30

15.3K 629 39
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat membaca

°
°
°
°

Pagi ini shafa sedang membersihkan ndalem, bersama ketiga temannya.setelah kegiatan selesai mereka semua menuju ndalem untuk menunaikan tugas mereka.

Saat shafa sedang mencuci kain pel yang baru saja ia pakai ke tiga temannya datang.

"Udah selesai belum? " Tanya risma.

"Udah kok ini tinggal nyuci kain pelnya. "

"Aku duluan ya, kebelet nih. " Ucap zia pada ketiganya.

"Iya ndak papa. " Jawab shafa.

"Aku juga duluan deh kebelet juga,Zia ikut, aku juga kebelet. " Ucap meira.lalu menyusul zia yang sudah pergi dari hadapan mereka.

"Iya sana nanti ngompol lagi. " Ucap risma membuat shafa tertawa.

"Kamu enggak sekalian?"

"Enggak ada panggilan alam soalnya."

"Ya sudah. Bentar ya. " Ucap shafa, risma menganggukkan kepalanya.

"Risma." Panggil seseorang membuat risma menoleh ke arah suara tersebut, begitu juga dengan shafa.

Disana ada ustadzah ameera. "Disini ternyata. "Ustadzah menghampiri risma dan juga shafa.

Raut wajah risma menjadi tidak bersahabat setelah melihat ustadzah ameera.

"Ini ada tel.... " Belum sempat ustadzah ameera menyelesaikan perkataannya risma pergi begitu saja.

"Fa, aku ke asrama dulu ya, kamu sendiri enggak papa kan? "

Shafa yang bingung hanya menganggukkan kepalanya. "Iya "

Risma langsung melenggang pergi meninggalkan shafa dan ustadzah ameera.tapi ustadzah ameera juga pergi mengikuti risma.

Shafa dibuat bingung dengan kelakuan mereka berdua.

Selesai shafa mencuci kain pel yang ia pakai shafa beranjak untuk meletakkan nya di belakang ndalem.

Shafa meletakkan alat pel pada tempatnya saat hendak melangkah pergi tiba tiba "Meong.. Meong. " Suara kucing membuat shafa mengalihkan pandangannya.

Shafa melihat kearah gudang ada badan anak kucing yang tertindih tiga lapis kardus.

"Ya Allah. " Shafa langsung menghampiri kucing tersebut  namun saat shafa memasuki gudang ia tak sengaja menabrak kayu untuk mengganjal agar pintu tetap terbuka. Karena pintu gudang tersebut sudah rusak pada gagang pintu.

Hal tersebut membuat pintu tidak dapat di buka dari dalam gudang. Maka dari itu pintu gudang di biarkan terbuka.

"Ya Allah pus, kamu ngapain disini. " Tanpa shafa sadari pintu perlahan menutup karena alat untung mengganjalnya sudah tidak pada tempatnya.

Shafa mengangkat kardus tersebut. Lalu melihat keadaan kucing tersebut. Hanya ada sedikit goresan pada kaki kucing tadi.

BRAK....

Shafa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang