6

13.5K 543 1
                                    

Jika kamu adalah bentuk ujian perasaan yang Allah berikan untuk menguji hatiku semoga kamu juga hasil akhir dari ujian tersebut.

Gus zyen

•••••••

Setelah melaksanakan sholat ashar berjamaah, Gus zyen menuju ruangan ustadz fawwaz untuk mengambil berkas hasil rapat tadi pagi. Dan kebetulan dijalan mereka bertemu.

" Duduk dulu Gus, saya ambilkan berkasnya. " Ucap ustadz fawwaz yang mendapat anggukan dari Gus zyen.

"Ini hasil rapat hari ini Gus." Ustadz fawwaz menyerahkan map yang berisi hasil rapat tadi pagi.

"Syukron ustadz, oh iya..... Saya minta data santri yang akan mengikuti lomba juga. " Ucap Gus zyen.

"Baik Gus , sebentar saya print kan dulu. " Jawab ustadz fawwaz yang segera menuju meja kerjanya.

Sepeninggalan ustadz fawwaz Gus zyen membaca hasil rapat tadi pagi sambil menunggu data santri yang sedang di print kan oleh ustadz fawwaz.

Tok... Tok....
"Assalamu'alaikum ustadz, ada tamu."kebetulan pintu ruangan ustadz fawwaz terbuka jadi Gus zyen bisa melihat ada ustadz wira di sana dan sekilas ada tiga orang di belakangnya.

" Wa'alaikumsalam warahmatullah. "Jawab Gus zyen dan ustadz fawwaz.

" Sebentar Gus ,saya ada tamu. "Ujar ustadz fawwaz pada gusnya.

Tidak ingin tau siapa tamunya Gus zyen kembali membaca berkas, terdengar ustadz fawwaz sedang berbincang dengan tamu tersebut. Tak berselang lama ....

" Assalamu'alaikum. "

Deg..

Deg...

Deg...

Mendengar suara tersebut seketika tubuh Gus zyen menegang.

"Suara itu.....?. "

Suara yang sudah 3 bulan ini ia berusaha untuk melupakan sekarang terdengar lagi. Suara seseorang yang selalu memenuhi isi kepalanya ada disini.

Gus zyen membalikan badan dan ya benar gadis bermata indah yang bernama shafa itu ada di hadapannya sekarang.

"Astaghfirullah." Lirih Gus zyen.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi. " Jawab Gus zyen dengan menundukan kepala.

"Mari om tante duduk dulu, fawwaz panggilkan rafanya dulu. " Ujar ustadz fawwaz.

Orang tua shafa yang melihat putra kyai nya puan memberi salam dan Ayah Hendra bersalam dengan Gus zyen .

"Kakak salam dong." Kata mama arumi.

"Udah ma kan tadi yang masuk pertama kaka. " Ujar shafa yang masih diliputi rasa kesal.

"Maaf Gus saya tinggal dulu sebentar, print juga belum selesai , Gus zyen tidak papa menunggu sebentar. " Kata ustadz fawwaz merasa tidak enak pada Gus nya.

"Iya tidak papa. " Jawab Gus zyen seadanya.

Kebetulan posisi duduk Gus zyen dan shafa berhadapan. Membuat Gus zyen tidak berani mengangkat kepalanya.

Shafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang