dua di sisi kiri dan satu berada di tengahnya. Walaupun terlihat banyak lampu, namun entah kenapa ketika malam tiba hanya tiga lampu itu saja yang menyala.

Para warga tidak lagi merenovasi jembatan setelah mengalami kejadian mengerikan di satu malam. Namun, tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hingga ada seorang anak muda yang tersesat. Tangannya gemetar menggenggam senter. Suara kegaduhan terdengar tidak jauh di depannya. Seperti ada anak-anak yang bermain di jembatan tersebut.

Pemuda itu menjadi kebingungan dengan suara derap langkah kaki yang semakin terdengar jelas dibawah hujan. Dengan payung, ia mencoba mendekati asal suara. Lalu, sesuatu menggelinding dari sisi gelap jembatan sampai berhenti di kaki pemuda itu.

"Kak, kembalikan kepalaku."

Mendengar itu, pemuda tadi berlari melewati kepala tadi. Ia membiarkan payungnya terbang dibawa angin. Tidak ada anak kecil yang kepalanya bisa copot, menggelinding, lalu bicara seperti itu. Tidak ada. Kecuali anak setan.

Palangkaraya And The Curse of Kahayan