5

13.8K 551 4
                                    

         
Sesuatu yang tidak ditakdirkan akan menemukan cara untuk menghilangkan dan yang memang ditakdirkan akan ada jalan untuk pulang.

Gus Zyen


      Sekitar jam tiga sore shafa beserta orang tuanya baru saja sampai di pesantren al-falah. Karena perjalan yang cukup lama belum lagi shafa dan mama arumi membuat kue lumayan banyak .

Dan masalah berpakaian shafa yang mendapat protes oleh mamanya yang katanya terlalu ketat, yang katanya engga boleh pakai celana ,kerudung harus nutup dada, dan banyak lagi kata kata mama arumi karena kesal dengan putrinya yang dari dulu sangat susah kalau disuruh memakai dress muslim.sampai mama arumi harus memilih dress dan jilbab mana yang akan di pakai putri nya.

Karena itu sekarang shafa agak merasa kesal karena dress yang mama arumi pilihkan adalah abaya yang  membuat shafa sedikit susah berjalan. Itu alasan shafa jarang mau memakai dress kecuali ke acara resmi. Karena menurut shafa dress susah untuk berjalan.

"Ma.... Tunggu dong kakak susah jalan nya tau. " Kesal shafa pada mamanya yang jalanya terlalu cepat dan tidak melihat shafa yang kesusahan berjalan

"Iya... Iya maaf, ayo. " Ucap mama arumi sambil menggandeng tangan sang mama dan ayah Hendra yang membawa barang titipan rafa.

"Assalamu'alaikum ustadz, maaf kami orangtua santri bernama Attaqi Rafandra mau mengantarkan barang. " Ucap sopan ayah Hendra pada penjaga pos .

"Wa'alaikumsalam, oh iya Pak, tadi ustadz fawwaz sudah memberi pesan katanya langsung ke ruangan ustadz fawwaz saja, kalau begitu mari saya antar, karna sepertinya para santri masih berkegiatan pak. " Jawab sopan orang yang menjaga pos.

Banyak santri putri  yang berlalu lalang setelah melaksanakan sholat ashar di masjid banyak yang mengagumi kecantikan shafa dengan balutan abaya pilihan mamanya.

Kulit putih, hidung mancung, bibir ranum, mata yang indah dan tinggi  badan sekitar 157cm.

"Ih cantik banget "

"Masyallah cantik banget"

"Cantik sih tapi cantikan aku lah "

Dan masih banyak lagi pujian dari para santri.

"Tante arumi..... " Panggil gadis yang masih menggunakan atasan mukena dan membawa sajadah ditangannya. Dia Shazia Belvania adik dari fawwas dan sepupu shafa yang kerap di sapa zia . Mama arumi yang merasa terpanggil pun menoleh.

"Assalamualaikum tante ,ya Allah kangen banget. " Kata zia karena memang sudah lama mereka tidak bertemu.

"Wa'alaikumsalam, zia apa kabar udah lama banget kita nggak ketemu ya. "Ucap mama arumi sambil memeluk zia.

" Alhamdulillah baik tante, eh....eh.... Siapa ini cantik sekali. "Ucap jahil zia pada shafa yang masih agak kesal karena  susah berjalan karena memakai abaya.

Mendengar pujian yang sebenarnya ledekan itu. Shafa bertambah kesal. Karna zia paham betul kalau shafa tidak pernah mau memakai pakaian sepeti itu.

" Nggak usah ngeledek deh lo. "Kata shafa dengan cemberut

" Emang cantik kok ,kamu kalau pakai baju kaya gini, cantiknya nambah."goda shazia.

"Tante sama om mau nganterin barang buat rafa." Tanya zia karena melihat barang yang ada di tangan omnya lumayan banyak.

"Iya rafa minta dianterin pakaian. Oh iya tadi tante sama shafa buat kue coklat kita juga bikin buat kamu,Sebentar."kata mama arumi sambil mengambil beberapa kue yang ada pada suaminya.

Zia menerima beberapa dus kue buatan tante dan sepupunya itu " Wahhh... Makasih banyak tante jadi ngerepotin... Kan zia jadi enak. "Kata zia sambil tertawa.

Mama arumi terkekeh " Iya Sama-sama, ya udah kalau gitu tante keruangan kakak mu dulu,tante tinggal dulu ya. "Pamitnya pada zia.

                     💜💜💜💜💜

Tok.. Tok ..
"Assalamu'alaikum ustadz ada tamu" Kata ustad wira, jadi ustadz yang sedang menjaga pos tadi adalah ustadz wira salah satu ustadz di pesantren al-falah.

"Wa'alaikumsalam ustadz, oh iya , terimakasih sudah mengantar kemari ustadz."

Ustadz wira mengangguk ."kalau begitu saya langsung pamit ustadz , mari bapak ibu, assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumsalam"

"Bagaimana kabar tante sama om " Ucap fawwaz setalah menyalami mereka

"Alhamdulillah kami baik, tadi juga kita ketemu sama adikmu zia. "Jawab papa Hendra.

Heran dengan diamnya shafa fawwaz pun akhirnya tersadar apa yang membuat sepupunya itu diam ,pakainya ya abaya yang sedang dikenakan oleh shafa yang membuat gadis itu diam seribu bahasa karena sudah ketebak oleh fawwaz kalau shafa sedang kesal.

"Aduh siapa ini cantik sekali, jarang banget liat shafa pakai baju kaya gini auranya beda banget ya nggak tante."ucap fawwaz melihat penampilan shafa.

Shafa yang mendengar ucapan fawwaz memutar bola matanya." Kakak adek sama aja,enggak usah ngeledek deh kak."

"Ya sudah ayo masuk dulu, nanti fawwaz panggil rafanya ,kalian tunggu di dalam saja sekalian istirahat,pasti capek kan habis perjalanan." Ajak fawwaz.

Mereka pun masuk ruangan milik fawwaz.

"Assalamu'alaikum." Suara shafa karena dia yang pertama kali masuk ruangan ustadz fawwaz.

Shafa melihat seseorang duduk di sofa membelakanginya dengan tubuh menegang seperti telah terjadi sesuatu.

                              °°°°°°°°

Assalamu'alaikum semua.... Seneng nggak aku post 3 part hari ini, semoga suka ya, dan maaf banget kalau masih banyak kata yang typo

Jangan lupa vote komen sama follow ya semua biar aku tambah semangat buat nulis cerita ini

Makasih juga yang udah mau baca cerita aku.

Shafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang