13

1.5K 118 10
                                    

tiba-tiba gua melihat…..

(Eh ada kak Chika tuh, btw kok dia sama cowok? Bukannya katanya urusan keluarga?) Batin gua bertanya-tanya dalam hati.

Gua yang orangnya penasaran alias kepo pun mendekati kak Chika yang sedang berdiri beserta cowok yang sedang bersama kak Chika.

“Hai kak Chika.” Ucap gua menyapa kak Chika.

"H-hai Zee." Sapa Chika dengan nada gugup seperti sedang terciduk.

Lalu gua melirik cowok yang ada di samping kak Chika, dan..

“Kak ini siapa?” Gua bertanya sembari melirik ke cowok itu.

“O-oh i-ini s-sepupu, iya sepupu aku Zee.” Ucap kak Chika menjawab pertanyaan gua dengan nada gugup.

“Kok gugup kak?, ini bener sepupu kakak?” Ucap gua bertanya lagi, dikarenakan gua melihat kak Chika ngomongnya gak meyakinkan.

“I-iya Zee, ini namanya Floran.” Ucap kak Chika sembari mengenalkan sepupunya itu ke gua.

“Gue Floran.” Ucap cowok itu tiba-tiba, serta mukanya yang seperti terganggu dengan kehadiran gua.

“Zean.” Ucap gua singkat.

“Yaudah kak, Zee duluan.” Ucap gua pamit kepada kak Chika bukan si Floran.

Gua pun menjauh dan menuju ke ruangan abang dan temen-temen gua. Di tengah perjalanan gua ke ruangan, batin gua berkata…

(Gak percaya gua kalo dia sepupu kak Chika, kak Chika pas gua tanya juga gugup terus si Floran mukanya juga kayak terganggu gua ada disana. Gua harus cari tau nih, mayan dapat kerjaan daripada nganggur.)

Gua pun udah sampai di depan ruangan dan masuk keruangan.



Author POV



~

●Di ruangan

“Kok lama dek?” Tanya Aran, kepada Zean yang baru muncul setelah ia dan teman-temannya menunggu kurang lebuh 30 menit.

(Duh kalo gua certain soal kak Chika tadi ke bang Aran sekarang jadi kagak privasi, nanti aja dah di rumah.) batin Zean.

“Tadi toiletnya rusak bang, jadi dibenerin bentar.” Jawab Zean yang tentunya penuh dengan alasan.

“Ohh. Yaudah cepet makan tuh pesanannya udah datang.” Ucap Aran.

“Iya bang.” Ucap Aran sembari berjalan dan duduk di kursi.

Lalu mereka pun melahap makanannya masing-masing hingga habis, setelah itu mereka semua pulang ke rumah masing-masing menggunakan kendaraan mereka masing-masing.

●Skip

Aran dan Zean sampai dirumahnya saat waktu sudah menunjukan pukul 21.00, dan mereka sudah masuk ke kamar masing-masing.

“Beh seger bet.” Ucap Aran yang baru selesai bersih-bersih, lalu ia menggantung handuknya dan langsung menuju ke kasur untuk merebahkan tubuhnya.

“Ajak perginya sekarang aja dah, takut besok dia gak bisa kalo mendadak.” Ucap Aran, lalu ia membuka handphonenya dan menuju ke aplikasi chat berwarna hijau.

___Crush💕__________________________

Kak Chika:Aran

Crush💕:Napa ran?

Besok malam jalan :Aran
yuk kak

Crush💕:Aku besok gak bisa
ran, disuruh bunda pulang
cepat, sekalian aku juga pengen
belajar bareng sama temen aku

Yah, beneran gak:Aran
bisa kak?

Crush💕:Iya ran, maaf yah...

Yaudah deh kak, gpp:Aran

Jangan lupa kak besok:Aran
sekolah, ada pelantikan

read

____Ketikan pesan___________________

(Gak bisa lagi yah?, maaf lagi yah?, kok tumben akhir nya cuma di read) Batin Aran kecewa, tetapi mukanya masih tetap tersenyum.

Setelah ngechat Chika dan ajakannya ditolak, Aran pun berniat untuk ke kamar Zean.

●Skip

Tok tok tok

“Buka aja gak dikunci.” Ucap Zean dari dalam kamarnya

Ceklek

Setelah Aran membuka pintunya, ia tidak masuk ke dalam tetapi hanya memunculkan kepalanya.

“Dek ke ruangan gaming yok, main game sekalian abang mau cerita.” Ajak Aran kepada Zean yang kini sedang rebahan di kasur empuk miliknya.

“Yok.” Ucap Zean, lalu mereka pun berjalan menuju ruang gaming yang berada di lantai tiga sebelah kantor papahnya.

(Rumah mereka memang luas banget, banyak ruangan-ruangan juga. Bahkan minimarket dan timezone ala keluarga mereka juga ada di rumahnya.)

●Di ruangan gaming.

Aran dan Zean saat ini sedang duduk di kursi gamingnya dan sedang memainkan komputer yang tertera nama mereka masing-masing.

“Bang Aran mau cerita apa?” Tanya Zean yang sedang membuka game Valorant yang ada di komputernya begitu juga dengan Aran.

“Ini Zee, akhir-akhir ini kok kak Chika kayak aneh gitu ya.” Ucap Aran.

“Aneh gimana bang?” Tanya Zean karena sedikit bingung.

“Aneh aja, dia kayak menjauh gitu. Setiap abang ngajak pergi dia selalu nolak, padahal sebelumnya dia selalu terima….” Ucap Aran.

“Tadi juga abang ngechat dia buat ngajak pergi besok, tapi dia nolak. Padahal abang pengen ngerayain di besok pelantikan.” Lanjut Aran yang semakin lama, suaranya semakin pelan.

“Tadi sih aku liat kak Chika sama cowok gitu namanya Floran, katanya itu sepupu kak Chika, tapi aku gak yakin soalnya pas Zee tanya kak Chika jawabnya kayak gugup gitu.” Ucap Zean menjelaskan kejadian tadi di restoran saat ia keluar dari toilet.

“Kak Chika punya sepupu?” Tanya Aran.

“Katanya sih, tapi ntah lah.” Jawab Zean

“Coba aja abang besok ajak dia ngobrol berdua di taman atau ruang abang di sekolah, tanyain semua yang abang ingin tanyain ke dia. Kalo dia nolak juga yaudah biarin dia sendiri, mungkin ada masalah di keluarganya atau apa, kita gak ada yang tau.” Ucap Zean menjelaskan.

(Jadi di sekolah milik papahnya itu ada ruangan Gracio, Aran, sama Zean masing-masing satu ruangan.)

“Yaudah dek makasih yah sarannya, besok abang coba.” Ucap Aran berterima kasih kepada Zean.

“Oh iya bang jangan lupa loh kata papa lusa kemarin, suruh cari tau murid yang ngebully adeknya kak Chika.” Ucap Zean mengingatkan.

“Iya Zee abang ingat kok….” Ucap Aran.

“Yodah yuk kita lanjut main Valorant nya aja dek, daripada galau.” Lanjut Aran.

Aran dan Zean pun main sampai larut malam dan akhirnya mereka merasa ngantuk, lalu mereka berdua keluar dari ruangan gaming turun menuju lantai dua dan masuk ke kamar masing-masing. Mereka beristirahat untuk melanjutkan hari esok di sekolah yang mungkin cukup melelahkan bagi mereka berdua.








Bersambung






Waduh, beneran sepupu atau bukan tuh Chik🫣🤫

KETOS, ily [Chikaran] End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang