47

2.3K 285 37
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat membaca

°
°
°
°
°

     
    Perjalan pulang menuju pesantren gus zyen dan Gibran menggunakan mobil masing masing.

Mereka kembali ke pesantren saat hari sudah malam. Tentu saja saat tiba di pesantren waktu sudah menunjukan tengah malam.

Shafa memutuskan untuk istirahat di ndalem. Tentu saja karna permintaan sang suami.

Selesai membersihkan diri shafa dan juga Gus zyen sudah di atas tempat tidur mereka. Shafa yang sudah bersiap tidur. Sedangkan Gus zyen masih setia dengan kitab di tangannya.

"Gus "

"Emmm."

"Boleh enggak aku bawa handphone. Nanti kalau aku lagi kegiatan kan bisa di simpan di sini. "

Gus zyen menolehkan kepala. Lalu mengusap lembut kepala shafa. "Nunggu haflah aja,ya. Takut ganggu belajar kamu. Sesekali pinjam punya saya enggak masalah."

Shafa sedikit memajukan bibirnya. "Ya udah deh. "Setelahnya ia bersiap tidur membelakangi Gus zyen.

Gus zyen menggelengkan kepalanya. Ia mengerti jika sang istri sedikit merajuk.
Ia meletakan kitabnya dan menyusul sayang istri yang sedang merajuk.tak lupa menyalakan lampu tidurnya.

Gus zyen menyelipkan tangan kanannya untuk bantalan shafa.Gus zyen memeluk shafa dari belakang.lalu membawa kedua tangan shafa agar bertumpu pada tangannya.Dan siap untuk berdoa.

"Doa dulu sayang. " ucap gus zyen.

Shafa hanya diam tak bersuara namun hatinya mengikuti setiap apa yang gus zyen baca.

Gini ya ternyata rasanya punya pacar halal. Mau doa tidur saja harus dibikin romantis.

"Selamat malam. Love. " ujar gus zyen mengecup puncak kepala shafa, setelah selesai membaca doa.

"Malam." Lirih shafa. Ia sudah terbiasa dengan ucapan selamat malam di iringi kecupan lembut dari gus zyen.tapi tetap saja membuat hati shafa bergetar.

••••

   Pagi harinya shafa bersiap kembali ke asrama. Namun sebelum itu ia harus membereskan kamar Gus zyen terlebih dahulu.

Gus zyen sedang bersiap. Memperhatikan shafa yang mondar mandir membereskan tempat tidur.

Sambil menggulung lengan kemejanya, gus zyen menghampiri shafa. "Sayang tolong sisirin  rambut saya. "

"Iya.tunggu sebentar. "Ujar shafa yang sedang melipat bad cover.

" Sini. "shafa mengambil sisir lalu menyuruh gus zyen duduk.

Dengan telaten shafa menyisir rambut suaminya yang sedikit basah karena air wudhu.

"Setelah ini aku balik ke asrama ya."

"Iya." jawab gus zyen. Sebenarnya jika boleh ia ingin sekali shafa di ndalem setiap hari. Tapi apa yang bisa ia lakukan sedangkan ini sudah menjadi kesepakatan mereka.

Setelah semuanya selesai,shafa bersiap untuk kembali ke asrama. Tak lupa dengan kedua tangannya membawa oleh oleh untuk temen temannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang