Selamat membaca
•••••
Sesampainya diruang kerja milik ayah Hendra,zoi mendudukkan diri di sofa,dengan ayah Hendra yang berada di singel sofa. Melihat raut wajah ayah Hendra yang dingin dan datar seperti sekarang pasti ada hal serius yang akan di sampaikan.
Ayah Hendra menatap zio lalu menghela nafas. "Zio tadi pagi ayah dapat kabar dari pihak perusahaan papi mu yang ada di singapura. Ada beberapa masalah disana bahkan ada beberapa investor yang hampir saja mengundurkan diri, hanya karena alasan mereka tidak yakin dengan kemampuan kamu. "
Zio terkejut dengan penuturan ayah Hendra tentang perusahannya. "Bukannya dulu tidak masalah bagi mereka yah. Kenapa baru sekarang.
"Jujur ayah juga bingung kenapa baru akhir-akhir ini ada masalah seperti ini.bukan kah dulu baik baik saja bahkan mereka juga sudah tau dan tidak masalah." Jawab ayah Hendra.
Zio memijat pangkal hidungnya. sudah Banyak masalah yang ada di sini lalu ditambah dengan masalah yang ada di singapura . sungguh memikirkannya saja sudah membuat zio lelah.
Melihat zio yang diam ayah Hendra tau pasti sangat berat bagi zio menjalani semua di umurnya yang masih muda. Seharusnya masih banyak waktu untuk bermain tapi dia sudah harus bertanggung jawab dengan perusahaan milik almarhum papinya.
"Lalu apa yang meraka mau yah. " Zio to the point.
"Mereka meminta kamu untuk memimpin perusahaan di sana selama enam bulan untuk membuktikan kemampuan kamu memimpin perusahaan papi mu. " Jelas ayah Hendra
"Apa mereka sabar jika menunggu aku selesai ujian yah. " Tanya zio
"Untuk sementara waktu ayah yang akan menggantikan kamu ke Singapura untuk meyakinkan mereka kalau kamu akan datang. "
"Sekarang tinggal kamu sendiri bagaimana zi.mau menangani masalah ini atau membiarkan perusahaan yang ada di Singapura hancur. Banyak karyawan yang bergantung hidup dengan uang yang mereka dapat dari bekerja di perusahaan itu. " Ucap ayah Hendra.
"Jangan kamu sepelekan itu zi. Ayah tau kamu masih mencari pelaku penyebab orang tuamu meninggal. Tapi kamu juga harus ingat dengan tanggung jawabmu bukan hanya di sini tapi di luar negri juga banyak." Lanjut ayah Hendra.
"Zio akan kesana yah,tolong yakinkan mereka. Zio tidak mau menghancurkan perusahaan yang sudah almarhum papi bangun dengan susah payah. " Jawaban zio dengan raut wajah datar.
Ayah Hendra mangut mangut. "Baik, ayah akan bantu untuk meyakinkan mereka."
"Maaf yah selalu merepotkan ayah. " Zio merasa tidak enak karena selalu merepotkan ayah Hendra jika ada masalah perusahaan.
"Tidak papa zi. Kamu juga tanggung jawab ayah sekarang. Ayah akan selalu bantu kamu sebisa ayah. " Jawab ayah Hendra tersenyum.
Ayah Hendra melihat jam sudah hampir menunjukan waktu maghrib "Oke, kalau begitu sudah mau masuk waktu maghrib. Ayo siap siap, mama sama shafa pasti sudah siap siap. "
"Huft.... Ayo. " Jawab zio sambil berdiri. Dan berjalan keluar dari ruangan ayah Hendra.
•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
Shafa
SpiritualCerita ini murni dari pikiran dan imajinasi ku Plagiat dilarang mencuri karya !!! Cinta pada pandangan pertama itu memang nyata, seperti yang terjadi pada seorang gus dari salah satu pesantren di Jawa , yang kerap disapa gus zyen yang terkenal den...