40

15.6K 801 143
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat membaca

Hati hati masih banyak typo

°
°
°
°
°

    Uma Fatimah dan abah khalid baru sampai rumah hampir tengah malam. Sesampainya di ndalem uma Fatimah langsung pergi untuk melihat kondisi putra sulungnya. Siapa lagi kalau bukan Gus zyen.

Selama berpergian uma Fatimah benar benar kepikiran Gus zyen yang sedang tidak sehat. Walaupun tadi uma Fatimah sudah berpesan pada shafa,tapi tetap saja uma Fatimah khawatir jika salah satu anaknya ada yang sedang sakit.

"Mau kemana? " tanya abah khalid yang melihat uma Fatimah terburu buru.

"Mau lihat zyen, bah. Uma belum lega kalau belum lihat kondisi zyen. "

Abah khalid mengangguk. Ia mengerti istrinya ini selalu mengkhawatirkan anak anak jika mereka sedang sakit.

Sesampainya di lantai dua, uma Fatimah berjalan menuju kamar Gus zyen.

"Uma? " Panggil ning nabila yang baru saja keluar dari kamarnya.

Ning nabila menghampiri uma Fatimah, lalu menyalami. "Uma.baru pulang? "

"Iya, kamu pulang jam berapa tadi? "

"Jam tujuh uma. "

"kamu mau kemana jam segini belum istirahat? "

Ning nabila tersenyum pada uma Fatimah. "Nabil mau ambil minum kebawah uma. "Uma Fatimah mengangguk.

"Keadaan mas mu, bagaimana? "

"Dari tadi nabil enggak lihat mas, uma. Tapi tadi nabil lihat mbak shafa sedang menyiapkan makan malam untuk mas. "

"Apa shafa masih disini? " tanya uma Fatimah.

"Enggak tau uma, soalnya tadi waktu nabil dari pesantren lampu padam jadi enggak tau, shafa sudah kembali ke asrama atau belum. "

Uma Fatimah mengalihkan pandangannya pada kamar milik Gus zyen. Lampu kamarnya belum dimatikan.bisa dilihat dari cela ventilasi kamar Gus zyen.Apa putranya belum tidur?. Karena biasanya Gus zyen akan tidur hanya dengan lampu tidur saja.

"Mas mu seperti belum tidur, uma lihat dulu ya." Ning nabila mengangguk sebagai jawaban.

Uma Fatimah membuka pintu kamar Gus zyen perlahan. Betapa terkejutnya Uma Fatimah melihat Gus zyen tidur memeluk seseorang. Uma Fatimah sampai menutup mulutnya.

Ning nabila  yang belum turun. Memilih menghampiri Uma Fatimah yang mematung di tengah tengah pintu sambil menutup mulut nya.

"Uma kenapa? "

Tangan Uma Fatimah menunjuk kearah ranjang Gus zyen. Awalnya ning nabila juga terkejut . Tapi ia baru sadar jika kakaknya sudah menikah.

"Sebentar Uma, nabil lihat. " Dengan berjalan tanpa suara ning nabila mendekat kerah Gus zyen tertidur. Saat melihat siapa yang ada dipelukan Gus zyen,ning nabila tersenyum. Ia mengambil handphone miliknya lalu mengambil gambar momen langka itu.

Shafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang